Jamur Salju dan Manfaatnya Bagi Kesehatan, Jaga Kesehatan Kulit

Jamur salju menjadi komoditas yang menjanjikan dengan potensi yang besar di masa depan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 27 Agu 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi jamur
Ilustrasi jamur. (Photo by Phoenix Han on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Jamur salju merupakan salah satu jenis jamur liar yang memikat perhatian, tidak hanya dengan penampilan unik tetapi juga nilai nutrisinya yang tinggi. Tumbuh secara alami pada batang dan cabang pohon yang telah mati atau membusuk, jamur ini sering ditemukan di hutan-hutan Asia, termasuk di beberapa wilayah Indonesia.

Meskipun tergolong liar, jamur salju telah lama dikenal dan dimanfaatkan dalam budaya kuliner dan pengobatan tradisional di berbagai negara Asia. Teksturnya yang kenyal dan rasa yang lembut, menjadikan jamur salju sebagai bahan yang serbaguna dalam pengolahan makanan, mulai dari sup hingga hidangan penutup.

Dari segi nutrisi, jamur salju menawarkan beragam manfaat kesehatan yang menjadikannya semakin populer di kalangan pecinta makanan sehat. Jamur ini kaya akan serat, protein, vitamin dan mineral, serta mengandung senyawa bioaktif yang diyakini memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan potensi jamur salju dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit dan membantu mengendalikan kadar gula darah. Berikut ini manfaat jamur salju yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (27/8/2024). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


 Apa Itu Jamur Salju?

Ilustrasi jamur
Ilustrasi jamur. (Photo by Timothy Dykes on Unsplash)

Meskipun namanya memberikan kesan dingin, sebenarnya jamur salju merupakan spesies fungi yang tumbuh subur di wilayah tropis dan subtropis. Spesies ini dikenal dengan nama ilmiah Tremella fuciformis dan termasuk dalam keluarga Tremellaceae.

Jamur ini sering disebut juga sebagai jamur kuping putih, karena bentuknya yang khas. Berbeda dengan jamur kuping merah atau hitam yang memiliki bentuk lebih teratur, jamur kuping putih tampak tidak beraturan dengan permukaan yang berumbai dan sangat bening, menyerupai agar-agar.

Dalam budaya Tionghoa, jamur kuping putih ini dikenal dengan sebutan yin er, yang berarti "kuping perak," atau bai mu er, yang secara harfiah berarti "kuping pohon putih." Nama-nama ini merujuk pada bentuk dan warna jamur yang menyerupai telinga berwarna putih keperakan, yang menambah kesan eksotis dan unik pada fungi ini. Secara morfologi, jamur salju memiliki ciri-ciri yang cukup menarik.

Penampilannya seringkali disamakan dengan daun selada karena tepi dagingnya yang keriting atau bergerigi, serta bentuknya yang menyerupai kepalan atau menggumpal. Pada saat masih muda, tubuh buahnya yang dikenal sebagai basidiokarp biasanya berwarna putih krem atau putih kecokelatan. Koloni jamur ini bisa tumbuh hingga mencapai diameter 4,5 hingga 12,5 cm, dengan panjang cabang sekitar 1 hingga 4 cm.

Basidiokarp sendiri merupakan bagian dari tubuh jamur yang bertugas untuk membentuk basidium, yaitu struktur tempat spora terbentuk. Dalam kajian mikroskopis, basidium jamur ini berukuran antara 24,5 hingga 28 mikrometer, dengan spora yang elips dan halus, berdiameter sekitar 4,5 hingga 6 mikrometer. Jamur salju bukan hanya terkenal karena bentuknya yang unik, tetapi juga karena manfaatnya yang beragam.

Di berbagai negara, T. fuciformis sering dimanfaatkan sebagai bahan pencuci mulut dan obat herbal. Walaupun cita rasanya agak hambar, tekstur jamur ini kenyal dan mirip dengan jeli, membuatnya menjadi tambahan yang menarik dalam berbagai hidangan. Selain itu, jamur ini juga sering dijadikan bahan dalam sup dan dessert, terutama dalam masakan tradisional Cina. 

Di Indonesia, budi daya jamur kuping putih masih relatif jarang ditemukan, meskipun jamur ini dikenal sebagai salah satu komoditas ekspor yang bernilai tinggi dan sering dijual di supermarket besar. Praktik budi daya jamur salju paling umum dilakukan di Asia Timur, dengan Cina sebagai negara pemasok utama. Pada tahun 1997, Cina mengekspor hingga 130.000 ton jamur ini, menandakan betapa pentingnya fungi ini dalam industri makanan dan kesehatan.


