Tata Cara Sholat Idul Adha yang Lengkap, Simak Juga Doa Setelahnya

Tata cara sholat Idul Adha serta niatnya yang harus dilaksanakan dengan baik oleh umat Islam.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 12 Jun 2024, 12:05 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 12:05 WIB
Sholat Idul Adha di Berbagai Daerah
Umat ​​Islam mengikuti sholat Idul Adha di Lhokseumawe, Aceh pada 29 Juni 2023. (AZWAR IPANK/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Tata cara sholat Idul Adha adalah salah satu ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam. Sholat ini dilakukan pada hari raya Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat dan dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah.

Dalam tata cara sholat Idul Adha, umat Muslim melakukan persiapan dengan mandi wajib atau disebut dengan mandi besar. Setelah itu, mereka memanjatkan doa niat sholat Idul Adha sebelum memulai sholat. Niat ini mengindikasikan bahwa mereka berniat melaksanakan ibadah sholat Idul Adha, dengan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.

Setelah niat dibaca, sholat Idul Adha dimulai dengan takbiratul ihram sebagai tanda memulai sholat. Umat Muslim kemudian mulai melakukan gerakan sholat seperti ruku', sujud dan duduk di antara dua sujud. Setelah itu, mereka mengucapkan takbir dalam posisi berdiri.

Setelah selesai dua rakaat sholat Idul Adha, umat Muslim kemudian melanjutkan pelaksanaan ibadah kurban dengan menyembelih hewan qurban sesuai dengan ketentuan ajaran Islam. Sebagian daging dari hewan qurban tersebut kemudian dibagikan kepada fakir miskin dan kaum yang membutuhkan. Berikut ini tata cara sholat Idul Adha yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/6/2024).

 

Tata Cara Sholat Idul Adha

Ilustrasi Shalat (pexels)
Ilustrasi Shalat (pexels)

Pada hari pertama Idul Adha, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Shalat ini merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah, meskipun bisa juga dilakukan sendiri jika keadaan tidak memungkinkan. Tata cara shalat Idul Adha mirip dengan shalat Idul Fitri, namun terdapat perbedaan pada bacaan niatnya.

Shalat Idul Adha dilaksanakan sebanyak 2 rakaat. Terdapat perbedaan dalam jumlah takbir pada setiap rakaat, yaitu sebanyak tujuh kali takbir di rakaat pertama dan lima kali takbir di rakaat kedua. Berikut ini adalah langkah-langkah detail pelaksanaan shalat Idul Adha:

1. Membaca Niat Sholat Idul Adha

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى

Arab-Latin:

Usholli sunnatan 'iidil adha rok'ataini mustaqbilal qiblati imaman/ma'muuman lillaahi ta'aalaa

Artinya:

"Saya niat shalat sunah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala"

Apabila menjadi imam, Anda melafalkan "imaman" dalam niat dan "ma'muuman" jika menjadi makmum.

2. Melakukan Takbiratul Ihram

3. Membaca Doa Iftitah

4. Takbir Sebanyak 7 kali (Rakaat Pertama)

Setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah, selanjutnya melakukan takbir sebanyak tujuh kali. Di sela-sela setiap takbir dianjurkan untuk membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Arab-Latin: Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa"

Artinya:

"Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang"

Atau bisa juga membaca tasbih berikut ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Arab-Latin: Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar wala haulawala quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim

Artinya:

"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

5. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek

Setelah takbir sebanyak tujuh kali, rukun selanjutnya adalah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan bacaan surat pendek seperti salat fardhu dan shalat sunah umumnya. Pada shalat Idul Adha rakaat pertama dianjurkan untuk membaca Surat Al-A'la.

6. Ruku' Hingga Berdiri Lagi

Rukun selanjutnya setelah selesai membaca surat pendek sama seperti pelaksanaan shalat fardhu dan shalat sunah lainnya. Shalat dilanjutkan dengan ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri untuk rakaat kedua. Untuk bacaannya pun sama seperti bacaan shalat biasanya.

7. Takbir Lima Kali (Rakaat Kedua)

Pada rakaat kedua, melakukan takbir sebanyak lima kali. Bacaan yang dilafalkan di sela-sela takbir sama seperti pada rakaat pertama.

8. Mengulangi Rukun Seperti Rakaat Pertama

Setelah melakukan takbir sebanyak lima kali, rukun shalat Idul Adha selanjutnya sama seperti pada rakaat pertama mulai dari membaca surat Al-Fatihah, ruku', sujud, hingga salam. Pada rakaat kedua, dianjurkan untuk membaca Surat Al-Ghâsyiyah.

Niat Sholat Idul Adha

Ilustrasi sholat di masjid. (Dok. Pixabay)
Ilustrasi sholat di masjid. (Dok. Pixabay)

1. Niat sebagai imam:

"Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini imaaman lillaahi ta'aalaa"

Artinya:

"Saya niat sholat sunah Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah Taala."

2. Niat sebagai makmum

"Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini ma'muuman lillaahi ta'aalaa"

Artinya:

"Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah Taala."

3. Niat sholat sendiri

"Ushalli sunnatan li 'idil adha rak 'ataini lillahi ta'alaa."

Artinya:

"Aku niat sholat sunat Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

 

Doa Setelah Sholat Idul Adha

Ilustrasi Sholat
Ilustrasi gerakan sholat (Wikipedia.org)

Setelah melaksanakan sholat idul adha dengan benar, ada doa yang bisa dipanjatkan. Berikut doa setelah sholat Idul Adha:

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ اْلحَقُّ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ فَإِنْ كُنْتَ مِنَ المُحْسِنِيْنَ فَارْحَمْنِيْ ، وَإِنْ لَمْ أَكُنْ مِنَ اْلمُحْسِنِيْنَ فَقَدْ قُلْتَ وَكَانَ بِاْلمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْماً فَارْحَمْنِيْ وَإنْ لَمْ أَكُنْ مِنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ فَأَنْتَ أَهْلُ التَّقْوَى وَأَهْلُ اْلمَغْفِرَةِ فَاغْفِرْ لِيْ، وَإنْ لَمْ أَكُنْ مُسْتَحِقًّا لِشَيْءٍ مِنْ ذَلِكَ فَأَنَا صَاحِبُ مُصِيْبَة ٍوَقَدْ قُلْتَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌوَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ اَللَّهُمَّ فَارْحَمْنِيْ

"Allohumma innaka qulta wa qawlukal haqqu, Inna rohmatallaahi qoriibum minal muhsiniin. Fa inkuntu minal muhsiniina farhamnii, wa illam akum minal muhsiniina faqod qulta; Wa kaana bil mu’miniina rohiimaa, farhamnii. Wa illam akun minal mu’miniina fa anta ahlut taqwaa wa ahlul maghfiroh, faghfirlii. Wa illam akun mustahiiqon lisyai-in min dzaalika fa ana shoohibu mushiibatin wa qod qulta; Alladziina idzaa ashoobathum mushiibatun qooluu innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Ulaa-ika ‘alihim sholawaatun min robbihim wa rohmah, wa ulaa-ika humul muhtaduun, allohumma farhamnii."

Artinya:

“ Ya Allah, sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu benar; Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik. Jika aku termasuk orang yang berbuat baik, maka rahmatilah aku. Jika aku bukan termasuk orang yang berbuat baik, maka Engkau telah berfirman; Dia Maha Penyayang kepada orang-orang beriman. Jika aku tidak termasuk orang yang beriman, maka Engkau adalah Dzat Yang Maha Pengampun, karena itu ampunilah aku.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya