Kumpulan Doa Nabi Khidir yang Mustajab untuk Berbagai Hajat

Bacaan doa Nabi Khidir lengkap dalam Arab, latin dan artinya

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 01 Nov 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi doa, ibadah, muslim, Islam
Ilustrasi doa, ibadah, muslim, Islam. (Photo by Imad Alassiry on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Dalam khazanah Islam, doa nabi Khidir memiliki kedudukan yang istimewa karena berasal dari seorang hamba pilihan Allah yang dianugerahi ilmu khusus. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Kahfi ayat 65, Allah SWT memberikan rahmat dan mengajarkan ilmu khusus kepada Nabi Khidir. Hal ini menjadikan doa nabi Khidir memiliki keistimewaan tersendiri.

Berbagai riwayat menyebutkan bahwa doa nabi Khidir telah teruji kemanjurannya sejak zaman dahulu hingga kini. Para ulama dan orang-orang saleh seringkali mengamalkan doa nabi Khidir untuk berbagai keperluan, mulai dari memohon rezeki, kesembuhan, hingga pengabulan hajat. Doa-doa ini dikenal memiliki kekuatan spiritual yang dalam.

Bagi umat Muslim yang ingin mengamalkan doa nabi Khidir, penting untuk memahami makna dan konteks dari setiap doa yang dibaca. Dengan pemahaman yang baik, pengamalan doa nabi Khidir dapat dilakukan dengan penuh keyakinan dan kekhusyukan, sehingga lebih berpeluang untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, bacaan doa Nabi Khidir lengkap dalam Arab, latin dan artinya, pada Jumat (1/11/2024).

1. Doa Nabi Khidir untuk Memohon Rezeki

Ilustrasi doa, Islami, Muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)
Ilustrasi doa, Islami, Muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

Salah satu doa nabi Khidir yang paling populer adalah doa memohon rezeki. Doa ini sangat komprehensif karena mencakup pengakuan akan keagungan Allah dan kesadaran akan keterbatasan diri sebagai hamba.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

اَللَّهُمَّ كَمَا لَطَفْتَ فِى عَظَمَتِكَ دُونَ اللُّطَفَاءِ، وَعَلوْتَ بِعَظَمَتِكَ عَلَى الْعُظَمَاءِ ، وَعَلِمْتَ مَاتَحْتَ أَرْضِكَ كَعِلْمِكَ بِمَا فَوْقَ عَرْشِكَ ، وَكَانَتْ وَسَاوِسُ الصُدُورِ كَاْلعَلاَنِيَّةِ عِنْدَكَ ، وَعَلاَنِيَّةُ اْلقَوْلِ كَالسِّرِ فِى عِلْمِكَ ، وَانْقَادَ كُلُّ شَىْءٍ لِعَظَمَتِكَ ، وَخَضَعَ كُلُّ ذِى سُلْطَانٍ لسُلْطَانِكَ ، وَصَارَ أَمْرُ الدُّنْيَا والْأَخِرَةِ كُلُّهُ بِيَدِكَ، اِجْعَلْ لِى مِنْ كُلِّ هَمٍ أَصْبَحْتُ أَوْ أَمْسَيْتُ فِيهِ فَرَجًا وَمَخْرَجًا، اللَّهُمَّ إِنَّ عَفْوَكَ عَنْ ذُنُوبِى ، وَتَجَاوَزَكَ عَنْ خَطِيئَتىِ ، وَسِتْرَكَ عَلَى قَبِيحِ عَمَلِى ، أَطمِعْني أَنْ أَسْألَكَ مَا لاَ أَسْتَوْجِبُهُ مِنْكَ مِمَّا قَصَّرْتُ فِيهِ ، أَدْعُوكَ اَمِنًا وَأَسْألُكَ مُسْتَأْنِسًا . وَإِنَّكَ الْمُحْسِنُ إِلَىَّ، ، وَأَنَا الْمُسِيئُ إلىَ نَفْسِى فِيِمَا بَيْنِى وَبَيْنِكَ ، تَتَوَدَّدُ إِلىَّ بِنِعْمَتِكَ، وَأَتَبَغَّضُ إلَيْكَ بِالْمعَاصِى، وَلَكِنَّ الثِّقَةَ بِكَ حَمَلَتْنِى علَى الْجَرَاءَةِ عَلَيْكَ، فَعُدْ بِفَضْلِكَ وإحْسَانِكَ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الَّرَحِيم، وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallim,

Allahumma kamaa lathafta fii 'azhamatika duunalluthafaa, wa 'alawta bi'azhamatika alal 'uzhamaa, wa 'alimta maa tahta ardhika ka'ilmika bimaa fauqa 'arsyika, wa kaanat wasaawisusshuduuri kal'alaaniyyati 'indaka, wa 'alaaniyyatulqauli kassirri fii 'ilmika, wanqaada kullu syai-in li 'azhamatika, wa khadha'a kullu dzi sulthaanin li sulthaanika, wa shaara amruddunya wal aakhirati kulluhu biyadika.

Ij'al lii min kulli hammin ashbahtu aw amsaiytu fiihi farajan wa makhrajaa, Allahumma inna 'afwaka 'an dzunuubiy, wa tajaawazaka 'an khathii'athiy, wa sitraka alaa qabiihi a'maaliy,

athmi'niy an as-aluka maa laa astawjibuhu minka mimma qashhartu fiihi, ad'uuka aaminan, wa as;aluka musta;anisaa.

Wa innakalmuhsinu ilayya, wa analmusii'u ilaa nafsiy fiima bayniy wa bainika, tatawaddadu ilayya bini'matika, wa atabagghadhu ilaika bilma'ashiy, walakinnattsiqata bika hamalatniy 'alal Jaraa-ati 'alaika, fa'ud bifadhlika wa ihsaanika 'alayya. innaka antattawaaburrahiim ,wa shallallahu alaa Sayyidina Muhammadin wa alihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya: "Ya Allah, sebagaimana Engkau bersikap lemah lembut dalam keagungan-Mu melebihi segala yang lemah lembut, dan Engkau Maha Tinggi degan keagungan-Mu atas segala yang agung, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang ada di dalam buni-Mu sebagaimana Engkau mengetahui apa yang ada di atas 'arsy-Mu, dan bisikan hati di sisi-Mu sama seperti ucapan terang-terangan, dan ucapan terang-terangan sama di sisi-Mu dengan bisikan hati, dan tunduklah segala sesuatu kepada keagungan-Mu, dan merendahlah segala yang memiliki kekuasaan kepada kekuasaan-Mu, dan jadilah perkara dunia dan akhirat berada di tangan-Mu, jadikanlah bagiku dari segala keluh-kesah yang menimpaku pada sore/pagi hari kelapangan dan jalan keluar darinya.

Ya Allah, sesungguhnya kemaafan-Mu atas dosa-dosaku, dan penghapusan-Mu atas semua kesalahanku, dan penutupan-Mu atas perbuatan burukku, kesemuanya itu mendorongku untuk memohon kepada-Mu apa-apa yang aku tak pantas menerimanya dari apa-apa yang aku teledor padanya, aku memohon kepada-Mu dalam keadaan aman, dan aku meminta kepada-Mu dengan keadaan rasa senang hati, sedangkan Engkau adalah selalu berbuat baik kepadaku, dan aku selalu berbuat jahat terhadap diriku sendiri dalam masalah yang menyangkut hubungan aku dengan Engkau.

Engkau selalu membuatku menyayangi-Mu dengan senantiasa memberi nikmat-Mu kepadaku meskipun Engkau tidak membutuhkan aku, dan aku selalu membuat-Mu murka dengan bermaksiat kepada-Mu, akan tetapi kepercayaanku kepada-Mu membawaku untuk berani (memohon) kepada-Mu, maka jenguklah aku dengan karunia dan kebaikan-Mu kepadaku, dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang."

2. Doa Nabi Khidir agar Disayangi Banyak Orang

Dalam kehidupan sosial, memiliki hubungan yang baik dengan sesama merupakan hal yang penting. Doa nabi Khidir ini dapat diamalkan untuk memperoleh kasih sayang dari orang-orang di sekitar kita.