 Manfaat Jamur Salju Bagi Kesehatan

Jamur salju atau Tremella fuciformis, bukan hanya bahan makanan yang lezat dan serbaguna dalam masakan, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang telah lama diakui, terutama dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan utama dari jamur salju:

1. Menjaga Kesehatan Kulit

Jamur salju terkenal karena kemampuannya untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan kulit. Jamur ini mengandung polisakarida, yang merupakan senyawa alami, dengan sifat melembapkan yang luar biasa. Polisakarida ini membantu kulit untuk menyimpan lebih banyak air, sehingga meningkatkan kelembapan dan elastisitas kulit.

Selain itu, jamur salju juga memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, yang seringkali menjadi penyebab utama penuaan dini. Tidak mengherankan jika ekstrak jamur salju sering digunakan dalam produk perawatan kulit untuk memberikan efek melembapkan dan anti-penuaan.

2. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Kandungan polisakarida dalam jamur salju juga memiliki manfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Polisakarida ini mampu merangsang aktivitas sel darah putih, yang bertugas melawan infeksi dan penyakit dalam tubuh.

Dengan konsumsi jamur salju secara rutin, tubuh dapat menjadi lebih tahan terhadap berbagai infeksi bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya. Ini menjadikan jamur salju sebagai pilihan alami yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, terutama selama musim flu atau saat tubuh memerlukan peningkatan kekebalan.

3. Menjaga Kesehatan Jantung

Manfaat lain dari jamur salju adalah kemampuannya untuk mendukung kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa jamur salju dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke. Dengan menurunkan kadar kolesterol, jamur salju berperan dalam menjaga kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan dan dapat membantu mencegah penyakit jantung.

4. Membantu Fungsi Pencernaan

Jamur salju juga bermanfaat untuk pencernaan. Kandungan serat yang tinggi dalam jamur ini membantu memperbaiki fungsi pencernaan dengan mendorong pergerakan usus yang sehat, sehingga dapat mencegah sembelit. Selain itu, serat dalam jamur salju juga dapat membantu menyeimbangkan kadar gula darah, yang sangat penting bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.

5. Mendukung Kesehatan Otak

Penelitian awal menunjukkan bahwa jamur salju memiliki potensi untuk mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif. Beberapa senyawa bioaktif dalam jamur ini telah terbukti memiliki efek neuroprotektif, yang berarti mereka dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan dan degenerasi. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, manfaat ini menambah nilai kesehatan dari jamur salju.

6. Membantu Penyembuhan dan Pemulihan

Jamur salju juga diyakini memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu dalam proses penyembuhan luka. Kandungan nutrisinya membantu mempercepat pemulihan setelah sakit atau operasi, serta mendukung kesehatan secara keseluruhan. Dalam pengobatan tradisional, jamur ini sering digunakan untuk mempercepat penyembuhan dan meningkatkan energi.

 


Cara Mengolah Jamur Salju

Jamur salju adalah bahan makanan yang sering digunakan dalam berbagai hidangan, terutama dalam kuliner Asia. Untuk mengolah jamur salju dengan benar dan memaksimalkan manfaat serta rasa, ada beberapa langkah penting yang perlu diikuti.

- Pertama-tama, jamur salju yang biasanya tersedia dalam bentuk kering perlu direndam dalam air dingin. Proses perendaman ini penting untuk mengembalikan tekstur jamur ke bentuk aslinya yang lembut dan kenyal.

- Rendam jamur salju dalam air dingin selama 1 hingga 2 jam, atau dalam air hangat jika Anda ingin mempercepat prosesnya. Setelah direndam, bilas jamur dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan potong bagian tengah yang keras jika ada. 

- Jika Anda berniat menggunakan jamur salju dalam hidangan penutup seperti sup manis, maka rebus jamur dalam air bersih selama 10 hingga 15 menit.

- Selama proses ini, Anda dapat menambahkan bahan manis seperti gula merah atau madu untuk memberikan rasa yang lebih pada jamur.

- Setelah dimasak, jamur salju bisa digabungkan dengan bahan lain seperti kacang hijau atau buah-buahan kering sesuai resep. Sup manis ini sering disajikan dingin setelah didinginkan.

- Untuk hidangan gurih, seperti sup kaldu atau tumisan, prosesnya mirip. Rebus jamur salju yang telah direndam dalam air, kemudian tiriskan.

- Tambahkan jamur ke dalam hidangan gurih dan masak bersama bahan lainnya hingga semua bahan matang merata.

- Jamur salju akan menyerap rasa bumbu dan kaldu, meningkatkan cita rasa hidangan Anda.

Dalam semua proses pengolahan, penting untuk tidak memasak jamur salju terlalu lama untuk menjaga tekstur kenyalnya. Jamur salju memiliki rasa yang netral, sehingga dapat dengan mudah dipadukan dengan berbagai bahan dan bumbu. Setelah dimasak, jamur salju dapat disimpan dalam wadah kedap udara di lemari es selama beberapa hari, sementara jamur salju kering harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya