Liputan6.com, Jakarta Di negara seperti Indonesia, padi biasa ditanam di lahan terbuka, terutama di pinggiran kota dan pedesaan karena memiliki tanah yang cocok. Cara menanam padi pun tidak lah mudah. Suhu dan air berperan penting dalam memastikan padi dapat bertahan hidup.
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, ketika musim kemarau tiba, para pengusaha menjadi khawatir karena akan memengaruhi produktivitas padi. Seperti diketahui, sawah memerlukan pengairan terus menerus hingga dua minggu sebelum panen. Tempat yang paling baik untuk menanam padi adalah daerah yang mendapat curah hujan.
Namun, tahukah kamu? Bahwa di negara Jepang berhasil melakukan inovasi budidaya padi dalam ruangan sekitar dua tahun lalu. Hal itu seakan menutup pernyataan yang mengatakan bahwa padi sebaiknya ditanam di lahan luas dan di luar bangunan.
Dilansir Liputan6.com dari Siakap Keli, Senin (09/10/2023), negara yang sangat inovatif dan serba bisa itu berhasil menanam padi di dalam ruangan. Secara alami, seharusnya membutuhkan bantuan cuaca untuk memastikan padi dapat dipanen pada waktu yang tepat.
Inovasi budidaya padi di gedung
Ide menanam padi di gedung dengan menggunakan pencahayaan dan lampu alami atau lebih dikenal dengan istilah pertanian perkotaan (urban farm) merupakan gagasan sebuah perusahaan yang berada di tengah kota Tokyo, Pasona.
Urban Farm di Kantor Pusat Pasona Tokyo merupakan gedung perkantoran perusahaan yang memiliki sembilan lantai dan luas 215.000 kaki persegi. Kantor tersebut tidak hanya fokus pada bidang pertanian saja, namun juga terbagi menjadi beberapa bagian lain yaitu kantor, auditorium dan juga kafetaria.
Area hijau seluas lebih dari 43.000 kaki persegi (3995 meter persegi) dengan 200 spesies termasuk buah-buahan, sayuran, dan padi yang dipanen akan disiapkan dan disajikan di kafetaria di dalam gedung.
Advertisement
Dikelola oleh 8 petani profesional
Ini adalah lapangan terbesar dan penggunaan langsung yang pernah direalisasikan di gedung perkantoran di Jepang. Sebanyak delapan petani profesional mengelola dan menanam padi di gedung tersebut sambil dibantu oleh pekerja lainnya.
Pasona juga menggunakan hidroponik dan pertanian berbasis tanah. Jadi dalam gedung tersebut, tanaman dan pekerja kantoran berbagi ruang yang sama.
Misalnya tanaman tomat yang digantung di atas meja konferensi, pohon jeruk nipis dan markisa dijadikan sekat ruang rapat, daun selada ditanam di ruang seminar, dan kecambah ditanam di bawah bangku, sedangkan di lobi utama juga terdapat sawah dan ladang brokoli.
Pasona ciptakan lingkungan kerja unik
Pabrik ini dilengkapi dengan lampu HEFL, lampu neon dan LED serta sistem irigasi otomatis. Kontrol iklim cerdas memantau kelembapan, suhu, dan angin untuk menyeimbangkan kenyamanan manusia selama jam kerja dan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman setelah jam kerja. Hal ini memaksimalkan hasil panen dan panen tahunan.
Sementara itu, bunga musiman dan pohon jeruk ditanam di balkon, sebagian bergantung pada iklim alami luar ruangan untuk memperlihatkan perubahan daun dan warna. Seluruh tanaman dirawat dan dipanen oleh karyawan Pasona dengan bantuan tenaga ahli pertanian.
Tidak diragukan lagi, Pasona menciptakan lingkungan kerja unik yang meningkatkan produktivitas karyawan, kesehatan mental, dan interaksi sosial serta melibatkan komunitas luas di Tokyo dengan menampilkan manfaat dan teknologi pertanian perkotaan.
Pasona dalam pernyataannya berharap penanaman padi dan tanaman lainnya di gedungnya dapat meningkatkan minat generasi muda yang sibuk bekerja di perkantoran di bidang pertanian yang sedang sekarat di kota-kota besar, khususnya Tokyo.
Advertisement