5 Lawan Kata Bijaksana dan Penggunaan yang Tepat, Sering Disalahartikan

Lawan kata bijaksana memiliki makna yang bertentangan dengan arti bijaksana itu sendiri.

oleh Laudia Tysara diperbarui 19 Nov 2024, 15:15 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2024, 15:15 WIB
skimming adalah membaca
Mahasiswa membaca di perpustakaan. ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Jakarta - Memahami lawan kata bijaksana sangatlah penting bagi setiap orang yang ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia. Lawan kata atau antonim merupakan kata yang maknanya berlawanan dengan kata lain.

Mengetahui lawan kata bijaksana dapat membantu kita dalam memilih diksi yang tepat saat berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan.

Lawan kata bijaksana memiliki makna yang bertentangan dengan arti bijaksana itu sendiri. Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, bijaksana berarti selalu menggunakan akal budinya, pandai, dan mahir.

Mengetahui lawan kata bijaksana, membuat siapa saja dapat lebih memahami spektrum makna dari kata tersebut dan menggunakannya secara efektif dalam berbagai konteks.

Pentingnya memahami lawan kata bijaksana tidak hanya terbatas pada pengembangan kosakata semata. Pemahaman yang baik tentang antonim kata bijaksana juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Selasa (19/11/2024).

Lawan Kata Bijaksana Apa dan Maknanya

3 Cara Menarik Hal-hal Positif dalam Hidup dengan Manifestasi untuk Mewujudkan Cita-cita (pexels)
Wanita yang sedang membaca buku bersama peliharaannya (pexels.com/silverkblack).

Lawan kata atau antonim dari bijaksana merujuk pada sifat atau perilaku yang bertentangan dengan kebijaksanaan. Secara umum, lawan kata bijaksana mencakup kata-kata yang menggambarkan tindakan ceroboh, ketidakmatangan, atau kurangnya pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), beberapa lawan kata bijaksana yang umum digunakan antara lain bodoh, dungu, tolol, dan naif. Kata-kata tersebut menggambarkan kurangnya kecerdasan atau kemampuan dalam memahami situasi dan mengambil tindakan yang tepat.

Selain itu, lawan kata bijaksana juga dapat merujuk pada sifat-sifat seperti sembrono, gegabah, atau tidak berhati-hati. Sifat-sifat ini bertentangan dengan kebijaksanaan yang identik dengan kehati-hatian, pertimbangan matang, dan tindakan yang penuh perhitungan.

Lawan kata bijaksana juga dapat mencakup kata-kata seperti sesat, keliru, atau khilaf. Kata-kata ini menggambarkan keadaan di mana seseorang melakukan kesalahan atau mengambil jalan yang salah akibat kurangnya kebijaksanaan dalam berpikir dan bertindak.

Memahami lawan kata bijaksana dapat membantu mengenali perilaku atau sifat yang perlu dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Mengetahui antonim dari bijaksana, dapat lebih waspada dalam mengambil keputusan dan senantiasa berusaha untuk bersikap bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi.

5 Lawan Kata Bijaksana dan Artinya

Berikut adalah 5 lawan kata bijaksana beserta penjelasan, penggunaan, dan contoh kalimatnya melansir dari Pustaka Digital Indonesia:

1. Ceroboh

Arti: Tidak berhati-hati, tidak cermat, atau sembrono dalam tindakan atau pekerjaan.

Penjelasan: Ceroboh merupakan lawan kata bijaksana yang menggambarkan tindakan yang dilakukan tanpa pertimbangan matang atau kehati-hatian. Orang yang ceroboh cenderung bertindak secara terburu-buru tanpa memikirkan konsekuensi dari perbuatannya. Kecerobohan dapat menyebabkan kesalahan, kecelakaan, atau kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Contoh kalimat:

Akibat ceroboh dalam bekerja, dia harus mengulang pekerjaannya dari awal.

Kecerobohan pengendara motor sering kali menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.

Jangan ceroboh dalam mengambil keputusan penting, pertimbangkan segala risikonya dengan matang.

2. Bodoh

Arti: Tidak memiliki kecerdasan atau kemampuan berpikir yang baik.

Penjelasan: Bodoh adalah lawan kata bijaksana yang merujuk pada kurangnya kecerdasan atau kemampuan dalam memahami dan mengatasi suatu situasi. Orang yang bodoh sulit untuk belajar, memahami konsep, atau mengambil keputusan yang tepat. Kebodohan dapat menjadi penghalang dalam mencapai kesuksesan dan menyelesaikan masalah dengan efektif.

Contoh kalimat:

Jangan bodoh, pikirkan baik-baik sebelum bertindak.

Dia sering dianggap bodoh karena tidak mampu memahami pelajaran di sekolah.

Hanya orang bodoh yang mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali.

3. Gegabah

Arti: Terlalu buru-buru atau terburu nafsu dalam mengambil keputusan tanpa pertimbangan matang.

Penjelasan: Gegabah merupakan lawan kata bijaksana yang menggambarkan tindakan yang diambil secara terburu-buru tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjangnya. Orang yang gegabah cenderung bertindak secara impulsif dan tidak sabar dalam menyelesaikan masalah. Kegegabahan dapat menyebabkan keputusan yang salah, kerugian, atau penyesalan di kemudian hari.

Contoh kalimat:

Jangan gegabah dalam memilih jurusan kuliah, pertimbangkan minat dan bakatmu.

Keputusan yang diambil secara gegabah sering kali berakhir dengan kekecewaan.

Ia menyesali tindakan gegabahnya yang telah menyakiti perasaan sahabatnya.

 

4. Tolol

Ilustrasi perpustakaan, membaca buku, belajar
Wanita membaca buku di perpustakaan. (Photo Copyright by Freepik)

Arti: Sangat bodoh atau tidak memiliki pikiran yang sehat.

Penjelasan: Tolol adalah lawan kata bijaksana yang menggambarkan kebodohan yang sangat parah. Orang yang tolol tidak hanya kurang kecerdasan, tetapi juga tidak mampu berpikir secara logis atau rasional. Ketololan seringkali dikaitkan dengan tindakan konyol, memalukan, atau merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Contoh kalimat:

Hanya orang tolol yang mau ditipu oleh tawaran menggiurkan tanpa mempertimbangkan risikonya.

Jangan bertindak tolol dengan mengabaikan nasihat orang tua.

Ketololannya dalam mengatur keuangan membuatnya terlilit hutang.

5. Dungu

Arti: Sangat tumpul otaknya, tidak cerdas, atau bodoh.

Penjelasan: Dungu adalah lawan kata bijaksana yang menggambarkan kebodohan yang sangat kentara. Orang yang dungu sulit untuk memahami hal-hal yang sederhana sekalipun. Kedunguan sering kali dikaitkan dengan ketidakmampuan dalam belajar, beradaptasi, atau menyelesaikan masalah dengan baik.

Contoh kalimat:

Hanya orang dungu yang tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Kedunguan membuatnya selalu tertinggal dalam pelajaran di kelas.

Jangan berpura-pura dungu, hadapi masalahmu dengan berani dan cari solusinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya