Liputan6.com, Jakarta Uang menjadi alasan utama mempertimbangkan sebuah hunian atau kontrakan. Belakangan tak selalu kontrakan mahal pasti bagus dan mewah. Seperti sebuah pengalaman yang dibagikan oleh dua orang wanita yang ngontrak di rumah mahal namun berujung apes.Â
Baca Juga
Advertisement
Cousins Alissa Barton, 32 tahun, dan Lara Norbury, 24 tahun, baru-baru ini mengalami pengalaman yang sangat tidak menyenangkan ketika mereka menyewa sebuah apartemen mewah dengan harga Rp 25 juta per bulan di Inggris. Mereka terpaksa meninggalkan apartemen tersebut setelah menemukan pertumbuhan jamur yang mengkhawatirkan di lantai mereka.
Ketika pertama kali pindah ke apartemen tersebut, keduanya tidak melihat adanya tanda-tanda jamur. Namun, beberapa minggu kemudian, mereka mulai melihat jamur tumbuh di belakang televisi dan semakin berkembang pesat melalui lantai.
Meski masih dalam masa sewa, namun kedua wanita tersebut mengaku terpaksa meninggalkan kontrakan rumah mewah mereka hanya karena jamuran. Berikut selengkapnya Liputan6.com merangkum momen apes ini melansir dari New York Post, Sabtu (2/3/2023).
Khawatir Masalah Kesehatan
Alissa Barton mengungkapkan bahwa jamur itu berkembang begitu cepat, dari satu ke 15 dalam waktu enam hingga delapan minggu. Hal ini membuat mereka sangat khawatir akan dampaknya terhadap kesehatan.
"Bau di apartemen semakin memburuk seiring berjalannya waktu, dan kedua sepupu tersebut terpaksa pindah dari rumah mereka. Ini benar-benar bau. Rumahnya lembap dan dingin sekali, berbau busuk, dan kami berdua menderita sakit kepala yang sangat parah beberapa bulan terakhir," kata Barton.
Karena khawatir akan kesehatan mereka, Barton menghubungi agen real estat yang menyewakan apartemen tersebut. Namun, tanggapan yang diterima dari agen tersebut tidak sesuai dengan harapan. Mereka hanya diberi saran untuk membersihkan jamur dengan pembersih permukaan, sementara masalah jamur tersebut semakin memburuk.
Advertisement
Terpaksa Keluar Kontrakan
Akhirnya, mereka memutuskan untuk meninggalkan apartemen tersebut, meskipun mereka sudah membayar harga sewa yang sangat mahal. Mereka merasa sangat disayangkan harus meninggalkan apartemen yang seharusnya memberikan kenyamanan dan kemewahan.
Perwakilan dari Bridgfords, perusahaan real estat yang mengelola properti tersebut, menyangkal adanya laporan tentang masalah jamur tersebut sebelumnya. Namun, mereka berjanji untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut setelah apartemen tersebut dikosongkan.
Pengalaman tidak menyenangkan ini menunjukkan pentingnya untuk memeriksa kondisi sebuah properti dengan cermat sebelum menyewanya. Kesehatan dan kenyamanan harus menjadi prioritas utama dalam memilih tempat tinggal, bahkan jika itu berarti harus mengorbankan biaya yang sudah dikeluarkan.