Liputan6.com, Jakarta - Moodyan, atau yang dikenal sebagai sifat moody, merupakan istilah yang merujuk pada perubahan suasana hati yang cepat dan tidak stabil pada seseorang. Secara umum, moodyan artinya adalah kualitas berubahnya perasaan atau keadaan emosional seseorang secara mendadak, yang dapat melibatkan transisi antara perasaan marah, bahagia, sedih, atau frustasi.
Dalam psikologi, sifat moody ini dapat mencerminkan gejala mood disorder, yang menunjukkan kacaunya suasana hati seseorang dan dapat berpotensi berujung pada kondisi depresi.
Penting untuk memahami ciri, penyebab, dan cara mengatasi sifat moody, karena hal ini dapat memiliki dampak signifikan pada kesejahteraan mental dan hubungan interpersonal seseorang. Ciri-ciri moodyan termasuk perubahan suasana hati mendadak, ketidakpastian emosional, dan kesulitan berkomunikasi. Penyebabnya bisa berasal dari stres, pola makan yang tidak seimbang, perubahan hormon, dan gangguan emosional.
Advertisement
Manajemen sifat moody menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan emosional dan meningkatkan kualitas hidup. Misalnya seperti manajemen stres, pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan dukungan sosial, seseorang dapat meredakan fluktuasi emosionalnya. Ketersediaan bantuan profesional juga penting, terutama jika sifat moody terkait dengan gangguan suasana hati yang lebih serius.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti moody, ciri, penyebab, dan cara mengatasinya, Kamis (25/1/2024).
Perubahan Suasana Hati Tiba-Tiba
Moodyan, atau moodiness, menurut Cambridge English Dictionary, mengacu pada kualitas berubahnya suasana hati atau keadaan emosional seseorang secara tiba-tiba, yang dapat melibatkan perubahan ekstrem menjadi marah atau bahagia dengan mudah. Asti Musman, dalam bukunya "Berpura-pura Bahagia Itu Melelahkan," menjelaskan bahwa moody adalah perubahan suasana hati atau perasaan yang terjadi secara tiba-tiba, baik dengan atau tanpa sebab yang jelas.
Seseorang yang moody dapat mengalami peralihan drastis dari perasaan bahagia dan bersemangat menjadi kesedihan, kemarahan, atau frustasi dalam waktu yang singkat. Ini dapat membuat orang di sekitarnya merasa tidak nyaman dengan fluktuasi emosional yang cepat terjadi.
Sifat moodyan sering kali menyulitkan komunikasi dan memicu perilaku tertutup. Ketidaknyamanan dalam berkomunikasi dapat timbul karena orang yang moody cenderung sulit diprediksi dalam merespon situasi tertentu. Selain itu, mereka mudah merasa lelah karena energi emosional yang terus-menerus terpakai. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari buku Asti Musman, yang menyatakan bahwa sifat moody dapat membuat seseorang menjadi tertutup dan mudah lelah.
Moody artinya menurut psikologi, dikenal dengan istilah mood disorder. Melansir dari Psikologi Universitas Indonesia (UI), mood disorder merujuk pada gejala-gejala yang menunjukkan ketidakstabilan suasana hati seseorang, yang dapat berpotensi mengarah pada depresi.
Mood swing, yang sering dianggap sebagai bagian dari moodyan, merupakan kondisi normal saat seseorang menghadapi tekanan atau stres akibat peristiwa menyedihkan atau situasi yang tidak sesuai rencana. Namun, perlu diwaspadai jika mood swing mengganggu aktivitas sehari-hari, karena hal ini bisa menjadi pertanda adanya masalah psikologis yang lebih dalam.
Jika demikian, moodyan tidak hanya mencerminkan fluktuasi emosional yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat memiliki dampak yang lebih serius jika berkaitan dengan gangguan suasana hati atau mood disorder. Pemahaman akan arti dan implikasi moodyan menjadi penting dalam membantu orang-orang memahami dan mengelola perubahan suasana hati mereka.
Advertisement
Ciri-Ciri Seseorang yang Moodyan
Seseorang yang moodyan memiliki beberapa ciri-ciri yang menunjukkan fluktuasi suasana hati yang cepat dan tidak stabil. Beberapa ciri tersebut antara lain:
- Perubahan Suasana Hati Mendadak: Orang yang moodyan cenderung mengalami perubahan suasana hati yang drastis dan tiba-tiba. Mereka bisa berubah dari bahagia menjadi sedih, marah, atau frustrasi dalam waktu yang singkat tanpa sebab yang jelas.
- Ketidakpastian Emosional: Moodyan seringkali ditandai dengan ketidakpastian emosional, di mana seseorang sulit diprediksi dalam merespon situasi tertentu. Hal ini membuat orang di sekitarnya kesulitan untuk memahami atau menangkap perasaan dan respon mereka.
- Kesulitan Berkomunikasi: Sifat moodyan dapat menyulitkan seseorang dalam berkomunikasi. Mereka mungkin menjadi tertutup atau sulit dieksplorasi perasaannya, menyebabkan kesulitan dalam membangun dan menjaga hubungan interpersonal.
- Perasaan Tidak Nyaman Orang Lain: Orang yang moodyan dapat menciptakan ketidaknyamanan di sekitarnya karena fluktuasi emosional yang cepat. Reaksi yang tidak terduga dan perubahan suasana hati yang mendadak dapat membuat orang lain merasa tidak yakin atau tidak nyaman.
- Mudah Merasa Lelah: Fluktuasi emosional yang terus-menerus dan tiba-tiba dapat membuat seseorang yang moodyan merasa cepat lelah. Pergantian antara perasaan bahagia dan sedih secara konstan dapat menguras energi emosional mereka.
- Reaksi yang Lebih Peka dan Perasa: Individu yang moodyan cenderung memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap rangsangan emosional di sekitarnya. Emosinya dapat terpancing dengan mudah dalam situasi tertentu, membuat mereka lebih rentan terhadap perubahan suasana hati.
- Mood Swing yang Intens: Mood swing yang sering disertai dengan intensitas tinggi adalah salah satu ciri khas moodyan. Perubahan emosional yang dramatis dan ekspresif dapat membedakan seseorang yang moodyan dari yang tidak.
Penting untuk diingat bahwa kondisi moodyan bisa bersifat sementara atau juga menjadi gejala dari gangguan suasana hati yang lebih serius. Jika seseorang mengalami kesulitan dalam mengelola fluktuasi emosional atau jika ciri-ciri ini mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasi dengan profesional kesehatan mental mungkin diperlukan untuk evaluasi dan dukungan lebih lanjut.
Penyebab Sifat Moody dan Penjelasannya
Sifat moody dapat berasal dari berbagai penyebab yang kompleks dan dapat memengaruhi kesejahteraan emosional seseorang. Masih mengutip dari buku Asti Musman, ini penyebab yang dimaksudkan:
1. Mengalami Stress
Stres memiliki kemampuan untuk menekan perasaan seseorang, membuatnya sulit mengendalikan emosi, dan seringkali menyebabkan kehilangan fokus, yang pada gilirannya dapat memicu perubahan suasana hati. Stres dapat berasal dari berbagai sumber, seperti tuntutan pekerjaan, masalah pribadi, atau tekanan hidup sehari-hari.
2. Konsumsi Gula Berlebihan
Selanjutnya, konsumsi gula berlebihan juga dapat menjadi pemicu sifat moody. Asti Musman menjelaskan bahwa gula yang dikonsumsi secara berlebihan dapat mengganggu produksi insulin dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan sel-sel tubuh kekurangan energi, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kadar hormon kebahagiaan.
Jadi, pola makan yang tidak seimbang, terutama konsumsi gula yang berlebihan, dapat menjadi faktor penyebab fluktuasi emosional.
3. Adanya Perubahan Hormon
Perubahan hormon juga dapat menjadi penyebab sifat moody, terutama pada perempuan menjelang datang bulan. Fluktuasi hormonal yang terjadi secara alami selama siklus menstruasi dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi seseorang.
Hal ini dapat mencakup perasaan mudah tersinggung, kelelahan, atau bahkan gejala lain yang terkait dengan sindrom pramenstruasi (PMS).
4. Gangguan Emosional
Gangguan emosional, seperti kurangnya istirahat atau masalah pekerjaan, juga dapat memicu perubahan suasana hati yang drastis. Kejadian-kejadian tiba-tiba seperti putus cinta atau kehilangan orang yang disayangi juga dapat menjadi pemicu sifat moody. Kondisi emosional ini dapat memengaruhi keseimbangan mental seseorang, menciptakan fluktuasi emosional yang sulit diprediksi.
Mengenali dan memahami penyebab sifat moody menjadi langkah awal yang penting dalam mengatasi perubahan suasana hati tersebut. Adanya kesadaran akan faktor-faktor tersebut, seseorang dapat mencari strategi untuk mengelola stres, mengatur pola makan, dan mengatasi gangguan emosional guna mencapai keseimbangan emosional yang lebih baik.
Advertisement
Cara Mengatasi Sifat Moodyan
Mengatasi sifat moody memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan perubahan gaya hidup, manajemen stres, dan perhatian terhadap aspek-aspek kesehatan mental. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi sifat moody:
- Manajemen Stres: Stres seringkali menjadi penyebab utama sifat moody. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi manajemen stres, seperti meditasi, yoga, atau teknik relaksasi. Latihan pernapasan dalam juga dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan stres.
- Pola Makan Seimbang: Perubahan suasana hati dapat terkait dengan pola makan. Penting untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan menyehatkan. Hindari konsumsi gula berlebihan, kafein, dan alkohol, karena hal ini dapat memengaruhi kadar gula darah dan menyebabkan fluktuasi emosional.
- Olahraga Teratur: Olahraga dapat membantu meningkatkan produksi hormon endorfin yang meningkatkan suasana hati. Aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan kaki, jogging, atau berenang, dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan energi secara keseluruhan.
- Tidur Cukup: Kurang tidur dapat memperburuk suasana hati dan meningkatkan tingkat kelelahan. Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Ciptakan rutinitas tidur yang nyaman dan hindari stimulan seperti kafein sebelum tidur.
- Komunikasi Efektif: Berbicara dengan orang-orang terdekat dapat membantu dalam mengatasi sifat moody. Terbuka terhadap perasaan dan mencari dukungan sosial dapat membantu mengurangi beban emosional dan meningkatkan pemahaman diri.
- Manajemen Waktu: Rencanakan dan atur waktu dengan baik untuk menghindari tekanan dan kelelahan. Prioritaskan tugas dan sisihkan waktu untuk istirahat dan hiburan. Manajemen waktu yang baik dapat membantu mencegah terjadinya situasi yang memicu perubahan suasana hati.
- Bantuan Profesional: Jika sifat moody terkait dengan masalah emosional yang lebih dalam, seperti gangguan suasana hati atau depresi, mencari bantuan profesional seperti konselor atau psikolog dapat memberikan dukungan yang diperlukan. Terapi psikologis dapat membantu mengidentifikasi akar permasalahan dan memberikan strategi untuk mengatasinya.