Liputan6.com, Jakarta Mengetahui tanda-tanda autisme pada anak sejak dini merupakan langkah penting untuk memastikan mereka mendapatkan dukungan yang sesuai demi perkembangan yang optimal. Autisme, atau yang dikenal sebagai gangguan spektrum autisme, adalah kondisi perkembangan saraf yang mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Meskipun setiap anak dengan autisme memiliki karakteristik unik, ada beberapa tanda umum yang dapat membantu orang tua, pengasuh, dan pendidik dalam mengidentifikasi kemungkinan adanya gangguan ini. Memahami tanda-tanda tersebut memungkinkan Anda untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mendukung anak dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka.
Berikut adalah beberapa tanda autisme pada anak yang mungkin perlu kamu ketahui. Simak penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (21/10/2024):
Advertisement
1. Kesulitan dalam Interaksi Sosial
Salah satu ciri autisme yang paling terlihat adalah tantangan yang dihadapi anak dalam berinteraksi dengan orang lain. Anak dengan autisme mungkin tampak kurang tertarik untuk bermain dengan teman sebaya atau mengalami kesulitan dalam memahami isyarat sosial seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam memulai atau menjaga percakapan tetap berlangsung.
2. Gangguan dalam Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Anak dengan autisme sering kali menunjukkan keterlambatan dalam perkembangan bahasa. Mereka mungkin tidak berbicara sama sekali atau memiliki kemampuan berbicara yang terbatas. Selain itu, mereka mungkin tidak menggunakan gerakan nonverbal seperti menunjuk atau mengangguk untuk berkomunikasi. Penggunaan bahasa yang tidak lazim, seperti mengulang kata atau frasa tanpa konteks yang jelas, juga bisa menjadi indikasi autisme.
3. Perilaku Berulang dan Minat Terbatas
Indikasi lain dari autisme adalah kecenderungan untuk melakukan perilaku yang berulang atau memiliki minat yang terbatas dan intens. Anak mungkin terlibat dalam gerakan berulang seperti mengepakkan tangan, berayun, atau memutar benda. Mereka juga bisa sangat terfokus pada topik atau aktivitas tertentu dan menunjukkan ketidakfleksibelan terhadap perubahan rutinitas.
Advertisement
4. Kepekaan Terhadap Rangsangan Sensorik
Banyak anak dengan autisme menunjukkan kepekaan yang tinggi terhadap rangsangan sensorik. Mereka mungkin bereaksi secara berlebihan terhadap suara yang keras, cahaya yang menyilaukan, atau tekstur tertentu. Sebaliknya, sebagian anak mungkin tidak merasakan sakit atau suhu yang ekstrem dengan cara yang sama. Kepekaan sensorik ini dapat mempengaruhi perilaku dan kenyamanan anak dalam berbagai situasi.
5. Kesulitan dalam Memahami Emosi
Anak dengan autisme seringkali mengalami tantangan dalam mengenali dan mengekspresikan emosi mereka sendiri maupun emosi orang lain. Mereka mungkin tidak menunjukkan empati atau mengalami kesulitan dalam memahami perasaan orang lain. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menjalin hubungan yang erat dan saling memahami dengan orang di sekitar mereka.
6. Keterampilan Motorik yang Tertunda
Beberapa anak dengan autisme mengalami penundaan dalam pengembangan keterampilan motorik, baik yang kasar maupun halus. Mereka mungkin menghadapi tantangan dalam melakukan aktivitas seperti berlari, melompat, atau menulis. Koordinasi yang kurang baik dan postur tubuh yang tidak biasa juga dapat menjadi indikasi autisme.
7. Perkembangan yang Tidak Seimbang
Anak-anak dengan autisme sering kali menunjukkan perkembangan yang tidak seimbang. Mereka mungkin memiliki kemampuan yang sangat baik dalam bidang tertentu, seperti mengingat fakta atau keterampilan visual-spasial, tetapi menghadapi kesulitan dalam area lain seperti komunikasi dan interaksi sosial. Pola perkembangan yang tidak konsisten ini bisa menjadi petunjuk penting dari autisme.
Â
Advertisement
8. Perilaku Agresif atau Menghindar
Beberapa anak dengan autisme mungkin menunjukkan perilaku agresif, seperti memukul atau menggigit, atau memilih untuk menghindari interaksi sosial sepenuhnya. Ini sering kali merupakan respons terhadap frustrasi atau ketidakpahaman situasi. Memahami penyebab perilaku ini sangat penting untuk memberikan dukungan yang tepat.Â
Mengenali tanda-tanda autisme sejak awal dapat membantu orang tua dan pengasuh untuk mencari bantuan profesional dan intervensi yang tepat. Jika ada kecurigaan mengenai tanda-tanda autisme pada anak, konsultasikan dengan ahli kesehatan atau psikolog anak untuk evaluasi lebih lanjut.