Liputan6.com, Jakarta Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi landasan utama bagi banyak inovasi di berbagai bidang, termasuk dalam dunia penyiaran dan media. Salah satu contohnya adalah Jeju TV, yang dengan berani memperkenalkan pembawa acara virtual berbasis AI untuk menghadirkan pengalaman berita yang lebih modern dan hemat biaya.
Pada era di mana AI semakin diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, Jeju TV memanfaatkannya dengan cerdik. Melalui avatar virtual bernama J-na, mereka tidak hanya menyajikan berita dengan lebih efisien dan hemat biaya, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi lebih lanjut di industri media.
Teknologi AI telah membawa perubahan signifikan di Jeju TV. AI telah menjadi pendorong utama inovasi di dunia penyiaran modern. Berikut ulasan lebih lanjut tentang pembawa berita virtual Jeju TV yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu, (23/3/2024).
Advertisement
Dipilih untuk Menghemat Biaya
Pemerintah Provinsi Jeju di Korea Selatan menggunakan teknologi baru untuk membawakan berita. Mereka tidak mempekerjakan orang sungguhan, melainkan pembawa acara virtual bernama J-na. J-na adalah avatar yang dikendalikan oleh komputer dan membacakan berita dari skrip yang dibuat oleh kecerdasan buatan. Ini dilakukan untuk menghemat biaya, karena pembawa acara virtual seperti J-na lebih murah daripada membayar pembawa acara berita manusia setiap bulannya.
Menurut Pemerintah Provinsi Jeju, beralih ke pembawa acara berita virtual merupakan pilihan yang lebih murah, karena J-na dan naskah berita yang dihasilkan dilaporkan hanya menghabiskan 600.000 won atau sekitar tujuh juta rupiah per bulan.
"Mempekerjakan pembawa acara berita manusia membutuhkan biaya yang signifikan, jadi kami mencari alternatif dan memilih J-na," kata seorang pejabat Pulau Jeju kepada The Korea Herald.
Meskipun J-na bukan manusia sungguhan, ia sangat terampil dalam membawakan berita. Program beritanya disiarkan di saluran YouTube Jeju TV setiap minggu. Dengan teknologi ini, Jeju TV bisa menghemat banyak uang sambil tetap memberikan berita yang berkualitas kepada penontonnya.
Penggunaan pembawa acara virtual seperti J-na adalah contoh bagaimana teknologi bisa membantu organisasi mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas layanan yang mereka berikan.
Advertisement