Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Lakukan Pendaratan Tanpa Roda hingga Terbakar Hebat

Kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan menewaskan 122 orang, dengan 179 korban diduga tewas. Investigasi sedang dilakukan.

oleh Nurul Diva diperbarui 30 Des 2024, 09:53 WIB
Diterbitkan 30 Des 2024, 09:52 WIB
Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan Korea Selatan, Begini Penampakannya
120 orang dipastikan tewas dalam kecelakaan ini dan hanya dua orang yang berhasil diselamatkan. (JUNG YEON-JE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pada pagi hari Minggu, 29 Desember 2024 waktu setempat, kecelakaan pesawat Jeju Air menggemparkan Korea Selatan. Pesawat berbadan lebar yang baru saja terbang dari Bangkok itu mengalami kecelakaan tragis saat mendarat di Bandara Internasional Muan, yang terletak sekitar 288 kilometer barat daya Seoul. Insiden ini menewaskan sedikitnya 179 orang, dari 181 penumpang dan dua dikabarkan selamat. Kecelakaan ini menjadi salah satu yang paling mematikan dalam sejarah penerbangan Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Kabarnya, sebelum kejadian, sejumlah saksi mata yang berada di sekitar bandara sempat menyaksikan kejanggalan akan pesawat dengan nomor penerbanagan 7C2216 itu. Pesawat pun kemudian mendarat tanpa roda, dan terus melaju hingga memunculkan api dan kepulan asap sebelum akhirnya menabrak pagar dan meledak.

Penyelidikan segera dimulai untuk mencari tahu penyebab pasti kecelakaan ini. Otoritas Korea Selatan, termasuk kepolisian dan tim pemadam kebakaran, fokus pada proses penyelamatan korban dan identifikasi penyebab dari kegagalan mesin dan roda pendaratan yang diperkirakan menjadi faktor utama dalam kecelakaan ini. Berikut ini adalah kronologi kejadian dan detail insiden pesawat Jeju Air yang mengerikan tersebut, dirangkum Liputan6, Senin (30/12).

Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Muan: Mendarat Tanpa Roda

Pada pukul 9:07 pagi waktu setempat, pesawat Jeju Air yang terbang dari Bangkok menuju Bandara Internasional Muan gagal mendarat dengan mulus. Menurut saksi mata, pesawat menunjukkan tanda-tanda masalah teknis sebelum akhirnya keluar dari landasan pacu. Sebuah ledakan keras terdengar setelah percikan api terlihat di mesin pesawat, menyebabkan kebakaran hebat. 

Dalam sebuah tayangan yang dimuat theguardian.com memperlihatkan pesawat tetap melaju meski roda pendaratan tidak berfungsi. Tampak juga api dengan asap yang membubung dari bagian bawah pesawat. Tak berapa lama, pesawat kemudian menabrak pagar dan menghantam dinding di sekitar area bandara hingga menimbulkan ledakan cukup besar.

Investigasi awal menunjukkan bahwa masalah dengan roda pendaratan menjadi penyebab utama kecelakaan. Kemudian, otoritas setempat juga menduga tabrakan dengan burung atau kerusakan mekanis pada roda pendaratan menyebabkan kegagalan pendaratan yang berujung pada insiden tragis ini. Sementara itu, upaya penyelamatan dilakukan sesegera mungkin, dengan tim pemadam kebakaran dan ambulans bergerak cepat untuk mengevakuasi para korban yang selamat.

Saksi Mata Mendengar Ledakan

Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa mereka mendengar beberapa ledakan keras sebelum pesawat akhirnya tergelincir dan terbakar. Yoo Jae-yong, seorang saksi yang berada di dekat bandara, mengatakan bahwa ia melihat percikan api dari mesin pesawat sebelum mendengar ledakan yang mengguncang.

"Saya sedang memberitahu keluarga saya bahwa ada masalah dengan pesawat itu ketika saya mendengar ledakan keras," ungkap Yoo, mengutip ANTARA

Saksi lainnya, yang hanya diidentifikasi dengan nama belakang Cho, mengaku melihat pesawat yang sedang menurun menuju landasan pacu dan mendengar ledakan yang diikuti dengan asap hitam yang membumbung tinggi. Bahkan, Kim Yong-cheol, seorang warga berusia 70 tahun, mengingat dengan jelas suara gesekan logam yang terdengar beberapa menit sebelum kecelakaan terjadi.

"Saya melihat pesawat itu kembali berputar untuk mencoba mendarat lagi sebelum saya mendengar ledakan keras," jelas Kim.

Korban Mayoritas Warga Korea Selatan

Proses penyelamatan berlangsung di tengah api yang membakar pesawat. Tim pemadam kebakaran berhasil mengendalikan kebakaran awal yang melahap pesawat dan berhasil menemukan beberapa korban selamat. Dua orang penumpang dan seorang awak ditemukan di bagian ekor pesawat yang masih utuh. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Mayoritas penumpang pesawat terdiri dari warga Korea Selatan, dengan dua penumpang berasal dari Thailand. Pihak berwenang melaporkan bahwa mereka terus berupaya menyelamatkan korban yang terjebak di reruntuhan pesawat yang terbakar. Meski sebagian besar penumpang terjebak dalam kobaran api, upaya evakuasi berjalan lancar berkat respons cepat dari tim penyelamat yang berada di lokasi kejadian.

"Dari 181 penumpang, sebagian besar diduga meninggal, kecuali dua orang yang berhasil diselamatkan," ujar pejabat Pemadam Kebakaran Jeolla, mengutip Kantor Berita Yonhap.

Reaksi Pemerintah Korea Selatan: Fokus Pada Korban

Pelaksana tugas Presiden Korea Selatan, Choi Sung-mok, segera mengambil tindakan dengan memerintahkan upaya penyelamatan secara total setelah mendengar laporan kecelakaan tersebut. Dalam pernyataan resmi, ia mengungkapkan bahwa pemerintah sangat fokus pada penyelamatan nyawa korban yang terperangkap dalam reruntuhan pesawat. Selain itu, Choi juga mengadakan pertemuan darurat untuk memantau perkembangan upaya penyelamatan dan memimpin koordinasi di lokasi kejadian.

Kecelakaan ini juga memicu serangkaian pertemuan darurat dengan pejabat terkait, termasuk perwakilan dari otoritas penerbangan, pihak bandara, dan pihak berwenang di Seoul. Proses investigasi dimulai segera setelah kebakaran dipadamkan, dengan perhatian khusus pada masalah teknis yang mempengaruhi pesawat Jeju Air.

Apa penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air di Muan?

Penyebab utama yang diduga adalah masalah pada roda pendaratan atau kerusakan teknis.

Berapa banyak korban dalam kecelakaan ini?

Setidaknya 122 orang tewas, sementara dua penumpang dan satu awak ditemukan selamat.

Apa langkah pemerintah Korea Selatan dalam merespons kecelakaan ini?

Pemerintah Korea Selatan memerintahkan upaya penyelamatan total dan mengadakan pertemuan darurat untuk memantau penanganan kecelakaan.

Bagaimana upaya penyelamatan dilakukan?

Tim pemadam kebakaran dan penyelamat bekerja cepat untuk mengendalikan kebakaran dan mengevakuasi korban yang terperangkap.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya