Liputan6.com, Jakarta - Binahong obat apa? Pertanyaan ini sering muncul di benak masyarakat yang tertarik menggunakan pengobatan herbal. Tanaman merambat asal Tiongkok ini ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan yang telah digunakan secara turun-temurun. Dari mengobati luka, menurunkan tekanan darah, hingga mengatasi diabetes, binahong dipercaya memiliki khasiat yang luar biasa.
Baca Juga
Advertisement
Penelitian terbaru dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bahkan menunjukkan potensi binahong sebagai terapi untuk cedera ginjal akut. Tim peneliti yang diketuai Zhafira Mafaz berhasil mengungkap manfaat daun binahong dalam mengurangi peradangan dan kematian sel ginjal. Temuan ini membuka harapan baru bagi pengobatan penyakit ginjal di masa depan.
Meski menjanjikan, penggunaan binahong sebagai obat perlu disertai kehati-hatian. Ada beberapa pantangan dan efek samping yang harus diperhatikan, terutama bagi ibu hamil, penderita diabetes, atau mereka yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan binahong sebagai alternatif pengobatan. Berikut Liputan6.com ulas lebih lengkapnya, Jumat (20/9/2024).
Binahong Obat Apa?
Binahong merupakan tanaman herbal yang memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan. Berikut adalah 15 manfaat binahong sebagai obat:
- Obat luka: Binahong efektif mempercepat penyembuhan luka, termasuk luka bakar. Kandungan saponin dalam binahong berperan sebagai antiseptik yang mencegah infeksi bakteri. Flavonoid dalam binahong juga membantu mengurangi peradangan dan mempercepat pembentukan kolagen pada kulit.
- Obat maag: Binahong dipercaya dapat menjadi obat maag alami dengan membersihkan radikal bebas dan melindungi mukosa lambung. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan karena studi yang ada masih terbatas pada hewan percobaan.
- Obat asam urat: Air rebusan daun binahong dapat membantu menurunkan kadar purin penyebab asam urat. Kandungan flavonoid dalam binahong berperan menghambat pembentukan asam urat, menjadikannya pilihan potensial untuk mengobati asam urat.
- Obat gatal: Sifat anti jamur dari flavonoid dan saponin dalam binahong membuatnya efektif sebagai obat gatal-gatal pada kulit. Binahong dapat mengatasi iritasi kulit yang disebabkan oleh jamur.
- Pencegah diabetes: Binahong memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah. Kandungan senyawa steroid, flavonoid, dan kumarin dalam binahong dapat menghambat pemecahan dan penyerapan gula pada usus serta meningkatkan produksi insulin.
- Peningkat fungsi ginjal: Ekstrak daun binahong menunjukkan potensi untuk meningkatkan fungsi ginjal, khususnya pada penderita gagal ginjal kronis. Beberapa penelitian telah menunjukkan adanya perbaikan sel ginjal setelah pemberian ekstrak daun binahong.
- Obat hipertensi: Ekstrak daun binahong diyakini memiliki efek menurunkan denyut jantung dan meningkatkan produksi urin, mirip dengan efek obat hipertensi penghambat beta dan diuretik.
- Pencegah penyakit jantung: Binahong dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan lemak dalam darah, sehingga berpotensi mencegah gagal jantung dan serangan jantung.
- Obat anemia: Kandungan zat besi alami dalam daun binahong dapat memicu produksi sel darah merah, menjadikannya pilihan potensial untuk mengobati anemia.
- Pencerah kulit: Binahong dapat digunakan sebagai alternatif alami untuk mencerahkan kulit, menggantikan krim pemutih yang mungkin mengandung bahan berbahaya.
- Pembersih komedo: Air rebusan daun binahong dapat digunakan untuk membersihkan komedo pada wajah, membantu mencegah terbentuknya jerawat.
- Obat jerawat: Daun binahong yang dihaluskan dapat digunakan sebagai masker wajah untuk mengatasi masalah jerawat dan peradangan kulit.
- Pengencang kulit wajah: Konsumsi air rebusan binahong secara teratur dipercaya dapat membantu mengencangkan kulit wajah dan mencegah penuaan dini.
- Penghalus kulit wajah: Penggunaan air rebusan daun binahong sebagai air cuci muka dapat membantu menghaluskan kulit wajah.
- Terapi potensial untuk cedera ginjal akut: Penelitian terbaru dari mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan potensi binahong dalam mengurangi peradangan dan kematian sel ginjal pada kasus cedera ginjal akut.
Perlu dicatat bahwa meskipun binahong memiliki banyak potensi manfaat kesehatan, beberapa klaim masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas dan keamanannya sebagai obat.
Â
Advertisement
Pantangan Minum Daun Binahong
Meskipun binahong memiliki berbagai manfaat kesehatan, ada beberapa pantangan yang perlu diperhatikan saat mengonsumsinya.
Hindari Bersamaan Minuman Ini
Keempat, perlu diperhatikan bahwa binahong tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan minuman yang mengandung kafein seperti teh dan kopi. Kandungan efedrin dalam binahong dapat berinteraksi dengan zat dalam teh dan kopi, menyebabkan efek samping seperti pusing, gelisah, mual, muntah, insomnia, dan jantung berdebar.
Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi binahong bersamaan dengan minuman berkafein atau setidaknya memberikan jeda waktu yang cukup antara konsumsi binahong dan minuman tersebut.
Penderita Angina Wapadai
Penderita angina atau nyeri dada sebaiknya menghindari konsumsi binahong. Menurut buku "Kitab Tumbuhan Obat" karya Syamsul Hidayat dan Rodame Monitorir Napitupulu, kandungan tertentu dalam binahong dapat merangsang hati dan menimbulkan rasa nyeri di dada. Hal ini dapat memperparah kondisi penderita angina.
Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau sering mengalami nyeri dada, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi binahong sebagai obat alternatif. Penting untuk selalu mengutamakan keamanan dan mempertimbangkan kondisi kesehatan individu sebelum menggunakan binahong atau obat herbal lainnya.
Jangan Berlebihan
Pertama, penting untuk tidak mengonsumsi binahong secara berlebihan. Menurut buku "TOGA Indonesia" karya Dwi Kusuma Wahyuni dkk., konsumsi ekstrak binahong dengan dosis yang terlalu tinggi dapat bersifat toksik dan menjadi racun bagi tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa dosis di atas 750,375 miligram per kilogram berat badan dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan dan tidak mengonsumsi binahong dalam jumlah yang berlebihan.
Penderita Diabetes Harus Hati-Hati
Kedua, penderita diabetes yang sedang mengonsumsi obat antidiabetes harus berhati-hati dalam mengonsumsi binahong. Kandungan saponin dalam binahong dapat berinteraksi dengan obat antidiabetes dan menyebabkan penurunan kadar gula darah yang signifikan. Hal ini dapat mengakibatkan hipoglikemia atau kondisi kadar gula darah yang terlalu rendah, yang dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, penderita diabetes yang ingin mengonsumsi binahong sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menghindari risiko interaksi obat yang berbahaya.
Waspada Ibu Hamil dan Menyusui
Ketiga, ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari konsumsi daun binahong. Menurut buku "Perawatan Luka Perineum Setelah Melahirkan dengan Menggunakan Daun Binahong" karya Dewi Yuliana, binahong dapat memengaruhi kualitas ASI dan berpotensi menjadi racun bagi bayi.
Konsumsi binahong oleh ibu menyusui dapat menyebabkan perkembangan bayi yang lambat, mudah sakit, dan kekurangan cairan tubuh. Selain itu, ibu menyusui yang mengonsumsi binahong juga dapat mengalami gejala seperti nyeri payudara, penurunan produksi ASI, dan perubahan warna ASI menjadi keruh.
Â