بسم الله الرحمن الرحيم

اللّهمّ صَلِّ على سيِّدنا محمد وآله وصحبه وسَلِّمْ

اللّهُمَّ كَمَا لَطَفْتَ فِي عَظَمَتِكَ دُوْنَ الُّلطَفَاءِ وَعَلَوْتَ بِعَظَمَتِكَ عَلَى الْعُظَمَاءِ وَعَلِمْتَ مَا تَحْتَ أَرْضِكَ كَعِلْمِكَ بِمَا فَوْقَ عَرْشِكَ وَكَانَتْ وَسَاوِسُ الصُّدُوْرِ كَالْعَلانِيَةِ عِنْدَكَ وَعَلانِيَةُ الْقَوْلِ كَالسِّرِّ فِي عِلْمِكَ وَانْقَادَ كُلُّ شَيْءٍ لِّعَظَمَتِكَ وَخَضَعَ كُلُّ ذِي سُلْطَانٍ لِّسُلْطَانِكَ وَصَارَ أمْرُ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ كُلُّهُ بِيَدِكَ. اِجْعَلْ لِي مِنْ كُلِّ هَمٍّ أَصْبَحْتُ وَ أَمْسَيْتُ فِيْهِ فَرَجًا وَّمَخْرَجًا. اللّهمّ إنَّ عَفْوَكَ عَنْ ذُنُوْبِي وَتَجَاوُزَكَ عَنْ خَطِيْئَتِي وَسَتْرَكَ عَلَى قَبِيْحِ عَمَلِي أَطْمَعَنِي أنْ أسْأَلَكَ مَالاَ أسْتَوْجِبُهُ مِمَّا قَصَّرْتُ فِيْهِ أَدْعُوْكَ آمِناً وَأسْأَلُكَ مُسْتَأْنِسًا وَإنَّكَ الْمُحْسِنُ إِلَىَّ وَأَنَا الْمُسِيْءُ إلىَ نَفْسِي فِيْمَا بَيْنِي وَبَيْنَكَ تَتَوَدَّدُ إِلَيَّ بِنِعْمَتِكَ وَأَتَبَغَّضُ إلَيْكَ بِاْلـمَعَاصِي وَلَكِنِ الثِّقَةُ بِكَ حَمَلَتْنِي عَلَى الْجَرَأَةِ عَلَيْكَ فَجدْ بِفَضْلِكَ وَإِحْسَانِكَ عَلَيَّ إنَّكَ أنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ وصلى الله على سيدنا محمد وآله وصحبه وسلم

Bismillahir-Rahmanir-Rahim, Allahumma Sallī alā Sayyidinā Muhammad wa ālihi wa sahbihi wa sallim.

Allahumma kamā latafta fī 'adamatika dūna al-lutafā'i, wa 'alawta bi-'adamatika alā al-'udamāi, wa 'alimta mā tahta ardika ka-`ilmika bimā fauqa 'arsyika, wa kānat wasāwisu al-sudūri ka-al-'alāniyyati 'indaka, wa 'alā niyyati al-qauli ka-al-sirri fī ilmika, wanqāda kullu syay'in li 'azamatika, wa khada'a kullu dzī sultānin li sultānika, wa shāra amru al-dunyā wa al-ākhirati kulluhu biyadika. Ij'al lī min kulli hammin asbahtu wa amsaytu fīhi farajan wa makhrajā. Allahumma inna 'afawaka 'an dzunūbiy, wa tajāwazaka 'an khathī'athiy, wa sitraka alā qabīhi a'māliy, atmi'niy 'an as'aluka mā lā astawjibuhu minka mimma qashshartu fīhi, ad'ūka āminan, wa as'aluka musta'anisā. Wa innaka al-muhsinu ilayya, wa ana al-musī'u ilā nafsiy fīmā bayniy wa baynaka, atawaddadū ilayya bi-ni'matika, wa atabagghadu ilaika bilma'ashiy, walakinna al-tsiqata bika hamalatnī alā al-jarā'ati 'alayka, fa'ud bifadlika wa ihsānika alayya innaka anta al-tawwābu al-rahīm ,wa salallahu alā Sayyidinā Muhammadin wa ālihi wa sahbihi wa sallim.

Artinya: "Wahai Allah, sebagaimana engkau telah berlaku lembut dalam keagungan-Mu melebih segenap kelembutan, dan engkau maha luhur dan keagungan-Mu melebihi semua keagungan, engkau maha mengetahui terhadapa apa apa yg terjadi di Bumi sebagaimana engkau maha mengetahui apa apa yg terjadi Arsy-Mu, dan semua yang telah terpendam merisaukan hati adalah jelas terlihat di hadapan-Mu, dan segala yg terang-terangan diucapkan adalah rahasia yang terpendam dalam Pengetahuan-Mu, dan patuhlah segala sesuatu pada Keagungan-Mu, dan tunduk segala penguasa di bawah Kekuasaan-Mu, maka jadilah segenap permasalahan dunia dan akhirat dalam Genggaman-Mu.

Jadikanlah segala permasalahanku dan kesulitanku segera terselesaikan dan termudahkan pada pagiku atau soreku ini. Wahai Allah aku memohon maaf-Mu atas dosa-dosaku, dan kumohon pengampunan-Mu atas kesalahan-kesalahanku, dan kumohon tabir penutup-Mu dari keburukan amal amalku, berilah aku dan puaskan aku dari permohonanku yang sebenarnya tidak pantas diberikan pada-Ku karena kehinaanku, kumohon pada-Mu keamanan, dan kumohon pada-Mu kedamaian bersama-Mu, sungguh Engkau selalu berbuat baik padaku, sedangkan aku selalu berbuat buruk terhadap diriku atas hubunganku dengan-Mu. Engkau ulurkan cinta kasih sayang lembut-Mu padaku dengan kenikmatan-kenikmatan-Mu, sedangkan aku selalu memancing kemurkaan-Mu dengan perbuatan dosa, namun kuatnya kepercayaanku pada-Mu membawaku untuk memberanikan diri lancang memohon pada-Mu, maka perbaikilah dengan anugrah-Mu dan kebaikan-Mu padaku.

Sungguh engkau maha menerima seluruh hamba yang menyesal dan Engkau Maha Berkasih Sayang. Dan sholawat serta salam atas Sayyidina Muhammad serta keluarga dan limpahan salam, dan segala puji bagi Allah Pemilik Alam semesta."

3. Doa Nabi Khidir untuk Menyembuhkan Orang Sakit

Dalam tradisi pengobatan Islam, doa nabi Khidir untuk kesembuhan dikenal sangat mustajab. Doa ini sering diamalkan oleh para tabib dan orang-orang yang mengobati penyakit.

أَقْسَمْتُ عَلَيْكِ أَيَّتُهَا اْلعِلَةُ بِعِزَّةِ عِزَّةِ اللهِ وَبِعَظَمَةِ عَظَمَةِ اللهِ وَبِجَلاَلِ جَلَالِ اللهِ وَبِقُدْرَةِ قُدْرَةِ اللهِ وَبِسُلْطَانِ سُلْطَانِ اللهِ وَبِلاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَبِمَا جَرَى بِهِ اْلقَلَمُ مِنْ عِنْدِ اللهِ وَبِلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ إِلاَّ انْصَرَفْتِ

Aqsamtu 'alaiki ayyatuhal 'illatu bi'izzati 'izzatillaah, wa bi'azhomati azhomatillaah, wa bijalaali jalaalillaah, wa biqudroti qudrotillaah, wa bisulthooni sulthoonillaah, wa bilaa ilaaha illaah, wa bimaa jaroo bihil qolamu min 'indillaah, wa bilaa hawla walaa quwwata illaa billaah, illanshorofti

Artinya: "Aku bersumpah, wahai penyakit, dengan kemulian kemulian Allah, dengan kebesaran kebesaran Allah, dengan keagungan keagungan Allah, dengan kekuasaan kekuasaan Allah, dengan kerajaan kerajaan Allah, dengan kalimat 'Laa ilaaha illaah', dan apa yang ditulis oleh Al-Qalam di sisi Allah, juga dengan kalimat 'Laa hawla walaa quwwata illaa billaah', kecuali kamu pergi."

 

4. Doa Nabi Khidir Memohon Ampunan

Sebagai manusia yang tak luput dari dosa dan kesalahan, doa ampunan ini sangat penting untuk diamalkan.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تُبْتُ إِلَيْكَ مِنْهُ ثُمَّ عُدْتُ فِيهِ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا أَعْطَيْتُكَ مِنْ نَفْسِي ثُمَّ لَمْ أُوَفِّ لَكَ بِهِ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِلنِّعَمِ الَّتِي أَنْعَمْتُ بِهَا عَلَيَّ فَأَتَقَوَّيْتُ بِهَا عَلَى مَعَاصِيكَ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِكُلِّ خَيْرٍ أَرَدْتُ بِهِ وَجْهَكَ فَخَالِطْنِى فِيهِ مَا لَيْسَ لَكَ.

Allahuma inny astagfiruka lima tubtu ilaika minhu tsuma 'udtu fihi wa astaghfiruka lima a'toytuka min nafsiy tsuma kan aufi kama bihi wa astaghfiruka lina'ami alatiy an'amtu biha 'alayya fa taqowwaytu biha 'ala ma'aashyka wa astaghfiruka likulli Khoiron aridtu bihi wajhaka fakholidzoniy fiyhi maa laysa laka.

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku meminta ampun kepada-Mu dari setiap dosa yang aku telah bertobat dari dosa tersebut, kemudian aku kembali kepada dosa itu. Aku meminta ampun kepada-Mu dari setiap sesuatu yang aku telah berikan kepada-Mu dari diriku, kemudian aku tidak memenuhi janji tersebut bagi-Mu. Aku meminta ampun dari setiap kenikmatan yang telah Engkau berikan kepadaku, kemudian ku pergunakan untuk berbuat maksiat kepada-Mu. Aku meminta ampun kepada-Mu dari setiap kebaikan yang aku inginkan keridhaan-Mu, kemudian telah mencampuri amal tersebut selain keridhoan-Mu."

5. Doa Nabi Khidir untuk Pengabulan Hajat

Ketika memiliki keinginan atau hajat tertentu, doa ini dapat menjadi salah satu wasilah untuk memohon pertolongan Allah.

بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَسُوْقُ الْخَيْرَ إلَّا اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَصْرِفُ السُّوْءَ إلَّا اللهُ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ مَا كَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Bismillahi ma shaallah la yasuqul khoiro illallah, bismillahi ma shaallah la yashrifus su'a illallah, bismillah ma shaallah ma kana min ni'matin fa minallah, bismilla ma shaallah la hawla wala quwwata illa billahil 'aliyyil adzim.

Artinya: "Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Allah. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang menyingkirkan keburukan kecuali Allah. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada kenikmatan melainkan dari Allah.

Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tiada daya untuk berbuat kebaikan kecuali dengan pertolongan Allah dan tiada kekuatan untuk menghindari dari perbuatan maksiat kecuali dengan perlindungan Allah yang maha tinggi dan maha agung."

 

Tips Mengamalkan Doa Nabi Khidir yang Benar dan Mustajab

1. Memahami Makna dan Kandungan Doa

Sebelum mengamalkan doa-doa nabi Khidir, sangat penting untuk memahami makna dan kandungannya terlebih dahulu. Hal ini karena:

  • Pemahaman makna akan meningkatkan kualitas dan kekhusyukan doa
  • Dapat menghayati setiap kata dan kalimat yang diucapkan
  • Membantu kita menyelaraskan hati dan pikiran dengan maksud doa
  • Meningkatkan keyakinan akan kekuatan doa tersebut
  • Membuat pengamalan doa lebih bermakna dan berkesan

2. Menjaga Kesucian dan Kebersihan Diri

Dalam mengamalkan doa nabi Khidir, kebersihan dan kesucian menjadi hal yang fundamental:

  • Pastikan selalu dalam keadaan suci dan berwudhu
  • Gunakan pakaian yang bersih dan menutup aurat
  • Pilih tempat yang suci untuk berdoa
  • Bersihkan hati dari sifat-sifat tercela
  • Hindari mengamalkan doa dalam keadaan berhadats
  • Jaga kesucian lahir dan batin secara berkesinambungan

3. Memilih Waktu-waktu Mustajab

Mengamalkan doa pada waktu-waktu mustajab dapat meningkatkan peluang terkabulnya doa:

  • Sepertiga malam terakhir
  • Antara adzan dan iqamah
  • Setelah shalat fardhu
  • Saat hujan turun
  • Ketika berbuka puasa
  • Saat sujud dalam shalat
  • Pada hari Jumat, terutama di waktu mustajab
  • Di bulan Ramadhan, khususnya malam Lailatul Qadar

Doa-doa nabi Khidir ini merupakan warisan spiritual yang sangat berharga bagi umat Islam. Dengan mengamalkannya secara benar dan istiqomah, insya Allah doa-doa ini dapat menjadi wasilah terkabulnya berbagai hajat kita. Yang terpenting adalah memahami makna doa dan mengamalkannya dengan penuh keyakinan kepada Allah SWT.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya