Heboh Tower BTS Setinggi 50 Meter Dicuri, Cara Bawanya Bikin Penasaran

Tower BTS setinggi 50 meter berat 10 ton raib digasak maling.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 07 Des 2023, 18:45 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 18:45 WIB
Tower BTS
Heboh Tower BTS di India Setinggi 50 Meter Dicuri (Sumber: Ilustrasi Tower BTS Pexels AAditya Hirachan)

Liputan6.com, Jakarta Adanya internet yang dipakai sehari-hari salah satunya berasal dari menara BTS (Base Transceiver Station). Tak heran jika tempat yang belum dijangkau menara BTS bakal susah sinyal. 

Apalagi menara BTS jika rusak saat beroperasi akan mengganggu kenyamanan berinternet. Namun kali pengguna internet harus terpaksa kesulitan mendapatkan sinyal karena tower BTS digasak maling. Kejadian yang aneh ini benar adanya, mengingat kebanyakan tower BTS punya ukuran yang besar. 

Ketika melakukan kunjungan inspeksi yang rutin pada 31 Maret 2023, Rajesh Kumar Yadav, seorang teknisi berpengalaman, mendapati temuan mengejutkan di lokasi yang seharusnya menjadi tempat berdirinya menara seluler setinggi 50 meter. 

Menara tersebut telah dipasang oleh perusahaannya pada bulan Januari di lahan milik Ubid Ullah di desa Ujjaini, distrik Kaushambi, Uttar Pradesh, India. Yadav menemukan bahwa seluruh struktur menara beserta seluruh perlengkapannya telah menghilang tanpa meninggalkan jejak apa pun.

Dilansir Liputan6.com dari Times of India, Kamis (7/12/2023), pencurian menara setinggi 50 meter ini bikin heran pihak berwenang. Pasalnya, tower tersebut juga memiliki berat 10 ton, mereka penasaran dengan cara pencuri menggasak tower BTS tersebut. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peralatan Tower BTS Hilang Tak Berbekas

Tower Pemancar
Tower pemancar di puncak Gunung Telomoyo, Jawa Tengah terselimuti kabut (Liputan6.com/Ibrahim Hasan)

Fakta tower BTS dicuri ini semakin unik, pencurian tidak hanya mencakup menara itu sendiri, tetapi juga tempat berlindung, perlengkapan listrik, dan berbagai peralatan terkait perakitan menara bergerak. Total nilai barang yang hilang diperkirakan mencapai lebih dari Rs 8,5 lakh atau setara Rp 119 juta.

Insiden ini pertama kali diketahui saat Rajesh Kumar Yadav melakukan inspeksi pada 31 Maret, delapan bulan setelah kejadian sebenarnya terjadi. Keanehan lainnya terletak pada ketidakjelasan mengapa laporan ini tertunda begitu lama. 

FIR (First Information Report) telah diajukan oleh pihak kepolisian berdasarkan Pasal 379 (pencurian) KUHP India, sejalan dengan pengaduan resmi yang disampaikan oleh Rajesh Kumar Yadav.

Perusahaan yang dikelola oleh Yadav telah memasang menara seluler di lahan milik Ubid Ullah di desa Ujjaini pada bulan Januari 2023. Namun, kejutan terjadi ketika pada 31 Maret, Yadav menemukan bahwa menara tersebut telah menghilang tanpa jejak.


Pencurian Besar-besaran Sering Terjadi Tanpa Jejak

Tower Pemancar
Tower pemancar di puncak Gunung Telomoyo, Jawa Tengah(Liputan6.com/Ibrahim Hasan)

Insiden pencurian tower BTS di desa Ujjaini, distrik Kaushambi, Uttar Pradesh ini masih menjadi misteri penyedia layanan internet dan aparat setempat. Mengingat tower besar dan berat itu bisa lenyap tanpa jejak yang pelakunya masih menjadi buron. 

Kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi. Pada bulan April tahun yang sama, pencuri yang menyamar sebagai pejabat pemerintah mencuri jembatan besi setinggi 60 kaki di Bihar. Diduga jembatan itu dicuri untuk dijual sebagai besi tua, sebuah motif yang mungkin tercermin dalam kasus hilangnya menara seluler di Uttar Pradesh.

Pihak berwenang saat ini tengah melakukan penyelidikan intensif guna mengungkap misteri di balik pencurian luar biasa ini. Sampai saat ini, pencuri yang bertanggung jawab atas hilangnya menara dan peralatannya masih belum berhasil ditangkap.

Kasus ini menunjukkan tren aneh dalam pencurian bangunan besar secara misterius, meninggalkan pihak berwenang dengan tugas sulit untuk menangkap pelaku dan mengungkap motif di balik tindakan mereka.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya