Husband Artinya Suami, Pahami Fungsi dan Perannya dalam Pernikahan

Dalam bahasa Inggris, husband artinya merujuk kepada seorang pria yang telah sah menjadi pasangan hidup dalam pernikahan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 06 Sep 2023, 09:05 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2023, 09:05 WIB
Tidak Terpaku Pada Pemikiran Konservatif Tentang Peran dalam Keluarga
Ilustrasi Pasangan Suami Istri Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Husband artinya adalah suami, yakni seorang laki-laki yang sudah menikah. Dalam bahasa Inggris, husband artinya adalah kata benda yang merujuk kepada seorang pria yang telah sah menjadi pasangan hidup dalam pernikahan.

Dalam pernikahan, husband artinya satu dari dua mitra yang bersama-sama membentuk keluarga. Suami memiliki peran dan tanggung jawab dalam menjalani kehidupan bersama dengan istri dan dengan anak-anak mereka.

Husband artinya adalah pasangan dari perempuan yang terikat pada komitmen untuk menciptakan dan menjaga hubungan yang saling menghormati dan mendukung satu sama lain yang disebut sebagai pernikahan.

Dalam konteks sosial dan hukum, pernikahan adalah ikatan sah yang mengakui hubungan antara suami dan istri. Sebagai kata benda, husband artinya merujuk secara khusus pada pria yang memegang peran ini dalam pernikahan.

Untuk memahami lebih dalam husband artinya apa, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (6/9/2023).

Definisi Husband Berdasarkan Kamus Bahasa Inggris

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa husband artinya adalah suami jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, yakni seorang laki-laki yang telah menikah dan menjadi pasangan hidup dari seorang perempuan. Sementara itu jika dilansir dari Cambridge Dictionary, husband artinya kata benda (noun) yang merujuk kepada seorang pria yang telah sah menjadi pasangan hidup dalam pernikahan.

Dalam konteks ini, husband artinya mitra dalam pernikahan yang berbagi tanggung jawab dan komitmen dengan istri. Husband artinya pria yang telah menikah dengan seorang wanita dan memiliki hubungan resmi sebagai pasangan hidup atau dalam pernikahan.

Penggunaan kata "husband" biasanya terkait dengan pernikahan, seperti menyebutkan nama atau status pernikahan seseorang, menggambarkan hubungan suami-istri, dan merujuk pada pria yang telah menikah.

Dalam bahasa Inggris, husband juga dapat digunakan sebagai kata kerja (verb). Sebagai kata kerja, husband artinya mengelola atau menggunakan sesuatu dengan hati-hati dan hemat agar tidak habis digunakan. Dalam konteks tersebut, husband artinya pada tindakan menjaga atau mempertahankan sumber daya atau aset dengan bijaksana.

Dari serangkaian penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam bahasa Inggris, husband artinya bisa merujuk kepada seorang pria yang menikah, dan sebagai kata kerja yang berarti pengelolaan atau penggunaan yang hemat terhadap sesuatu.

Fungsi dan Peran Suami Menurut Pandangan Islam

Ilustrasi Relationship Couple Moeslem
Siapa sangka ternyata 3 hal sederhana ini bermakna jauh sekali dari yang dikira untuk hubungan suami istri di kala Ramadan? (Foto: freepik.com)

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, husband artinya adalah suami, yakni seorang pria sudah menikah dengan seorang perempuan. Dalam hubungan pernikahan, suami memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam hubungan. Menurut ajaran agama Islam, peran dan fungsi yang telah diatur dengan jelas dalam Al-Qur'an dan Hadis. Dilansir dari laman resmi Pengadilan Agama Palangkaraya, berikut adalah fungsi dan peran suami berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis:

1. Pemimpin Keluarga

Husband artinya suami. Dalam Islam, suami memiliki fungsi dan peran sebagai pemimpin keluarga. Artinya, suami bertanggung jawab untuk memberikan panduan dan arahan yang baik dalam keluarga, sebagaimana telah ditegaskan dalam Surah An-Nisa ayat 34,

"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya." (QS. An-Nisa:34)

2. Pemberi Nafkah

Suami memiliki tanggung jawab memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya sesuai dengan kemampuannya. Ini mencakup pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan finansial lainnya, sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 233,

"Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 233)

3. Pemberi Perlindungan

Suami juga diharapkan melindungi istri dan anak-anaknya, baik secara fisik maupun emosional. Ini mencakup perlindungan dari ancaman, bahaya, serta memberikan rasa aman dan kenyamanan dalam keluarga.

4. Menjaga Istri dari Dosa

Suami memiliki tanggung jawab untuk memimpin keluarga dalam aspek agama. Ini melibatkan mengajarkan nilai-nilai Islam, beribadah bersama-sama, dan memastikan pendidikan agama yang baik bagi anak-anak. Suami juga diharapkan untuk memberikan nasehat dan dukungan moral dalam hal-hal agama, sebagaimana Firman Allah SWT. surah At-Tahrim ayat 6,

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim: 6)

5. Memberikan Cinta dan Kasih Sayang

Islam menekankan pentingnya cinta dan kasih sayang dalam pernikahan. Suami diharapkan untuk mencintai istri dan memperlakukannya dengan kasih sayang. Rasulullah SAW sendiri menunjukkan kasih sayangnya kepada istri-istrinya dengan sikap lembut dan perhatian.

Suami juga harus memahami perasaan dan kebutuhan emosional istri. Ini termasuk mendengarkan dan memberikan dukungan ketika istri menghadapi kesulitan atau masalah. Komunikasi yang baik sangat penting dalam menjaga kesejahteraan emosional keluarga.

6. Kewajiban Etika dalam Konflik

Ketika terjadi konflik dalam rumah tangga, suami diharapkan untuk menyelesaikannya dengan cara yang adil dan etis. Islam menekankan pentingnya berbicara dan mencari solusi tanpa melibatkan kekerasan fisik atau verbal.

Semua peran dan fungsi suami ini didasarkan pada ajaran Islam dan prinsip-prinsip keadilan, kasih sayang, dan rasa hormat dalam pernikahan. Penting untuk diingat bahwa Islam mengajarkan bahwa suami dan istri adalah mitra dalam kehidupan yang saling melengkapi dan saling mendukung satu sama lain dalam mencapai sakinah, mawaddah, dan rahmah, yaitu ketentraman, cinta, dan kasih sayang dalam pernikahan.

Fungsi dan Peran Suami Menurut Pandangan Agama Kristen

Mengulang Kembali Masa Pacaran
Ilustrasi Pasangan Suami Istri Credit: pexels.com/pixabay

Husband artinya adalah suami, yakni seorang laki-laki yang sudah menikah. Menurut Alkitab, peran suami atau husband dalam pernikahan mencakup beberapa aspek penting. Berikut adalah peran suami menurut pandangan agama Kristen:

1. Pemimpin Keluarga (1 Korintus 11:3)

Alkitab mengatakan bahwa suami adalah kepala keluarga, sebagaimana tertulis dalam 1 Korintus 11:3, "Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki  ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah."

Ini bukan berarti dominasi atau penguasaan, melainkan kepemimpinan yang melayani dan bertanggung jawab atas arah rohani keluarga.

2. Pendeta Keluarga (1 Timotius 5:8)

1 Timotius 5:8 menyatakan, "Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman."

Suami diharapkan untuk memberikan dukungan finansial bagi keluarganya dan memimpin keluarga dalam perjalanan rohani, termasuk membawa mereka ke gereja dan memberikan teladan dalam iman.

3. Pelindung Keluarga (Efesus 5:25)

Efesus 5:25 menyatakan, "Hai suami, kasihilah istrimu, sama seperti Kristus mengasihi gereja, yang mati untuk gereja."

Suami diharapkan untuk melindungi istri dan keluarganya, baik secara fisik maupun emosional. Ini mencerminkan peran suami sebagai pelindung yang memberikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi keluarganya.

4. Pekerja dan Penyedia (Kejadian 2:15, 1 Timotius 5:8)

Sebelum dosa masuk ke dunia, Allah menempatkan manusia, termasuk suami, dalam tugas pekerjaan di taman Eden (Kejadian 2:15). 1 Timotius 5:8 juga menegaskan bahwa suami harus memberikan nafkah bagi keluarganya. Ini mencerminkan tanggung jawab suami sebagai penyedia untuk memenuhi kebutuhan materi dan finansial keluarga.

Secara keseluruhan, peran suami dalam pandangan Alkitab adalah sebagai pemimpin yang melayani, pendeta keluarga yang bertanggung jawab atas perkembangan rohani, pelindung yang memberikan keamanan, pekerja yang tekun, dan penyedia yang memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi. Ini adalah peran yang didasarkan pada prinsip-prinsip keimanan Kristen dan tanggung jawab yang tinggi dalam membentuk keluarga yang sehat dan berlandaskan iman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya