Fungsi Uretra pada Pria dan Wanita, Pahami Perbedaannya dan Cara Menjaga Kesehatannya

Memahami fungsi uretra adalah penting karena uretra merupakan bagian dari sistem kemih manusia dan memiliki beberapa peran dan relevansi yang signifikan dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan seseorang.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 16 Okt 2023, 09:10 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2023, 09:10 WIB
Striktur uretra
Striktur uretra... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih ke lingkungan luar tubuh. Fungsi uretra adalah sebagai jalur keluar untuk pengeluaran urin dari kandung kemih. Memahami fungsi uretra adalah penting karena uretra merupakan bagian dari sistem kemih manusia dan memiliki beberapa peran dan relevansi yang signifikan dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan seseorang.

Memahami fungsi uretra dalam proses pengosongan kandung kemih adalah penting untuk menjaga fungsi ekskresi yang normal dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Memahami fungsi uretra juga penting dalam konteks kontrol kandung kemih.

Bagian bawah uretra berisi otot-otot panggul yang membantu mengontrol aliran urin. Ketika seseorang ingin buang air kecil, otot-otot ini berkontraksi untuk membuka uretra dan memungkinkan urin keluar. Pemahaman ini diperlukan untuk mengendalikan proses buang air kecil dan mencegah masalah seperti inkontinensia (kehilangan kendali atas buang air kecil).

Lalu apa saja fungsi uretra? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (16/10/2023).

Memahami Apa Itu Uretra

Uretra adalah saluran yang terletak di daerah panggul. Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm, sedangkan pada wanita lebih pendek, sekitar 3-4 cm. Komponen uretra mencakup lapisan epitel, sel otot polos, dan jaringan ikat.

Dalam sistem kemih, uretra memiliki dua sfingter, yaitu otot yang berfungsi sebagai pengontrol aliran yang dapat membuka dan menutup. Sfingter uretra internal berlokasi terdekat dengan kandung kemih, sedangkan sfingter uretra eksternal berada di dasar panggul. Kedua otot ini berkolaborasi untuk mengatur pengeluaran urin dari tubuh.

Urin diproduksi oleh ginjal dan dipindahkan ke kandung kemih melalui saluran bernama ureter, di mana urine disimpan hingga saat buang air kecil. Proses buang air kecil dikendalikan oleh otak, yang memberikan sinyal untuk mengontraksikan otot kandung kemih agar urine dikeluarkan. Pada saat yang bersamaan, otak juga memerintahkan sfingter untuk bersantai sehingga urine dapat melewati uretra dan keluar dari tubuh.

Pada pria, uretra melalui prostat dan berlanjut ke penis. Selain berperan dalam pengeluaran urin, uretra pada pria juga terlibat dalam pelepasan air mani selama ejakulasi.

Fungsi Uretra pada Pria dan Wanita

Uretra
Uretra... Selengkapnya

Baik pria maupun wanita, semuanya memiliki uretra. Akan tetapi, ada perbedaan fungsi uretra pada pria dan wanita. Adapun fungsi uretra pada pria adalah sebagai berikut:

  1. Saluran Kemih: Uretra pada pria berperan sebagai saluran untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih. Ketika seseorang buang air kecil, otot-otot kandung kemih berkontraksi dan urine mengalir melalui uretra ke luar tubuh.
  2. Pengeluaran Sperma: Uretra juga berfungsi sebagai saluran pengeluaran sperma. Sperma diproduksi di testis dan disimpan dalam vesikula seminalis. Ketika ejakulasi terjadi, sperma dan cairan seminalis dialirkan melalui uretra dan keluar dari penis.
  3. Saluran Semen: Selain mengangkut sperma, uretra juga mengangkut cairan seminalis dari vesikula seminalis dan kelenjar prostat ke luar tubuh selama ejakulasi. Ini memberikan media nutrisi dan transportasi untuk sperma.

Sedangkan pada wanita, fungsi uretra jauh lebih terbatas dibandingkan dengan uretra pada pria. Fungsi utama uretra pada wanita adalah sebagai saluran kemih, yakni sebagai saluran untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih. Ini memungkinkan proses pengosongan kandung kemih.

Dalam kedua kasus, baik pria maupun wanita, uretra merupakan bagian penting dari sistem ekskresi yang memungkinkan tubuh untuk membuang sisa produk metabolisme dalam bentuk urin. Selain itu, uretra pada pria juga terlibat dalam fungsi reproduksi, khususnya dalam pengeluaran sperma dan cairan seminalis.

Penting untuk memahami perbedaan dalam fungsi uretra antara pria dan wanita karena hal ini memengaruhi aspek kesehatan dan reproduksi yang berbeda pada kedua jenis kelamin.

Macam-Macam Gangguan Fungsi Uretra

Infeksi Saluran Kemih
Infeksi Saluran Kemih... Selengkapnya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa memahami fungsi uretra sangat penting dalam rangka menjaga kesehatan sistem kemih dan mencegah masalah yang mengganggu fungsi uretra. Terdapat beberapa kondisi yang dapat mengganggu fungsi uretra, antara lain sebagai berikut:

1. Divertikulum Uretra

Divertikulum uretra adalah kondisi langka di mana terbentuk kantong tipis di sepanjang uretra. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita. Gejala yang mungkin dialami penderita divertikulum uretra meliputi nyeri saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual, sering mengalami infeksi saluran kemih, urine berdarah (hematuria), dan peningkatan frekuensi buang air kecil.

2. Uretritis

Uretritis adalah peradangan pada uretra yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami uretritis termasuk jenis kelamin (wanita lebih rentan), riwayat penyakit menular seksual, dan praktik seksual yang tidak sehat.

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK adalah kondisi di mana organ dalam saluran kemih mengalami infeksi bakteri. Gejala umum ISK termasuk sering buang air kecil dengan volume urine yang sedikit, sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri di perut bagian bawah, demam, menggigil, dan urine berbau menyengat. Bakteri seperti E. coli adalah penyebab umum ISK.

4. Striktur Uretra

Striktur uretra adalah gangguan di mana saluran uretra menyempit. Ini dapat disebabkan oleh bekas luka operasi di uretra, batu uretra, tumor di sekitar uretra, infeksi menular seksual, atau penggunaan kateter dalam j jangka panjang.

5. Kanker Uretra

Meskipun jarang terjadi, kanker uretra adalah gangguan serius yang memengaruhi uretra. Penyebab pasti kanker uretra belum diketahui, tetapi faktor risiko termasuk riwayat kanker kandung kemih, prostat, serta peradangan kronis di saluran uretra.

Penting untuk memahami gangguan-gangguan ini karena dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Diagnosis dan penanganan yang tepat oleh profesional medis adalah kunci dalam mengatasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan uretra.

Cara Menjaga Kesehatan Uretra

Anyang-anyangan, Pertanda Infeksi Saluran Kemih?
Anyang-anyangan, Pertanda Infeksi Saluran Kemih?... Selengkapnya

Mengingat pentingnya fungsi uretra bagi kesehatan manusia, tentu penting bagi kita untuk menerapkan langkah-langkah demi menjaga fungsi uretra. Menjaga kesehatan uretra adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan sistem kemih dan mencegah masalah seperti infeksi saluran kemih atau gangguan uretra. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga fungsi uretra:

  1. Hindari Menahan Buang Air Kecil: Usahakan untuk tidak menahan buang air kecil terlalu lama. Ini dapat membantu menghindari tekanan berlebihan pada uretra dan kandung kemih.
  2. Konsumsi Cukup Air Putih: Minumlah cukup air putih setiap hari, sekitar 2 liter atau lebih, untuk menjaga urin tetap encer dan membersihkan saluran kemih dari bakteri.
  3. Jaga Berat Badan Ideal: Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mencegah tekanan berlebihan pada kandung kemih dan uretra.
  4. Berhenti Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko masalah saluran kemih dan berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan lainnya. Berhenti merokok adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan uretra.
  5. Olahraga Rutin: Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga sirkulasi darah yang baik, termasuk di sekitar saluran kemih. Ini juga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat.
  6. Ganti Pakaian Dalam dengan Rutin: Mengganti pakaian dalam setidaknya dua kali sehari membantu menjaga kebersihan organ intim dan mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
  7. Kebersihan Setelah Berhubungan Seksual: Setelah berhubungan seksual, sebaiknya berkemih dan membersihkan organ intim. Ini membantu menghindari perpindahan bakteri dan infeksi saluran kemih.
  8. Cara Membersihkan Organ Intim: Saat membersihkan organ intim, pastikan untuk membersihkan dari depan ke belakang, terutama pada wanita. Hal ini untuk mencegah perpindahan bakteri dari anus ke vagina, yang dapat menyebabkan infeksi.

Menjaga kebersihan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang disebutkan di atas dapat membantu menjaga kesehatan uretra dan saluran kemih Anda. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau masalah kesehatan pada uretra, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya