Kumpulan Doa untuk Bayi yang Baru Lahir Beserta Tata Cara dan Maknanya, Pahami Hak Anak Menurut Islam

Simak kumpulan lengkap doa untuk bayi yang baru lahir dalam Islam, dilengkapi dengan bacaan Arab, Latin, dan artinya. Pelajari juga tata cara dan hak-hak anak yang perlu dipenuhi sesuai ajaran Islam.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 25 Nov 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2024, 17:30 WIB
Ilustrasi ibu, bayi laki-laki, Islami, muslim
Ilustrasi ibu, bayi laki-laki, Islami, muslim. (Image By freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kelahiran seorang bayi merupakan momen yang penuh kebahagiaan dan keberkahan bagi setiap keluarga Muslim. Tangisan pertama sang bayi tidak hanya menandai dimulainya kehidupan baru, tetapi juga menjadi tanda syukur atas amanah yang Allah SWT berikan kepada kedua orang tua.

Dalam ajaran Islam, menyambut kelahiran bayi tidak hanya dengan ungkapan kebahagiaan semata, tetapi juga diiringi dengan rangkaian doa dan ritual yang sarat makna. Membacakan doa untuk bayi yang baru lahir merupakan salah satu bentuk perlindungan spiritual dan harapan akan masa depan yang baik bagi sang buah hati.

Berikut adalah kumpulan doa untuk bayi yang baru lahir beserta tata cara membacakannya sesuai dengan tuntunan Islam, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (25/11/2024). Bacaan doa ini utamanya dilakukan oleh sang ayah, meskipun anggota keluarga lain juga dianjurkan untuk ikut mendoakan.

Tata Cara Mendoakan Bayi yang Baru Lahir

Dalam ajaran Islam, mendoakan bayi yang baru lahir memiliki tata cara khusus yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Rangkaian doa ini tidak hanya sebagai bentuk syukur atas kelahiran sang bayi, tetapi juga sebagai upaya memberikan perlindungan spiritual dan menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini. Berikut adalah tata cara lengkap mendoakan bayi yang baru lahir sesuai tuntunan Islam.

1. Mengumandangkan Adzan dan Iqamah

Langkah pertama adalah mengumandangkan adzan di telinga kanan bayi dan iqamah di telinga kiri. Praktik ini memiliki makna yang sangat dalam, yaitu memperkenalkan kalimat tauhid sebagai suara pertama yang didengar sang bayi. Adzan dan iqamah juga dipercaya dapat mengusir setan dan memberikan perlindungan spiritual pada sang bayi.

Dalam pelaksanaannya, adzan dan iqamah sebaiknya dikumandangkan oleh ayah sang bayi atau orang yang dipercaya memiliki suara yang bagus dan bacaan yang benar. Kumandangkan dengan suara yang lembut namun jelas, tidak terlalu keras yang bisa mengejutkan bayi.

2. Doa Memohon Keberkahan

Setelah adzan dan iqamah, bacakan doa berikut di telinga kanan bayi:

اللهم اجْعَلْهُ بَارًّا تَقِيًّا رَشِيْدًا وَأَنْبِتْهُ فِي الْإِسْلَامِ نَبَاتًا حَسَنًا

Allâhummaj'alhu bârran taqiyyan rasyîdan wa-anbit-hu fil islâmi nabâtan hasanan

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah ia (bayi) orang yang baik, bertakwa, dan cerdas. Tumbuhkanlah ia dalam Islam dengan pertumbuhan yang baik."

Doa ini berisi harapan agar sang bayi tumbuh menjadi anak yang memiliki tiga kualitas utama: kebaikan (barran), ketakwaan (taqiyyan), dan kecerdasan (rasyidan). Ketiga sifat ini merupakan bekal penting dalam menjalani kehidupan sesuai ajaran Islam.

3. Pembacaan Surat-surat Al-Qur'an

Setelah membaca doa di atas, lanjutkan dengan membaca surat-surat Al-Qur'an berikut di telinga kanan bayi:

  • Surat Al-Ikhlas - mengandung inti ajaran tauhid
  • Surat Al-Qadr - memiliki keberkahan yang besar

Pembacaan surat-surat ini bertujuan untuk memperkenalkan Al-Qur'an sejak dini kepada sang bayi dan mengharapkan keberkahan dari Allah SWT. Bacakan dengan tartil dan suara yang lembut.

4. Doa Perlindungan dari Surah Ali Imran

Kemudian, bacakan doa perlindungan yang diambil dari Surah Ali Imran ayat 36:

وَإِنّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Wa innî u'îdzu bika wadzurriyyatahâ minasysyaithânir rajîm

Artinya: "Aku memohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari setan yang terkutuk."

Doa ini adalah doa yang dipanjatkan oleh istri Imran untuk putrinya, Maryam. Membacakan doa ini berarti memohon perlindungan Allah SWT tidak hanya untuk sang bayi, tetapi juga untuk keturunannya kelak.

5. Doa Perlindungan dari Segala Keburukan

Terakhir, bacakan doa perlindungan yang komprehensif berikut:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَآمَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَآمَّةٍ

A'ûdzu bikalimatiLlâhi at-tâmmati min kulli syaithânin wa hâmmatin wamin kulli 'ainin lâmmatin

Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah dari segala setan, kesusahan, dan pandangan yang jahat."

Doa ini mencakup perlindungan dari tiga hal utama yang bisa membahayakan kehidupan sang bayi: godaan setan, berbagai kesusahan atau musibah, dan 'ain (pandangan mata yang jahat/hasad).

Rangkaian doa dan bacaan ini sebaiknya dilakukan segera setelah kelahiran atau paling lambat sebelum bayi berusia tujuh hari. Setiap bacaan hendaknya disampaikan dengan khusyuk dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Yang terpenting adalah konsistensi orang tua dalam mendoakan anaknya, tidak hanya pada saat kelahiran tetapi juga sepanjang kehidupan sang anak.

Hak-Hak Anak yang Perlu Dipenuhi dalam Islam

Baby Sign Language yang Perlu Dipahami Orangtua untuk Komunikasi Efektif dengan Bayi (Foto dok : Freepik/onlyyouqj)
Orangtua yang memegang tangan bayi (Foto dok : Freepik/onlyyouqj).

Islam sebagai agama yang sempurna memberikan perhatian yang sangat besar terhadap hak-hak anak. Bahkan sebelum seorang anak dilahirkan, Islam telah mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan kesejahteraan dan perkembangannya. Hak-hak ini bukan sekadar anjuran, melainkan kewajiban yang harus dipenuhi oleh orang tua sebagai bentuk tanggung jawab atas amanah yang Allah SWT berikan.

1. Pemberian Nama yang Baik

Pemberian nama yang baik merupakan hak pertama seorang anak dalam Islam. Nama bukan hanya sebuah panggilan atau identitas, tetapi juga mengandung doa dan harapan untuk masa depan sang anak. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa nama yang baik akan membawa keberkahan dan dapat mempengaruhi kepribadian seseorang ketika dewasa nanti.

Dalam Islam, nama sebaiknya diberikan pada hari ketujuh bersamaan dengan pelaksanaan akikah. Orang tua dianjurkan memilih nama yang mengandung makna baik dan islami, menghindari nama yang mengandung unsur kesyirikan atau bermakna buruk. Penggunaan nama-nama nabi atau orang-orang saleh juga diperbolehkan sebagai harapan agar anak dapat meneladani kebaikan mereka.

2. Pelaksanaan Akikah

Akikah adalah bentuk syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak sekaligus sebagai tebusan bagi sang bayi. Ritual ini memiliki ketentuan khusus dalam syariat Islam dimana untuk anak laki-laki disembelih dua ekor kambing, sementara untuk anak perempuan satu ekor kambing. Pelaksanaannya dianjurkan pada hari ketujuh setelah kelahiran.

Lebih dari sekadar ritual penyembelihan hewan, akikah mengandung nilai-nilai sosial yang tinggi. Daging akikah dimasak dan dibagikan kepada kerabat serta tetangga, terutama kepada fakir miskin. Moment ini juga menjadi kesempatan untuk mengundang sanak saudara dan tetangga untuk berkumpul dan berdoa bersama untuk kebaikan sang anak.

3. Memberikan Pendidikan Islam

Pendidikan Islam adalah hak fundamental yang harus diterima setiap anak muslim. Ini mencakup pengajaran Al-Qur'an sejak dini, penanaman nilai-nilai akidah dan akhlak, serta pemberian teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan ini tidak terbatas pada aspek ritual keagamaan, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam.

Orang tua berkewajiban memastikan anak mendapatkan pendidikan formal dan informal yang sesuai syariat. Mereka juga harus mengajarkan praktik ibadah sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Yang terpenting adalah menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara islami, baik di rumah maupun di lingkungan sosialnya.

4. Memberikan Nafkah yang Halal

Pemenuhan nafkah yang halal merupakan kewajiban utama orang tua terhadap anaknya. Ini meliputi penyediaan makanan dan minuman yang halal dan bergizi, pakaian yang layak dan menutup aurat, serta tempat tinggal yang aman dan nyaman. Termasuk di dalamnya adalah memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan fasilitas yang mendukung tumbuh kembang anak.

Islam menekankan pentingnya kehalalan dalam setiap aspek nafkah. Orang tua tidak hanya dituntut untuk memenuhi kebutuhan anak secara kuantitas, tetapi juga harus memperhatikan kualitas dan kehalalannya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anak tumbuh dengan asupan yang baik dan berkah.

5. Memberikan Kasih Sayang dan Perlindungan

Kasih sayang dan perlindungan adalah hak dasar yang harus diterima setiap anak. Islam mengajarkan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis bagi tumbuh kembang anak. Ini termasuk memberikan perhatian dan waktu yang berkualitas, melindungi dari berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi, serta memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis anak.

Penting untuk menjaga keseimbangan antara kasih sayang dan pendisiplinan. Orang tua harus bisa memberikan cinta dan kelembutan tanpa membuat anak menjadi manja, sekaligus menerapkan disiplin tanpa kekerasan. Hal ini akan membantu membentuk kepribadian anak yang kuat namun tetap memiliki empati dan kasih sayang.

Pemenuhan hak-hak anak dalam Islam sejatinya adalah bentuk ibadah dan manifestasi rasa syukur kepada Allah SWT. Orang tua yang berhasil memenuhi hak-hak anaknya dengan baik tidak hanya akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dengan memiliki anak yang saleh/salehah, tetapi juga akan mendapatkan pahala yang besar di akhirat. Oleh karena itu, setiap orang tua Muslim hendaknya berusaha memahami dan memenuhi hak-hak ini dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuan dan tuntunan syariat.

Pentingnya Mendoakan Anak yang Baru Lahir

Menurunkan Risiko Cacat Lahir
Ilustrasi Bayi Sehat Credit: pexels.com/Lisa

Mendoakan anak yang baru lahir merupakan salah satu ajaran penting dalam Islam. Tradisi ini bukan sekadar ritual atau kebiasaan semata, melainkan memiliki makna mendalam dan dampak spiritual yang signifikan bagi kehidupan sang anak. Doa-doa yang dipanjatkan saat kelahiran menjadi bentuk perlindungan dan harapan pertama yang diberikan orang tua kepada anaknya.

1. Sebagai Bentuk Perlindungan Spiritual

Membacakan doa untuk bayi yang baru lahir merupakan bentuk perlindungan spiritual yang sangat penting. Saat seorang bayi lahir ke dunia, ia berada dalam kondisi yang sangat rentan, tidak hanya secara fisik tetapi juga spiritual. Doa-doa yang dibacakan, terutama yang mengandung permohonan perlindungan dari godaan setan, akan menjadi benteng spiritual pertama bagi sang bayi.

Doa perlindungan ini menjadi semakin penting mengingat Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa setiap anak Adam yang lahir akan disentuh oleh setan, kecuali Maryam dan putranya. Oleh karena itu, membacakan doa perlindungan menjadi salah satu upaya untuk menjaga fitrah kesucian sang bayi.

2. Menanamkan Nilai-nilai Keislaman Sejak Dini

Memperdengarkan kalimat-kalimat tauhid dan doa-doa islami sejak awal kehidupan merupakan bentuk penanaman nilai keislaman yang sangat fundamental. Meskipun bayi belum bisa memahami makna dari doa-doa tersebut, getaran spiritual dan energi positif dari kalimat-kalimat suci yang diperdengarkan akan membekas dalam jiwanya.

Islam mengajarkan bahwa fitrah setiap anak adalah suci dan cenderung kepada kebenaran. Dengan memperdengarkan kalimat-kalimat tauhid dan doa sejak awal kehidupannya, orang tua membantu menguatkan fitrah tersebut dan menanamkan benih-benih keimanan dalam jiwa sang anak.

3. Memohon Keberkahan dan Petunjuk Allah SWT

Doa yang dipanjatkan saat kelahiran seorang anak juga merupakan bentuk permohonan keberkahan dan petunjuk dari Allah SWT. Sebagai makhluk yang lemah, manusia sangat membutuhkan pertolongan dan bimbingan Allah dalam menjalani kehidupan. Terlebih bagi seorang bayi yang baru memulai perjalanan hidupnya.

Keberkahan dan petunjuk Allah menjadi bekal penting bagi sang anak dalam menjalani kehidupannya kelak. Doa-doa yang dipanjatkan orang tua akan menjadi investasi spiritual yang akan terus mengalir manfaatnya sepanjang kehidupan sang anak.

4. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Mendoakan anak yang baru lahir merupakan praktik yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW. Beliau selalu mendoakan setiap bayi yang lahir di kalangan sahabatnya, bahkan sering kali memberikan nama dan mendoakan keberkahan untuk mereka. Mengikuti sunnah ini berarti menjalankan ajaran Islam sekaligus mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Dengan mengikuti sunnah ini, orang tua tidak hanya mendapatkan berkah dari mengikuti ajaran Rasulullah, tetapi juga memberikan teladan yang baik dalam menyambut kelahiran seorang anak sesuai tuntunan Islam.

5. Memperkuat Ikatan Spiritual Antara Orang Tua dan Anak

Momen mendoakan anak yang baru lahir menjadi awal dari ikatan spiritual antara orang tua dan anak. Ketika orang tua mendoakan anaknya dengan penuh kekhusyukan dan harapan, mereka sedang membangun koneksi spiritual yang akan memperkuat hubungan mereka sepanjang hayat.

Ikatan spiritual ini akan menjadi fondasi penting dalam membentuk hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak. Doa-doa yang dipanjatkan dengan tulus akan terus mengalir dan memberikan pengaruh positif dalam kehidupan keluarga.

Mengingat besarnya makna dan manfaat dari mendoakan anak yang baru lahir, sudah sepatutnya setiap orang tua Muslim menjalankan praktik ini dengan sebaik-baiknya. Doa-doa yang dipanjatkan tidak hanya akan memberikan perlindungan dan keberkahan bagi sang anak, tetapi juga menjadi investasi pahala bagi orang tua. Yang terpenting adalah konsistensi dalam mendoakan anak, tidak hanya pada saat kelahiran tetapi juga sepanjang kehidupannya.

Dengan membacakan doa-doa ini dan memenuhi hak-hak anak sesuai syariat Islam, diharapkan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang saleh/salehah, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi agama dan masyarakat. Setiap orang tua hendaknya memahami dan mengamalkan tuntunan ini sebagai bentuk tanggung jawab atas amanah yang Allah SWT berikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya