Ghadab Adalah Sifat Pemarah pada Manusia, Pahami Cara Mengendalikannya dalam Islam

Ghadab adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada marah dalam bahasa Indonesia.

oleh Husnul Abdi diperbarui 18 Jul 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2023, 10:00 WIB
Ghadab adalah Sifat Pemarah pada Manusia
Ghadab adalah Sifat Pemarah pada Manusia Credit: pexels.com/Moose

Liputan6.com, Jakarta Ghadab adalah istilah yang mungkin belum dipahami oleh sebagian orang. Istilah dalam bahasa Arab ini perlu dipahami oleh seluruh umat Islam. Pasalnya, istilah ini berhubungan dengan perilaku yang kerap kali merugikan, jadi kamu perlu memahaminya agar dapat mengendalikannya.

Ghadab adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada marah dalam bahasa Indonesia. Marah sebenarnya adalah sifat yang manusiawi dalam pandangan Islam. Hal ini terkadang diperlukan untuk mempertahankan diri, keluarga, agama, dan Tanah Air.

Namun, sifat ghadab yang cenderung berlebihan hingga mengalahkan kendali akal, agama, ketaatan, hingga membahayakan hidup orang lain adalah sifat yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Oleh karena itu, kamu perlu mengendalikan sifat ini dalam dirimu.

Berikut Liputan6.com rangkum dari laman Sekolah Islam Shafta dan berbagai sumber lainnya, Selasa (18/7/2023) tentang ghadab.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ghadab adalah

Ghadab adalah Sifat Pemarah pada Manusia
Ghadab adalah Sifat Pemarah pada Manusia. (Insurance Journal)

Ghadab adalah istilah bahasa Arab untuk menyebut marah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), marah adalah sangat tidak senang (karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dan sebagainya. Dalam bahasa Arab, terminologi marah disebut dengan “Ghadab”. 

Ghadab adalah istilah yang berasal dari kata gaḍiba-yagḍabu yang artinya marah, mengamuk, atau murka. Ghadab adalah istilah yang kerap juga dimaknai sebagai benci kepada seseorang. Secara istilah, marah atau ghadab adalah emosi yang terjadi akibat ketidaksenangan terhadap suatu keadaan atau perilaku benci, dendam, dan iri terhadap seseorang yang diwujudkan dengan cara menyakiti atau melampiaskan emosi.

Menurut Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbah, ghadab adalah sifat tegas, kokoh, dan sukar tergoyahkan yang diperankan oleh pelaku terhadap objek yang disertai dengan emosi. Sementara itu, menurut Imam al-Qurtubi dalam tafsir al Jami li Ahkami al-Quran ghadab adalah marah yang diwujudkan dengan anggota tubuh seseorang. Orang yang marah dalam pengertian ghadab akan mengeluarkan kata-kata yang keji.


Dalil Tentang Ghadab dalam Islam

Ilustrasi muslim
Ilustrasi muslim (Photo created by 8photo on www.freepik.com)

Ghadab adalah sifat yang wajar dimiliki manusia, karena bahagia, sedih, marah, kecewa merupakan fitrah dari seorang manusia. Menurut pandangan agama, Islam tidak melarang seorang mulsim untuk marah, tetapi Islam hanya menghimbau untuk sebisa mungkin menghindari sifat ghadab dan memberikan panduan untuk mengendalikan sifat ini.

Untuk memahami larangan dari sifat ghadab ini, kamu perlu mengenali penjelasannya dalam Al-Qur’an dan hadis. Dalil Al-Quran dan Hadis tentang larangan sikap ghadab adalah sebagai berikut:

Larangan Ghadab dalam Al-Quran:

وَاِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ ۗ اِنَّهٗ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ( الأعراف : 200 )

Artinya:

”Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia maha mendengar dan maha mengetahui.” (Q.S. Al-A’raf ayat : 200)

Larangan Ghadab dalam Hadis:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه : أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:  أَوْصِنِيْ. قَالَ (( لاَ تَغْضَبْ )) فَرَدَّدَ مِرَارًا، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ (رواه البخاري)

Artinya:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Berikanlah nasihat kepadaku, Beliau berkata: (Janganlah engkau marah),  Orang itu mengulangi permintaannya beberapa kali, beliau tetap berkata: ”Janganlah engkau marah.” HR.Bukhari

Dalam Islam, sifat gahdab ini terbagi menjadi menjadi dua macam, yaitu:

1. Marah yang terpuji, yaitu marah yang dilakukan dalam rangka membela diri, kehormatan, agama, hak umum, serta untuk menolong orang yang terzalimi.

2. Marah yang tercela, yaitu sikap yang dilakukan sebagai tindakan balas dendam dari diri sendiri kepada orang lain.


Cara Mengendalikan Sifat Ghadab dalam Islam

Cara Mengendalikan Sifat Ghadab
Cara Mengendalikan Sifat Ghadab

Cara mengendalikan sifat ghadab perlu dipahami oleh seluruh umat Islam. Namun, sebelum itu kamu tentunya perlu mengenali beberapa penyebab umum dari ghadab atau marah. Ada beberapa sebab yang mendorong seseorang untuk marah, di antaranya yaitu depresi, rasa cemas yang berlebihan, rasa sedih, ketergantungan alkohol, gangguan perkembangan saraf, kepribadian ganda, hingga dangkal Iman dan jauh dari Allah SWT.

Kamu tentunya harus menghindari segala ppenyebab ghadab yang bisa dihindari. Setelah itu, baru kamu perlu memahami cara untuk mengendalikan kemarahan ini. Menurut Islam, cara mengendalikan sifat ghadab adalah sebagai berikut:

  1. Membaca kalimat istiazah (ta’awuz)
  2. Berwudhu
  3. Mengubah posisi tatkala sedang marah. Apabila seseorang marah dalam posisi berdiri berdiri, ia dianjurkan untuk duduk, jika belum hilang hendaknya mengambil posisi tidur.
  4. Memperbanyak berzikir kepada Allah SWT
  5. Memperbanyak sholat sunnah
  6. Diam dan senantiasa menjaga lisan dan ucapan

Sifat ghadab sering kali menyebabkan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitar. Jika seorang muslim dapat menahan amarah atau sifat ghadab ini dan mengendalikan hawa nafsunya, maka ia akan mendapatkan banyak manfaat. Manfaat mengendalikan sifat ghadab di antaranya yaitu dapat menumbuhkan kekuatan jiwa dan selalu berfikir dengan jernih, tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, serta Allah SWT akan memberikan pahala yang besar dan mendapatkan jaminan surga. Apabila kamu tidak mampu menahan amarah maka akan memunculkan beberapa perilaku seperti berkata kasar, melukai orang lain, merusak barang, dan semacamnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya