12 Ciri-Ciri Cerita Fiksi yang Perlu Diketahui, Simak Penjelasan dan Contohnya

Cerita fiksi merupakan cerita yang berasal dari imajinasi, dan bukan berdasarkan kenyataan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 23 Jun 2023, 11:50 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2023, 11:50 WIB
Ilustrasi membaca cerita fiksi. Credit: pexels.com/Enzo
Ilustrasi membaca cerita fiksi. Credit: pexels.com/Enzo

Liputan6.com, Jakarta Cerita fiksi adalah jenis cerita atau narasi yang berasal dari imajinasi penulis. Ciri-ciri cerita fiksi salah satunya tidak didasarkan pada kenyataan atau fakta yang objektif, melainkan merupakan hasil dari khayalan dan kreativitas pengarang.

Ciri-ciri cerita fiksi juga diciptakan untuk menghibur, menginspirasi, atau mengajak pembaca memasuki dunia imajinatif yang baru. Dalam cerita fiksi, pengarang menciptakan karakter-karakter, setting (tempat dan waktu), alur cerita, dan konflik yang dihadapi oleh karakter-karakter tersebut. 

Ciri-ciri cerita fiksi juga sering kali menyampaikan pesan moral, sosial, atau filosofis kepada pembaca. Cerita fiksi juga bisa mengambil berbagai bentuk, seperti novel, cerpen (cerita pendek), drama, puisi naratif, dan sebagainya. 

Dalam masyarakat, cerita fiksi memiliki peran penting dalam hiburan, pendidikan, dan pengembangan budaya. Berikut ini ciri-ciri cerita fiksi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/6/2023). 

Ciri-Ciri

Unsur-unsur Cerita Fiksi
Ilustrasi Cerita Fiksi Credit: pexels.com/Gabby
  1. Salah satu ciri utama cerita fiksi adalah kemampuannya untuk membawa pembaca ke dalam dunia yang sepenuhnya baru. Penulis fiksi menggunakan imajinasi dan kreativitas mereka untuk menciptakan alam semesta, karakter, dan plot yang unik.
  2. Cerita fiksi dapat mengangkat tema fantastis, ilmiah, sejarah, atau bahkan sehari-hari, namun penulis harus mampu menghadirkannya dengan cara yang menarik dan tidak terduga. Kemampuan penulis untuk menggambarkan detail-detail yang menarik, dan menjelaskan dunia fiksi dengan baik adalah salah satu ciri khas yang membuat cerita tersebut begitu menarik.
  3. Ciri-ciri cerita fiksi seringkali menghadirkan karakter-karakter yang kompleks dan terdalam. Penulis fiksi menggambarkan karakter dengan emosi, ambisi, dan konflik internal yang kuat.
  4. Melalui perjalanan karakter, pembaca dapat melihat perkembangan, perubahan, dan konsekuensi dari tindakan yang diambil oleh tokoh-tokoh tersebut.
  5. Ciri-ciri cerita fiksi yang menarik seringkali mengandung konflik yang kuat, dan ketegangan yang terbangun dengan baik. Konflik dapat terjadi antara karakter-karakter utama, antara karakter dan lingkungannya, atau bahkan konflik internal yang dialami oleh karakter itu sendiri.
  6. Konflik juga berfungsi sebagai alat untuk menggali lebih dalam karakter dan menguji kepribadian mereka. 
  7. Cerita fiksi yang baik memiliki alur yang menarik dan teratur. Alur ini memandu pembaca melalui berbagai kejadian yang terjadi dalam cerita.
  8. Penulis fiksi dapat menggunakan berbagai teknik narasi untuk menjaga ketertarikan pembaca, seperti flashbacks (mengingat kembali peristiwa masa lalu), cliffhangers (mengakhiri bab atau bagian cerita dengan kejadian menegangkan), atau plot twists (pembalikan alur cerita yang tidak terduga).
  9. Meskipun cerita fiksi seringkali berpusat pada imajinasi dan kreativitas, cerita tersebut juga bisa mengandung pesan atau makna yang mendalam.
  10. Cerita fiksi yang kuat seringkali memberikan ruang bagi pembaca untuk menginterpretasikan pesan, atau makna tersebut sesuai dengan pengalaman dan perspektif mereka sendiri.
  11. Salah satu ciri-ciri cerita fiksi yang penting adalah penggunaan bahasa yang menarik. Penulis fiksi harus mampu mengolah kata-kata dengan baik, untuk menggambarkan suasana, karakter, dan peristiwa dalam cerita. 
  12. Gaya penulisan yang indah dan pilihan kata yang tepat, dapat meningkatkan daya tarik cerita dan membuat pembaca terikat dengan aliran narasi.

Contoh

Bentuk Cerita Fiksi
Ilustrasi Membaca Cerita Fiksi Credit: unsplash.com/Lily

1. Pengembala yang Suka Berbohong (The Boy Who Cried Wolf)

Di sebuah desa, hidup seorang bocah lelaki yang riang dengan ayahnya. Ayah anak laki-laki itu memberi tahu dia bahwa dia sudah cukup umur untuk mengawasi domba ketika mereka merumput di ladang. Setiap hari, ia harus membawa domba-domba itu ke ladang berumput dan mengawasinya saat mereka merumput. Namun, bocah itu tidak bahagia dan tidak ingin membawa domba ke ladang.

Dia ingin berlari dan bermain, tidak menonton domba yang membosankan merumput di lapangan. Jadi, dia memutuskan untuk bersenang-senang. Dia berteriak, “Serigala! Serigala!” sampai seluruh desa datang berlari membawa batu untuk mengusir serigala sebelum bisa memakan domba mana pun.

Ketika penduduk desa melihat bahwa tidak ada serigala, mereka bergumam tentang bagaimana bocah itu membuang waktu mereka. Keesokan harinya, bocah itu berteriak sekali lagi, “Serigala! Serigala!” dan, sekali lagi, penduduk desa bergegas ke sana untuk mengusir serigala. Bocah itu menertawakan ketakutan yang disebabkannya. Kali ini, penduduk desa pergi dengan marah.

Hari ketiga, ketika anak lelaki itu naik ke bukit kecil, tiba-tiba dia melihat serigala menyerang domba-dombanya. Dia berteriak sekeras yang dia bisa, “Serigala! Serigala! Serigala! ”, Tetapi tidak ada satu pun penduduk desa yang datang untuk membantunya. Penduduk desa berpikir bahwa dia mencoba membodohi mereka lagi dan tidak datang untuk menyelamatkannya atau domba-dombanya. Bocah itu kehilangan banyak domba pada hari itu, semua karena kejahilan dan sifatnya yang suka berbohong.

2. Bos yang Berwibawa

Cerita Fiksi
Ilustrasi Membaca Cerita Fiksi Credit: unsplash.com/Thought

Seorang bos di sebuah perusahaan besar tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak ke pabriknya untuk melihat kinerja para karyawannya. Di pabrik keempat, ia menemukan seorang pria muda yang tengah bersandar di dekat pintu, tampaknya ia tengah bersantai.

Semua pekerja yang ada di ruangan itu tengah sibuk bekerja, kecuali dirinya. Si bos segera menghampir pemuda tersebut dan bertanya, "Berapa gajimu seminggu?"

Dengan sedikit terkejut, pemuda itu melihat ke arah si bos dan berkata, "Hm.. sekitar 100.000 per minggu, kenapa memangnya?"

Si bos mengeluarkan dompetnya dan mengambil dua lembar uang 100 ribu-an. Ia mengulurkannya pada si pemuda, "Ini gajimu untuk dua minggu dan cepat pergi dari sana. Aku tak mau melihatmu lagi!"

Dengan keterkejutan luar biasa dan juga takut, si pemuda segera meninggalkan tempat tersebut tanpa banyak bicara. Lalu dengan muka berwibawa si bos melihat para stafnya yang sedari tadi memperhatikan adegan itu. "Adakah yang tahu, dari divisi manakah pemuda pemalas tersebut?" tanya si bos.

Suasana menjadi hening sampai akhirnya seorang staf menjawab dengan sedikit ketakutan, "Ia tak bekerja di sini. Ia adalah pengantar pizza yang mengantar pesanan."

 

3. Rahasia di Balik Negeri Terlarang

Jenis-jenis Cerita Fiksi
Ilustrasi Cerita Fiksi Credit: pexels.com/Aline

Pertemuan Tak Terduga Di suatu pagi yang cerah, Andi, seorang arkeolog muda, menerima sebuah surat misterius yang berisi petunjuk-petunjuk mengenai sebuah rahasia besar yang tersembunyi di Negeri Terlarang. Penasaran dan penuh semangat, Andi memutuskan untuk memecahkan teka-teki itu. Dia segera mempersiapkan perjalanan ke Negeri Terlarang, sebuah tempat yang dipenuhi legenda dan mitos. Ditemani oleh sahabatnya, Maya, Andi berangkat menuju Negeri Terlarang. Mereka harus melewati hutan yang lebat dan sungai yang deras untuk mencapai tujuan mereka. Saat mereka sampai di perbatasan, mereka disambut oleh seorang penjaga yang keras dan tegas. Namun, dengan ketekunan dan keberanian, mereka berhasil meyakinkan penjaga untuk memasuki Negeri Terlarang.

Saat melangkah masuk ke dalam negeri tersebut, Andi dan Maya terpesona oleh pemandangan yang menakjubkan. Bukit-bukit hijau yang menjulang tinggi, air terjun yang mempesona, dan hamparan bunga-bunga warna-warni menghiasi sekitar mereka. Mereka menyadari bahwa rahasia yang tersembunyi di balik Negeri Terlarang bukan hanya sesuatu yang berharga, tetapi juga menghadirkan keindahan yang luar biasa. Namun, perjalanan mereka tidak berjalan mulus. Mereka menghadapi berbagai tantangan yang menakutkan di sepanjang jalan. Mulai dari jembatan yang rapuh, gua yang gelap, hingga makhluk-makhluk mitos yang menjaga rahasia Negeri Terlarang. Andi dan Maya harus bekerja sama dan menggunakan kecerdikan mereka untuk mengatasi setiap rintangan yang mereka temui.

Setelah melewati berbagai rintangan, Andi dan Maya akhirnya menemukan sebuah gua rahasia yang konon menyimpan rahasia besar yang mereka cari. Di dalam gua itu, mereka menemukan sebuah peti kuno yang terkunci. Dengan menggunakan petunjuk-petunjuk yang mereka dapatkan sepanjang perjalanan, Andi berhasil membuka peti tersebut. Di dalamnya, terdapat artefak kuno yang membawa petunjuk lebih lanjut tentang sejarah dan kekayaan Negeri Terlarang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya