Kisah Isra' Mi'raj, ketika Rasulullah SAW Bertemu Nabi Musa AS

Isra' Mi'raj adalah peristiwa luar biasa dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan kemudian melakukan perjalanan ke langit untuk bertemu dengan Allah.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 05 Feb 2024, 16:09 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2024, 14:46 WIB
Ilustrasi masjid, Islami
Ilustrasi masjid, Islami. (Photo by Javad Esmaeili on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Isra' Mi'raj adalah peristiwa luar biasa dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan kemudian melakukan perjalanan ke langit untuk bertemu dengan Allah. Selama perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW mengalami berbagai pengalaman spiritual, termasuk bertemu dengan para Nabi sebelumnya.

Salah satu peristiwa menarik selama Isra' Mi'raj adalah pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Musa AS. Dalam pertemuan ini, Nabi Muhammad SAW mendapat kesempatan untuk berdiskusi dan belajar dari seorang Nabi yang sangat dihormati dalam agama Islam. Nabi Musa AS memberikan beberapa nasihat dan petunjuk kepada Nabi Muhammad SAW, serta menegaskan bahwa umat Islam harus menjalani perintah Allah dengan sungguh-sungguh.

Pertemuan antara Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Musa AS merupakan salah satu momen penting dalam kisah Isra' Mi'raj, yang menunjukkan pentingnya solidaritas dan persatuan antara para Nabi dalam menyampaikan ajaran-ajaran Ilahi kepada umat manusia. Ini juga menegaskan bahwa Islam adalah bagian dari kelanjutan ajaran para Nabi sebelumnya, termasuk Nabi Musa AS.

Untuk memahami hikmah dibalik pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Musa AS, simak kisah selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (5/2/2024).

Nabi Musa Menangis

Kisah pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Musa AS di langit keenam adalah salah satu momen penting dalam peristiwa Isra' Mi'raj. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Malik bin Sha'sha'ah radliallahu,  saat Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jibril AS naik ke langit keenam, dia dikenalkan oleh Jibril kepada penduduk langit tersebut, termasuk Nabi Musa AS. Ini menunjukkan keistimewaan kedatangan Nabi Muhammad dan pengakuan dari para nabi sebelumnya.

Dalam pertemuan itu, Nabi Musa memberi salam kepada Nabi Muhammad dan menyebutnya sebagai saudara dan nabi. Ini menunjukkan rasa persaudaraan dan penghormatan antara para nabi. Setelah memberi salam kepada Nabi Muhammad, Nabi Musa menangis. Hal ini menggambarkan perasaan penyesalan dan kesedihan Nabi Musa karena umatnya yang membangkang dan tidak mengikuti ajarannya dengan baik. Dia merasa sedih karena umatnya tidak mampu mencapai pahala yang sebesar pengikut Nabi Muhammad.

Dalam hadis tersebut, dijelaskan bahwa setiap nabi memperoleh pahala sebanyak total pahala setiap pengikutnya. Hal ini menjelaskan mengapa pahala pengikut Nabi Muhammad lebih besar daripada pahala pengikut Nabi Musa, meskipun umur pengikut Nabi Musa jauh lebih panjang. Meskipun Nabi Musa merasa sedih, dia tetap berharap agar umatnya dapat memperoleh pahala dan kesuksesan yang sama dengan umat Nabi Muhammad. Dia menasihati Nabi Muhammad tentang pentingnya shalat dan menjaga umatnya agar tidak meninggalkan kewajiban tersebut, mengingat umatnya yang banyak membangkang.

 

Nabi Muhammad SAW Diminta Menawar Perintah Shalat

Ilustrasi muslim, Islami, malam hari
Ilustrasi muslim, Islami, malam hari. (Image By Sketchepedia)

Salah satu peristiwa penting dalam Isra' Mi'raj adalah ketika Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat dari Allah SWT. Akan tetapi ada hal menarik tentang keterlibatan Nabi Musa AS, sehingga yang tadinya Rasulullah SAW menerima perintah shalat 50 kali dalam sehari, hingga menjadi 5 waktu dalam sehari.

Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS di langit keenam. Di sinilah Nabi Musa AS memberikan nasihat kepada Nabi Muhammad SAW terkait perintah shalat yang baru saja diterima. Beliau mengingatkan bahwa umat manusia tidak akan mampu menjalankan kewajiban shalat sebanyak lima puluh kali sehari semalam.

Kisah ini diceritakan dalam Kitab al-Isra' wa al-Mi'raj karya Ibnu Hajar As-Asqalani dan Imam as-Suyuthi, di mana dikisahkan Nabi Musa AS berkata, "Kembalilah menemui Tuhanmu dan mintalah keringanan kepada-Nya. Sebab, umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Aku telah menguji bani Israil."

Setelah mendengar nasihat dari Nabi Musa AS, Nabi Muhammad SAW kembali kepada Allah SWT untuk memohon keringanan dalam pelaksanaan shalat bagi umatnya. Nabi Muhammad SAW kemudian turun lagi menemui Musa AS dan memberinya penjelasan. Dia masih berkata, "Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi."

Pada akhirnya Nabi Muhammad SAW mondar-mandir, sehingga Allah SWT memberikan keringanan hingga perintah shalat hanya 5 kali dalam sehari. Nabi Muhammad SAW pun turun dan kembali menemui Nabi Musa AS. Nabi Musa AS berkata, "Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi."

Nabi Muhammad SAW kemudian menjawab, "Aku telah berulang kali menemui Tuhanku, aku merasa malu terhadap-Nya."

 

Hikmah Isra' Mi'raj

Ilustrasi Islami, ulang tahun, puisi, pantun
Ilustrasi Islami, ulang tahun, puisi, pantun. (Image by Sketchepedia on Freepik)

Isra' Mi'raj adalah peristiwa luar biasa yang mengandung banyak hikmah. Salah satunya adalah perintah salat lima waktu yang diberikan langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau berada di Sidratul Muntaha. Ini menunjukkan kedudukan pentingnya salat dalam Islam dan sebagai kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat Muslim.

Selain itu, Isra' Mi'raj juga menunjukkan rahmat Allah SWT dan kasih sayang Rasulullah kepada umat manusia. Hal ini terbukti dengan Nabi Muhammad SAW yang memohon kepada Allah agar umatnya diberikan keringanan dalam melaksanakan salat, dan jumlah salat yang awalnya 50 kali kemudian dikurangi menjadi 5 kali.

Peristiwa ini juga menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah yang luar biasa, terutama saat Nabi Muhammad SAW menyaksikan keberadaan-Nya yang tidak dapat dijelaskan oleh akal manusia.

Dialog antara hamba dan Rabbnya juga menunjukkan pentingnya hubungan antara manusia dengan Allah SWT, di mana Nabi Muhammad SAW sebagai hamba yang taat dan patuh kepada perintah-perintah-Nya. Keseluruhan dari peristiwa Isra' Mi'raj ini mengandung banyak hikmah yang dapat diambil sebagai landasan kehidupan umat Muslim.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya