Bacaan Doa Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Pahami Panduan Lengkap dan Artinya

Pelajari bacaan doa zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga lengkap dengan lafaz Arab, latin, dan artinya. Panduan praktis menunaikan zakat fitrah sesuai syariat Islam.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 14 Jan 2025, 12:48 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 08:30 WIB
Jelang Lebaran, Masjid Istiqlal Buka Layanan Pembayaran Zakat Fitrah
Petugas amil zakat melayani warga yang membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Zakat fitrah merupakan kewajiban suci yang harus ditunaikan setiap Muslim menjelang Idul Fitri sebagai bentuk penyucian diri setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Ibadah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab individual, tetapi juga mencakup kewajiban kepala keluarga untuk menunaikan zakat fitrah bagi seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungannya.

Dalam pelaksanaannya, zakat fitrah memerlukan niat yang benar dan doa yang tepat agar ibadah ini diterima oleh Allah SWT. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang bacaan doa zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga, beserta panduan praktis pelaksanaannya.

Pemahaman yang baik tentang bacaan doa dan tata cara menunaikan zakat fitrah akan membantu kita dalam memaksimalkan nilai ibadah ini, sekaligus memastikan bahwa zakat yang kita tunaikan sesuai dengan tuntunan syariat. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (14/1/2025).

Pengertian dan Keutamaan Zakat Fitrah

Dalam ajaran Islam, zakat fitrah menempati posisi yang sangat penting sebagai salah satu rukun Islam yang berkaitan erat dengan ibadah puasa Ramadhan. Ibadah ini menjadi penanda kesempurnaan puasa dan bentuk kepedulian sosial yang diwajibkan bagi setiap Muslim menjelang hari raya Idul Fitri.

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, yang memiliki kelebihan harta untuk memenuhi kebutuhan pada hari raya Idul Fitri. Kewajiban ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA, di mana Rasulullah mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sha' kurma atau satu sha' gandum kepada setiap Muslim, baik yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan. Dalam konteks modern, besaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter beras per orang, atau dapat juga dibayarkan dalam bentuk uang yang nilainya setara dengan beras tersebut.

Menunaikan zakat fitrah memiliki berbagai keutamaan yang mendalam bagi kehidupan spiritual dan sosial seorang Muslim. Pertama, zakat fitrah berfungsi sebagai pembersih jiwa dan harta dari hal-hal yang tidak baik, khususnya selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, zakat fitrah membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan perbuatan yang tidak bermanfaat.

Kedua, zakat fitrah berperan dalam membantu sesama Muslim yang membutuhkan, terutama untuk mencukupi kebutuhan mereka di hari raya. Melalui zakat fitrah, Islam memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang kelaparan atau tidak dapat merayakan kebahagiaan Idul Fitri karena keterbatasan ekonomi. Hal ini sejalan dengan maqashid syariah dalam menjaga kemuliaan dan kesejahteraan umat.

Ketiga, zakat fitrah menjadi penyempurna ibadah puasa Ramadhan. Ibadah ini menutup segala kekurangan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan puasa, sekaligus menjadi bentuk syukur atas nikmat dapat menyelesaikan ibadah puasa. Selain itu, zakat fitrah juga menumbuhkan rasa solidaritas sosial di antara umat Muslim, menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat, dan memupuk kepedulian terhadap sesama.

Dengan demikian, zakat fitrah tidak hanya menjadi ritual tahunan yang bersifat vertikal antara manusia dengan Allah SWT, tetapi juga memiliki dimensi horizontal yang kuat dalam membangun harmoni sosial di masyarakat. Melalui pelaksanaan zakat fitrah yang tepat dan sesuai syariat, seorang Muslim dapat memperoleh keberkahan ganda: kesucian jiwa dan harta, serta pahala membantu sesama yang membutuhkan.

Bacaan Doa Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

FOTO: Pembayaran Zakat Fitrah di Masjid Istiqlal Jakarta
Amil zakat memberi bukti saat umat muslim membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/5/2021). Panitia Zakat Masjid Istiqlal mulai membuka layanan pembayaran zakat fitrah dengan pembayaran senilai Rp 50 ribu atau 3,5 liter beras. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Dalam menunaikan zakat fitrah, niat menjadi syarat utama yang harus dipenuhi untuk kesempurnaan ibadah. Meskipun pada dasarnya niat cukup diucapkan dalam hati, namun melafalkannya secara lisan sangat dianjurkan untuk memantapkan ibadah. Sebelum menunaikan zakat fitrah untuk orang lain, termasuk anggota keluarga, seorang Muslim hendaknya mendahulukan zakat fitrah untuk dirinya sendiri, sesuai dengan kaidah bahwa kebaikan dimulai dari diri sendiri sebelum orang lain.

Berikut adalah bacaan niat zakat fitrah untuk diri sendiri:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسيْ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an nafsi fardhan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala."

Setelah menunaikan zakat fitrah, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Rabbanaa taqabbal minnaa, innaka antas samii'ul 'aliim

Artinya: "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui"

Dengan menunaikan zakat fitrah untuk diri sendiri dan membaca doa yang sesuai, seorang Muslim telah memenuhi kewajiban pribadinya sekaligus menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Ini juga menjadi langkah awal yang baik sebelum menunaikan zakat fitrah untuk anggota keluarga yang menjadi tanggungannya.

Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Keluarga

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tangerang mencatatkan capaian pendapatan zakat fitrah selama Ramadan 1445 Hijriah. BAZNAS mengumpulkan sekitar Rp8,7 miliar yang langsung disalurkan (Istimewa)
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tangerang mencatatkan capaian pendapatan zakat fitrah selama Ramadan 1445 Hijriah. BAZNAS mengumpulkan sekitar Rp8,7 miliar yang langsung disalurkan (Istimewa)... Selengkapnya

Sebagai kepala keluarga, seorang Muslim memiliki tanggung jawab besar dalam memenuhi kewajiban zakat fitrah bagi seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungannya. Hal ini mencakup istri, anak-anak, dan orang lain yang secara syar'i menjadi tanggungan nafkahnya. Dalam menunaikan zakat fitrah untuk keluarga, terdapat beberapa variasi niat yang dapat digunakan sesuai dengan status anggota keluarga yang dizakati.

 

Niat Zakat Fitrah untuk Istri

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِعَنْ زَوْجَتِيْ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an zaujati fardhan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardhu karena Allah Ta'ala."

 

Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-Laki

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ وَلَدِيْ ... فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an waladi (sebutkan nama) fardhan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta'ala."

 

Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-Laki

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِعَنْ بِنْتِيْ ... فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an binti (sebutkan nama) fardhan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta'ala."

 

Niat Zakat Fitrah untuk Seluruh Keluarga

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنِّيْ وَعَنْ جَمِيْعِ مَا يَلْزَمُنِيْ نَفَقَاتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'anni wa 'an jami'i ma yalzamuni nafaqatuhum syar'an fardhan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardhu karena Allah Ta'ala."

Penggunaan niat kolektif untuk seluruh keluarga ini menunjukkan fleksibilitas syariat Islam dalam memudahkan umatnya beribadah. Meski demikian, yang terpenting adalah memastikan besaran zakat fitrah yang dikeluarkan tetap sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan, dan memastikan bahwa niat tersebut mencakup seluruh anggota keluarga yang dimaksud.

Ketentuan Waktu dan Besaran Zakat Fitrah

Jelang Lebaran, Masjid Istiqlal Buka Layanan Pembayaran Zakat Fitrah
Menurut Badan Amil Zakat Nasional, zakat adalah jenis zakat yang diwajibkan kepada setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan muslim yang dibayarkan pada bulan Ramadhan dalam rangka menyambut Idul Fitri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Pemahaman yang tepat tentang waktu dan besaran zakat fitrah menjadi hal yang sangat penting dalam menunaikan ibadah ini. Ketentuan ini telah diatur secara jelas dalam syariat Islam berdasarkan hadits-hadits Rasulullah SAW dan ijma' para ulama. Dengan memahami ketentuan ini, seorang Muslim dapat memastikan bahwa zakat fitrahnya ditunaikan dengan sempurna dan diterima sebagai ibadah.

Dalam hal waktu pelaksanaan, zakat fitrah memiliki rentang waktu yang cukup fleksibel namun tetap terikat dengan waktu-waktu tertentu. Para ulama sepakat bahwa zakat fitrah dapat mulai dibayarkan sejak awal bulan Ramadhan. Waktu yang paling utama (afdhal) adalah setelah terbit fajar di hari raya Idul Fitri hingga menjelang pelaksanaan shalat Id. Hal ini sesuai dengan hadits Ibnu Umar RA yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan agar zakat fitrah ditunaikan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat Id.

Adapun batas akhir pembayaran zakat fitrah adalah sebelum dilaksanakannya shalat Idul Fitri. Jika dibayarkan setelah shalat Id, maka statusnya berubah menjadi sedekah biasa dan orang tersebut tetap memiliki tanggungan zakat fitrah yang harus dibayar sebagai qadha. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk tidak menunda-nunda pembayaran zakat fitrah hingga mendekati waktu shalat Id untuk menghindari resiko keterlambatan.

Mengenai besaran zakat fitrah, syariat telah menetapkan ukuran yang jelas. Setiap jiwa Muslim wajib mengeluarkan zakat fitrah sebesar satu sha' makanan pokok, yang dalam konteks Indonesia setara dengan 2,5 kilogram atau 3,5 liter beras. Kualitas beras yang digunakan sebagai patokan adalah beras yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat setempat, tidak harus yang terbaik namun juga tidak boleh yang terburuk.

Dalam perkembangan modern, banyak ulama membolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang yang nilainya setara dengan harga beras tersebut. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya, BAZNAS telah menetapkan nilai zakat fitrah untuk tahun 2024 sebesar Rp45.000 per jiwa berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 10 Tahun 2024. Penetapan nilai ini didasarkan pada perhitungan harga rata-rata beras yang dikonsumsi masyarakat setempat.

Penting untuk dicatat bahwa besaran zakat fitrah ini berlaku sama untuk setiap jiwa, tanpa membedakan usia, jenis kelamin, atau status sosial. Bayi yang lahir sebelum tenggelamnya matahari di akhir Ramadhan pun wajib dikeluarkan zakat fitrahnya. Sebaliknya, jika ada anggota keluarga yang meninggal setelah tenggelamnya matahari di akhir Ramadhan, ia masih terkena kewajiban zakat fitrah yang harus ditunaikan oleh ahli warisnya.

Ketentuan waktu dan besaran zakat fitrah ini menunjukkan bagaimana Islam mengatur ibadah secara terperinci namun tetap memberikan fleksibilitas sesuai dengan kondisi dan kemampuan umatnya. Dengan mematuhi ketentuan ini, seorang Muslim dapat menunaikan zakat fitrah dengan sempurna, sehingga tujuan pensucian diri dan harta serta fungsi sosial dari zakat fitrah dapat tercapai dengan optimal.

Keutamaan dan Hikmah Zakat Fitrah untuk Keluarga

FOTO: Pembayaran Zakat Fitrah di Masjid Istiqlal Jakarta
Amil zakat mendoakan umat muslim yang membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/5/2021). Panitia Zakat Masjid Istiqlal mulai membuka layanan pembayaran zakat fitrah dengan pembayaran senilai Rp 50 ribu atau 3,5 liter beras. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Menunaikan zakat fitrah bukan sekadar ritual tahunan yang dilakukan menjelang Idul Fitri, tetapi memiliki makna dan hikmah yang mendalam bagi kehidupan keluarga Muslim. Sebagai ibadah yang memadukan dimensi vertikal (hablumminallah) dan horizontal (hablumminannas), zakat fitrah membawa berbagai keutamaan dan hikmah yang dapat dirasakan baik secara individual maupun kolektif dalam lingkup keluarga.

1. Pembersihan Jiwa dan Harta

Keutamaan utama dari zakat fitrah adalah fungsinya sebagai pembersih jiwa dan harta. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ad-Daruquthni, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa zakat fitrah berfungsi untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan perbuatan yang keji. Ketika seorang kepala keluarga menunaikan zakat fitrah untuk seluruh anggota keluarganya, ia tidak hanya membersihkan dirinya sendiri tetapi juga membantu membersihkan jiwa seluruh anggota keluarganya. Hal ini menjadi sarana penyucian kolektif yang memperkuat ikatan spiritual dalam keluarga.

2. Pendidikan Karakter bagi Anak-anak

Pelaksanaan zakat fitrah dalam keluarga menjadi sarana pendidikan karakter yang efektif bagi anak-anak. Ketika orang tua melibatkan anak-anak dalam proses perhitungan dan pembayaran zakat fitrah, mereka secara tidak langsung menanamkan nilai-nilai penting seperti kedermawanan, tanggung jawab sosial, dan kepedulian terhadap sesama. Proses ini juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya berbagi dan bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Pengalaman ini akan membentuk fondasi karakter yang kuat bagi anak-anak dalam memahami nilai-nilai Islam sejak dini.

3. Penguatan Ikatan Keluarga

Menunaikan zakat fitrah secara bersama-sama dalam keluarga dapat memperkuat ikatan antaranggota keluarga. Ketika kepala keluarga menunaikan zakat fitrah untuk seluruh anggota keluarganya, hal ini menunjukkan bentuk tanggung jawab dan kepemimpinannya dalam membimbing keluarga menuju ketaatan kepada Allah SWT. Momen ini juga menjadi kesempatan bagi keluarga untuk saling mengingatkan tentang pentingnya berbagi dan membantu sesama, sehingga menciptakan atmosfer kebersamaan yang positif dalam keluarga.

4. Pembangunan Kesadaran Sosial

Zakat fitrah mengajarkan setiap anggota keluarga untuk memiliki kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitarnya. Melalui zakat fitrah, keluarga Muslim diingatkan bahwa di tengah kebahagiaan menyambut Idul Fitri, masih ada saudara-saudara seiman yang membutuhkan uluran tangan. Kesadaran ini penting ditanamkan dalam keluarga untuk membentuk generasi yang tidak hanya saleh secara ritual tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

5. Keberkahan dalam Kehidupan Keluarga

Menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas membuka pintu keberkahan bagi kehidupan keluarga. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 261, Allah SWT menjanjikan balasan berlipat ganda bagi mereka yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Keberkahan ini tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga meliputi keharmonisan keluarga, kesehatan, dan kemudahan dalam berbagai urusan. Ketika sebuah keluarga konsisten menunaikan zakat fitrah dengan baik, mereka sedang membangun benteng perlindungan spiritual dan membuka pintu rezeki yang berkah.

Memahami dan menghayati keutamaan serta hikmah zakat fitrah dalam konteks keluarga akan membuat pelaksanaan ibadah ini menjadi lebih bermakna. Tidak hanya sekadar menunaikan kewajiban, tetapi juga menjadikannya sebagai sarana untuk membangun keluarga yang lebih kuat secara spiritual dan sosial. Melalui zakat fitrah, sebuah keluarga Muslim dapat memadukan ketaatan kepada Allah SWT dengan kepedulian terhadap sesama, sehingga menciptakan kehidupan yang seimbang antara aspek ukhrawi dan duniawi.

Doa zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga merupakan bagian penting dalam pelaksanaan ibadah zakat fitrah. Dengan memahami dan mengamalkan bacaan doa dan niat yang benar, kita dapat memaksimalkan nilai ibadah ini sekaligus mendapatkan keberkahan bagi diri sendiri dan keluarga.

Penting untuk diingat bahwa selain bacaan yang benar, yang tidak kalah pentingnya adalah keikhlasan dalam menunaikan zakat fitrah dan ketepatan dalam perhitungan serta penyalurannya kepada yang berhak menerima. Semoga artikel ini bermanfaat dalam membantu kita menunaikan zakat fitrah dengan lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya