Ratih Kumala Ukir Sejarah, Raih Penghargaan Chommanard Women’s Literary Award 2024 Lewat Gadis Kretek

Penghargaan sastra utama di Thailand ini didedikasikan untuk menghormati penulis wanita dalam bidang fiksi dan nonfiksi.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 28 Sep 2024, 13:08 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2024, 13:08 WIB
Chommanard Women’s Literary Award 2024
Penghargaan Sastra Wanita Chommanard 2024./doc. Gramedia Pustaka Utama

Liputan6.com, Jakarta Penerbit Gramedia Pustaka Utama dan Gramedia International dengan senang hati mengumumkan bahwa Ratih Kumala telah dianugerahi penghargaan internasional pertama Chommanard Women's Literary Award 2024 untuk novel karyanya yang berjudul Cigarette Girl atau Gadis Kretek. Karya Ratih Kumala ini telah memikat hati para pembaca di berbagai belahan dunia, dengan penjualan lebih dari 80.000 eksemplar dalam berbagai bahasa dan negara.

Penghargaan ini akan secara resmi diserahkan kepada Ratih Kumala pada tanggal 25 September 2024 di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2024, yang semakin menyoroti pentingnya pengakuan lintas budaya ini. IIBF adalah salah satu acara sastra terbesar di Asia Tenggara, yang menyediakan platform ideal untuk menghormati karya Ratih Kumala dan merayakan kontribusinya terhadap sastra kontemporer.

Chommanard Book Prize didirikan pada tahun 2008 melalui kolaborasi antara Bangkok Bank dan Praphansarn Publishing. Penghargaan sastra utama di Thailand ini didedikasikan untuk menghormati penulis wanita dalam bidang fiksi dan nonfiksi. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (28/9/2024), penghargaan ini memberikan platform bagi penulis wanita untuk menunjukkan bakat sastra mereka kepada audiens nasional dan internasional, menjadikannya contoh keunggulan sastra wanita di Thailand dan sekitarnya.

Chommanard Woman’s Literary Award 2024 Ini Jadi Pengakuan Internasional untuk Kerja Kreatif Ratih Kumala

Chommanard Women’s Literary Award 2024 rilis
Penghargaan Sastra Wanita Chommanard 2024./doc. Gramedia Pustaka Utama

Berbicara mengenai penghargaan tahun ini, Arthorn Techatada, salah satu pendiri Chommanard Book Prize, menyatakan, "Ratih Kumala bukan sekadar penulis; dia adalah seorang pendongeng dengan bakat luar biasa yang mampu mengubah hal-hal biasa menjadi sesuatu yang istimewa. Kata-katanya mencerminkan esensi dari tanah airnya, menggabungkan nuansa tradisi dengan kompleksitas kehidupan modern. Kisah-kisahnya tidak hanya beresonansi dengan pembaca di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia, melampaui batas-batas bahasa dan budaya."

Ia juga menambahkan, "Dengan memberikan penghargaan kepada Ratih hari ini, kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mendukung dan memperkuat suara-suara perempuan dalam dunia sastra. Penghargaan Chommanard adalah simbol dari komitmen ini—sebuah pengakuan bahwa cerita-cerita perempuan sangat penting bagi pemahaman kolektif kita, dan kontribusi mereka terhadap sastra sangat berharga."

Dalam pidato penerimaannya, Ratih Kumala menyampaikan refleksi mendalam tentang pentingnya pengakuan ini:

"Saya tinggal di negara berkembang yang kaya akan cerita, dan ada banyak hal yang ingin saya sampaikan kepada dunia melalui karya saya. Namun, saya hanya memiliki dua tangan untuk mengetik, dan kata-kata saya sering kali tidak cukup untuk menceritakan semuanya. Terkadang saya juga khawatir bahwa pesan yang ingin saya sampaikan mungkin tidak dipahami oleh pembaca. Jadi, Chommanard Women's Literary Award bagi saya bukan hanya bentuk pengakuan atas karya saya, tetapi juga merupakan penegasan bahwa cerita saya dapat diterima. Saya juga menerima penghargaan ini mewakili seluruh penulis perempuan Indonesia yang karya dan suaranya juga ingin didengar dan dimengerti."

Sejalan dengan pernyataan Ratih, Mirna Yulistianti, selaku Literature Editorial Superintendent Gramedia Pustaka Utama, menambahkan, "Chommanard Woman’s Literary Award 2024 ini adalah sebuah pengakuan internasional untuk kerja kreatif Ratih Kumala yang telah konsisten ia jalani selama puluhan tahun di dunia penulisan. Prestasi ini sangat membanggakan kami di penerbit Gramedia Pustaka Utama. Apresiasi sebesar-besarnya kami sampaikan kepada tim panitia Chommanard yang memilih dan berpihak pada suara perempuan dalam kriteria utama pemilihan pemenangnya."

Kontribusi sastra Ratih Kumala, yang mencakup novel hingga cerita pendek, sering kali menyoroti isu-isu sosial yang kompleks, dengan memanfaatkan kekayaan sejarah dan tradisi Indonesia. Tulisannya tidak hanya menghibur, tetapi juga mendorong pembaca untuk merefleksikan tema-tema yang lebih luas seperti identitas, gender, dan tatanan sosial di Asia Tenggara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya