Liputan6.com, Jakarta Akuisisi merupakan proses untuk membeli atau mengakuisisi saham, atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain. Adapun tujuan dan contoh akuisisi adalah untuk memperluas bisnis, meningkatkan pangsa pasar, mendapatkan teknologi atau keahlian tertentu, bahkan menghapus pesaing dari pasar. Misalnya perusahaan Facebook mengakuisisi Instagram pada tahun 2012, dan Google mengakuisisi YouTube pada tahun 2006.
Advertisement
Baca Juga
Tujuan dan contoh akuisisi juga bisa dilihat dari TikTok Shop yang akan beroperasi kembali di Indonesia, setelah aplikasi media sosial tersebut mengumumkan kemitraannya dengan perusahaan teknologi GoTo. Bentuk akuisisi yang dilakukan ini, akan memperluas jangkauan bisnis, memperoleh keunggulan kompetitif, meningkatkan keuntungan, serta mengurangi risiko.Â
Advertisement
Dalam memahami akuisisi perusahaan, penting untuk memperhatikan faktor-faktor ekonomi, finansial, dan hukum yang terlibat dalam proses tersebut. Akuisisi adalah proses di mana suatu perusahaan membeli saham mayoritas atau semua aset perusahaan lain untuk mengambil alih kontrol bisnis tersebut.
Berikut ini tujuan dan contoh akuisisi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (12/12/2023).Â
Pengertian Akuisisi
Akuisisi merupakan strategi umum yang digunakan, untuk mengembangkan bisnis atau mempercepat pertumbuhan suatu perusahaan. Praktik ini bukanlah hal baru di dunia bisnis, baik di Indonesia maupun secara global. Berita tentang akuisisi perusahaan besar sering menjadi sorotan media, terutama ketika melibatkan kesepakatan dengan nilai yang cukup besar. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa sebagian besar merger dan akuisisi sebenarnya lebih sering terjadi di kalangan perusahaan kecil dan menengah daripada di perusahaan besar.
Sesuai dengan PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, akuisisi adalah suatu proses pencocokan bisnis di mana perusahaan pengakuisisi memperoleh kendali atas aktiva bersih dan operasi perusahaan yang diakuisisi. Dalam konteks ini, pengendali memberikan nilai tertentu, menerbitkan saham, dan menanggung utang melalui negosiasi yang terlibat sebagai bagian dari upaya akuisisi. Michael A. Hitt juga menyumbangkan perspektifnya dengan mendefinisikan buyback sebagai usaha untuk mengakuisisi perusahaan lain, dengan cara membeli mayoritas saham dari pemegang saham perusahaan yang diakuisisi.
Menyusulnya, Marcell Go menjelaskan bahwa akuisisi, yang sering disebut sebagai investasi modal, melibatkan hak untuk menguasai sebagian saham anak perusahaan melalui pembelian saham hak suara anak perusahaan dalam jumlah yang cukup besar, yaitu lebih dari 50%. Dengan merinci berbagai definisi di atas, maka akuisisi dapat disimpulkan sebagai tindakan pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan oleh perusahaan lain, yang melibatkan pembelian seluruh atau sebagian saham perusahaan tersebut.Â
Advertisement
Tujuan dan Contoh
Akuisisi adalah proses di mana suatu perusahaan membeli mayoritas saham, atau aset dari perusahaan lain untuk mengontrolnya. Tujuan utama dari akuisisi adalah untuk memperluas pangsa pasar, meningkatkan keuntungan, memperoleh teknologi atau keahlian baru, dan mengurangi persaingan. Selain itu, tujuan utama dari akuisisi adalah untuk mencapai pertumbuhan pasar yang signifikan, melalui pengambilalihan perusahaan target yang sudah mapan atau memiliki pangsa pasar yang kuat. Sehingga perusahaan pengakuisisi dapat memperluas cakupan geografisnya, meraih segmen pasar baru, dan memperkuat posisinya dalam industri tertentu.
Dengan melakukan akuisisi, perusahaan dapat menghasilkan diversifikasi yang lebih besar dalam portofolio bisnisnya. Diversifikasi ini juga membantu mengelola risiko, karena perusahaan memiliki pendapatan dari berbagai sumber, dan ketidakpastian dalam satu sektor tidak secara langsung mengancam keseimbangan keuangan perusahaan. Akuisisi seringkali diarahkan untuk mendapatkan akses ke teknologi terkini, atau kemampuan inovatif yang dimiliki oleh perusahaan target. Ini memberikan perusahaan pengakuisisi keunggulan kompetitif, dengan mengadopsi atau mengintegrasikan teknologi canggih tanpa harus mengembangkan sendiri.
Berikut adalah contoh-contoh akuisisi perusahaan yang pernah terjadi:
1. Akuisisi Facebook terhadap Instagram
2. Akuisisi Google terhadap YouTube
3. Akuisisi Microsoft terhadap LinkedIn
4. Akuisisi The Walt Disney Company terhadap 21st Century Fox
5. Akuisisi Amazon terhadap Whole Foods Market
6. Akuisisi Unilever terhadap Dollar Shave Club
7. Akuisisi Procter & Gamble terhadap Gillette
8. Akuisisi Facebook terhadap WhatsApp
9. Akuisisi Alibaba terhadap Lazada
10. Akuisisi Nestle terhadap Starbucks Coffee Company
Manfaat Akuisisi
1. Pertumbuhan cepat
Akuisisi merupakan salah satu strategi untuk mencapai pertumbuhan perusahaan yang cepat. Tujuan akuisisi suatu perusahaan dapat bermacam-macam, mulai dari memperluas pangsa pasar, mendapatkan teknologi atau sumber daya manusia yang berkualitas, hingga mengurangi persaingan di pasar. Contohnya adalah akuisisi Facebook terhadap Instagram, yang memungkinkan perusahaan tersebut untuk memperluas bisnisnya ke industri media sosial yang sedang berkembang pesat. Manfaat dari akuisisi antara lain adalah mempercepat pertumbuhan perusahaan, mengurangi risiko dengan mengakuisisi perusahaan yang telah sukses, serta memperoleh akses ke sumber daya atau pasar baru.Â
2. Menembus pasar baru
Akuisisi perusahaan memiliki tujuan yang beragam, salah satunya adalah untuk menembus pasar baru. Dengan mengakuisisi perusahaan lain yang telah memiliki pangsa pasar di wilayah atau industri tertentu, di mana perusahaan dapat memperluas cakupan bisnisnya dan menjangkau konsumen yang sebelumnya tidak terjangkau. Manfaat lain dari akuisisi perusahaan adalah untuk mendapatkan akses terhadap teknologi, atau sumber daya manusia yang tidak dimiliki sebelumnya. Dengan mengakuisisi perusahaan yang memiliki keahlian atau teknologi canggih, perusahaan dapat mempercepat pengembangan produk atau layanan yang lebih inovatif. Selain itu, terdapat juga manfaat dari segi penghematan biaya operasional dan perluasan infrastruktur.
3. Efisiensi operasional
Tujuan akuisisi perusahaan adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional. Dengan mengakuisisi perusahaan lain, perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya yang ada secara lebih efisien, termasuk teknologi, jaringan distribusi, dan sumber daya manusia. Contoh akuisisi perusahaan yang bertujuan untuk efisiensi operasional adalah saat perusahaan telekomunikasi mengakuisisi perusahaan layanan internet, untuk menggabungkan layanan dan infrastruktur mereka. Manfaat dari akuisisi untuk efisiensi operasional antara lain adalah mengurangi biaya produksi dan distribusi, meningkatkan skala produksi, dan meningkatkan daya saing di pasar. Jenis-jenis akuisisi yang harus dipahami antara lain adalah akuisisi horisontal (mengakuisisi perusahaan sejenis), akuisisi vertikal (mengakuisisi perusahaan pada rantai pasokan), dan akuisisi konglomerasi (mengakuisisi perusahaan yang berbeda-beda bidang usaha).
4. Mengurangi persaingan
Dalam dunia bisnis, tujuan akuisisi suatu perusahaan adalah untuk mengurangi persaingan di pasar. Dengan mengakuisisi perusahaan lain, perusahaan dapat memperluas pangsa pasarnya dan mengurangi persaingan yang terjadi. Sebagai contoh, saat perusahaan A mengakuisisi perusahaan B yang sejenis, maka perusahaan A dapat memperluas produk atau layanannya sehingga dapat menjangkau lebih banyak konsumen. Manfaat lain dari akuisisi perusahaan adalah untuk memperluas operasional perusahaan, mengurangi biaya produksi, serta memperoleh sumber daya manusia, teknologi, dan keahlian baru. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih efisien dalam menjalankan bisnisnya.
5. Peningkatan nilai bagi pemegang saham
Akuisisi perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Dengan mengakuisisi perusahaan lain, perusahaan dapat memperluas portofolio bisnisnya dan meningkatkan pangsa pasar, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan. Contoh akuisisi perusahaan adalah ketika perusahaan teknologi mengakuisisi perusahaan software untuk memperluas layanannya. Manfaat akuisisi perusahaan meliputi pertumbuhan yang lebih cepat, penghematan biaya operasional, akses ke teknologi atau inovasi baru, serta peningkatan keunggulan kompetitif.
Â
Advertisement