Liputan6.com, Jakarta Susu merupakan minuman yang sangat penting dalam pola makan sehat, dikenal karena kandungan nutrisinya yang melimpah dan manfaat kesehatannya. Susu mengandung berbagai nutrisi esensial seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Nutrisi-nutrisi ini sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Ada berbagai jenis susu yang dapat dikonsumsi sehari-hari, masing-masing dengan manfaat dan proses pengolahan yang berbeda. Saat memilih jenis susu yang akan dikonsumsi, penting untuk memperhatikan manfaat yang ingin didapatkan. Misalnya, untuk mereka yang membutuhkan lebih banyak energi dan nutrisi, susu full cream mungkin lebih cocok.Â
Sementara bagi yang membutuhkan kepraktisan dengan tetap menjaga asupan nutrisi, susu UHT bisa menjadi pilihan. Dengan banyaknya pilihan susu yang ada, memahami setiap jenis dan manfaatnya dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan nutrisi masing-masing individu. Berikut jenis susu yang banyak ditemukan di pasaran yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (30/5/2024).
Advertisement
1. Fresh Milk (Susu Segar)
Fresh milk, atau susu segar, adalah jenis susu yang diperoleh langsung dari perahan sapi tanpa penambahan bahan apapun seperti gula atau pengawet. Susu ini hanya melalui proses penyaringan untuk menghilangkan kotoran. Karena tidak mengalami proses pengolahan yang signifikan, fresh milk mempertahankan kandungan nutrisinya yang alami dan tinggi.Â
Fresh milk mengandung asam amino, mineral, asam lemak, dan berbagai vitamin. Asam amino yang terkandung di dalamnya penting untuk pembentukan protein dalam tubuh, sedangkan mineral seperti kalsium, fosfor, dan magnesium mendukung kesehatan tulang dan gigi.Â
Asam lemak yang terdapat dalam fresh milk bermanfaat untuk kesehatan jantung dan fungsi otak, sementara vitamin seperti A, D, E, dan beberapa vitamin B kompleks berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh. Fresh milk sangat baik untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan karena nutrisinya yang lengkap. Namun, susu ini tidak tahan lama sehingga harus segera dikonsumsi setelah diperas dan disaring.
2. Full Cream Milk (Susu Full Krim)
Susu full cream adalah susu murni yang telah melewati proses pasteurisasi, yang membuatnya lebih awet dibandingkan fresh milk. Susu ini biasanya dijual dalam bentuk kaleng atau kotak dan sering ditemukan di toko atau supermarket. Full cream milk juga memiliki banyak kandungan bermanfaat bagi kesehatan.Â
Susu full cream mengandung kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan tulang, serta berbagai vitamin B yang mendukung fungsi dan kecerdasan otak. Selain itu, protein dalam susu full cream membantu pertumbuhan dan pemeliharaan massa otot, sementara lemak baik yang terkandung di dalamnya menyediakan energi dan mendukung penyerapan vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin lain seperti A, D, E, K, B9 (asam folat), dan C juga terdapat dalam full cream milk, memberikan manfaat untuk berbagai fungsi tubuh. Full cream milk tidak hanya baik untuk kesehatan tulang dan otot tetapi juga mendukung kecerdasan otak dan membantu dalam peningkatan berat badan yang sehat.
3. Soya Milk (Susu Kedelai)
Soya milk adalah alternatif susu yang dibuat dari kedelai, cocok bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani atau intoleran laktosa. Soya milk diproses dengan baik untuk mempertahankan manfaat nutrisi dari kedelai. Susu ini mengandung protein berkualitas tinggi yang setara dengan protein hewani, serta kalium yang penting untuk fungsi jantung dan otot.Â
Selain itu, soya milk kaya akan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis. Kandungan omega-3 dalam susu kedelai mendukung kesehatan jantung dan fungsi otak. Soya milk juga mengandung kalsium karbonat yang menambah asupan kalsium untuk kesehatan tulang.Â
Dengan mengonsumsi soya milk, mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau preferensi diet vegan tetap dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya. Produk yang direkomendasikan adalah Unisoy Organic Soy Milk Black Soya, yang mengandung kalsium dan FOS untuk menjaga kesehatan hingga usia tua.
4. Susu Almond
Susu almond adalah salah satu jenis susu nabati yang semakin populer, terutama di kalangan ibu-ibu muda. Susu ini dikenal memiliki berbagai khasiat, termasuk memperlancar produksi Air Susu Ibu (ASI), menyehatkan jantung, memperkuat tulang, dan mengurangi risiko diabetes.Â
Susu almond mengandung protein nabati yang cocok untuk mereka yang alergi terhadap susu sapi, serta bagi mereka yang menjalani program diet karena kalorinya lebih rendah dibandingkan susu sapi. Selain itu, susu almond juga kaya akan vitamin E, magnesium, dan kalsium, yang semuanya penting untuk kesehatan tulang dan fungsi jantung.
Â
Â
Advertisement
5. Susu Skim
Susu skim, atau susu bebas lemak, adalah pilihan populer bagi mereka yang menjalani program diet. Susu ini mengandung kadar lemak dan kalori yang lebih rendah dibandingkan jenis susu lainnya, namun tetap mempertahankan kandungan nutrisinya seperti vitamin D dan protein.Â
Manfaat utama dari susu skim adalah membantu mengontrol berat badan dan mengurangi kolesterol, sehingga bermanfaat bagi kesehatan jantung dan dapat membantu mencegah penyakit stroke. Konsumsi rutin susu skim memungkinkan seseorang untuk tetap mendapatkan nutrisi dari susu tanpa mengkhawatirkan peningkatan berat badan.
6. Susu Evaporasi
Susu evaporasi adalah jenis susu yang diproses dengan cara pemanasan hingga sekitar 60% air di dalamnya menguap, menghasilkan susu dengan tekstur lebih kental. Susu ini biasanya dikemas dalam kaleng dan digunakan sebagai tambahan dalam masakan atau pembuatan kue.Â
Berbeda dengan susu kental manis, susu evaporasi tidak memiliki tambahan gula, sehingga rasanya tetap hambar. Salah satu manfaat dari susu evaporasi adalah membantu meningkatkan berat badan secara sehat karena kandungan gizinya yang padat namun rendah gula. Susu evaporasi menyediakan protein, vitamin D, kalsium, dan fosfor, yang semuanya penting untuk kesehatan tulang dan fungsi tubuh secara keseluruhan.
7. Susu Pasteurisasi
Susu pasteurisasi adalah susu yang telah melalui proses pemanasan dengan tujuan mengurangi jumlah bakteri atau mikroorganisme yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi. Proses pasteurisasi dilakukan pada suhu 63–72 derajat Celcius selama 15–30 detik. Hasil dari pengolahan ini adalah berbagai jenis susu seperti susu full cream, low-fat milk, dan skim milk.
8. Susu UHT
Susu UHT (Ultra High Temperature) juga melalui proses pemanasan, namun pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan pasteurisasi, yakni 135–150 derajat Celcius selama beberapa detik. Proses ini tidak hanya mengurangi bakteri dan mikroorganisme tetapi juga memastikan sterilisasi pengemasan sehingga susu dapat disimpan lebih lama tanpa pendinginan. Sama seperti susu pasteurisasi, susu UHT tersedia dalam bentuk full cream, low-fat, dan skim milk dengan kandungan lemak masing-masing 3,25%, 1%, dan 0,1%.
Walaupun proses UHT menjaga sebagian besar nilai gizi seperti protein, lemak, garam mineral, dan laktosa, beberapa vitamin seperti B1, B6, B9, B12, dan Vitamin C dapat hilang akibat pemanasan tinggi. Meski demikian, susu UHT tetap merupakan sumber nutrisi yang baik dan praktis karena masa simpannya yang lama.
9. Susu Kental Manis (SKM)
Susu kental manis adalah susu yang mengalami proses penguapan sebagian besar airnya dan penambahan gula, menghasilkan konsistensi yang kental dan manis. Susu ini biasanya berwarna kekuningan dan sering digunakan sebagai tambahan dalam berbagai resep makanan dan minuman.
Kandungan susu kental manis disarankan mencakup setidaknya 8% lemak susu, 28% solid susu (komponen susu selain air yang meliputi lemak, protein, dan laktosa), dan 34% protein susu. Namun, susu kental manis memiliki kandungan gula tambahan yang tinggi dan protein yang lebih rendah dibandingkan jenis susu lainnya. Karena kandungan gulanya yang tinggi, susu kental manis tidak dianjurkan untuk bayi atau konsumsi harian dalam jumlah besar, tetapi lebih sebagai bahan tambahan dalam makanan.
10. Whole Milk (Full Cream)
Whole milk atau susu full cream, dikenal karena rasa yang legit dan gurih serta tekstur yang kental. Satu gelas susu full cream mengandung sekitar 5 gram lemak jenuh, yang mencukupi sekitar 20% dari kebutuhan lemak harian. Dengan total kalori sekitar 150 kkal per gelas, susu ini mengandung zat gizi yang cukup lengkap, termasuk protein, vitamin D, kalsium, dan fosfor.Â
Nutrisi ini penting untuk kesehatan tulang, fungsi otot, dan berbagai proses tubuh lainnya. Namun, karena kandungan kalori dan lemaknya yang tinggi, whole milk mungkin tidak cocok untuk dikonsumsi secara rutin oleh mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan.
11. Susu Rendah Lemak (Low Fat)
Susu rendah lemak, sering kali diberi label 1% atau 2%, menunjukkan jumlah lemak dari total berat susu. Berbeda dengan whole milk yang mengandung 3,25% lemak, susu low fat hanya memiliki 1-2% lemak. Ini membuat susu low fat menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang ingin mengontrol asupan kalori atau sedang menurunkan berat badan. Meskipun kandungan lemaknya lebih rendah, susu low fat tetap menyediakan protein, kalsium, vitamin D, dan fosfor yang esensial untuk kesehatan tubuh.
Advertisement
12. Skim Milk
Skim milk atau susu skim, adalah pilihan susu dengan kandungan lemak dan kalori yang paling rendah. Kandungan lemak dalam susu skim berkisar sekitar 0,5% atau bahkan tidak ada sama sekali, dan kalori dalam susu skim sekitar 80-90% lebih rendah dibandingkan dengan susu full cream.Â
Meskipun kandungan lemaknya rendah, skim milk tetap kaya akan vitamin A, vitamin B2, vitamin B12, kalsium, dan fosfor. Ini membuat skim milk menjadi pilihan yang sangat baik bagi mereka yang sedang menjalani diet atau ingin menjaga berat badan. Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa merek susu skim mungkin mengandung kadar gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu full cream atau low fat untuk menyeimbangkan rasa.
13. Susu Bebas Laktosa
Susu bebas laktosa adalah pilihan yang aman bagi orang-orang dengan intoleransi laktosa, yang biasanya mengalami gejala tidak nyaman seperti sakit perut, muntah, atau diare setelah mengonsumsi susu biasa yang tinggi laktosa. Proses pengolahan susu ini melibatkan penambahan enzim laktase untuk memecah laktosa, sehingga kandungan gula laktosa dalam susu hilang.Â
Proses ini membuat susu bebas laktosa ramah untuk dikonsumsi oleh mereka yang memiliki masalah dengan laktosa tanpa mengorbankan manfaat nutrisinya. Susu bebas laktosa tetap mengandung protein, kalsium, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya yang diperlukan untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.
14. Susu Organik
Susu organik berasal dari sapi yang dipelihara tanpa menggunakan obat antibiotik atau hormon pertumbuhan. Sapi-sapi ini juga diberi makanan alami seperti rumput selama 120 hari atau setidaknya 30% dari diet mereka. Proses pemeliharaan yang alami ini memastikan susu organik bebas dari kandungan zat-zat sintetis dan aditif yang mungkin ada dalam susu konvensional.Â
Susu organik memiliki tekstur yang sama dengan susu biasa tetapi dianggap lebih sehat karena tidak mengandung residu obat-obatan dan hormon sintetis. Metode pengolahan susu organik dapat melalui pasteurisasi, Ultra High Temperature (UHT), atau disediakan dalam bentuk susu murni tanpa proses tambahan.