Liputan6.com, Jakarta Pernikahan punya syarat dan ketentuan agar mempelai wanita dan pria resmi jadi pasangan suami istri. Yang terpenting, keduanya bersedia dan siap berkeluarga. Agar tidak terjadi seperti kisah berikut yang bikin geleng kepala.
Seorang wanita muda asal Australia meminta pembatalan pernikahan di Pengadilan Keluarga Melbourne. Ia mengaku ditipu oleh suaminya yang ternyata merancang pernikahan itu hanya sebagai aksi iseng untuk mendongkrak pengikut Instagramnya. Wanita itu bertemu pria tersebut melalui aplikasi kencan pada September 2023 dan mengira semuanya serius hingga akhirnya terungkap fakta mengejutkan.
Advertisement
Baca Juga
Wanita tersebut menyebut pernikahan itu awalnya terlihat seperti sekadar acara main nikah-nikahan dalam pesta kecil di Sydney. Namun, dua bulan setelahnya, ia kaget mengetahui bahwa pernikahan yang ia anggap main-main itu ternyata sah di mata hukum. Fakta tersebut membuatnya langsung mengajukan pembatalan pernikahan dengan alasan telah ditipu.
Advertisement
Pengadilan mengungkap bahwa pria itu telah memalsukan tanda tangan wanita itu untuk mengajukan dokumen legal sebelum acara berlangsung.Â
"Saya marah karena tidak tahu kalau ini pernikahan sungguhan," katanya dalam persidangan dikutip Liputan6.com dari Oddity Central, Kamis (16/1/2024).Â
Awal Pertemuan yang Terlihat Biasa
Wanita muda itu bertemu pria tersebut pada September 2023 lewat aplikasi kencan. Hubungan mereka berkembang pesat dengan pertemuan rutin di Melbourne. Hingga akhirnya, undangan ke "pesta putih" di Sydney menjadi awal kisah yang tak biasa.
Ia mengira pesta itu hanya acara santai dengan tema kasual. Sang pria bahkan meminta wanita itu membawa gaun putih agar sesuai dengan tema acara. Namun, kenyataan yang ditemuinya di lokasi pesta sungguh di luar dugaan.
"Tidak ada orang lain di sana selain seorang fotografer, temannya, dan seorang pemuka agama," katanya di Pengadilan. Dari situlah ia tahu bahwa ini bukan sekadar pesta biasa.
Advertisement
Aksi Iseng yang Berujung Serius
Pria itu mengatakan kepada wanita tersebut bahwa pernikahan ini hanyalah aksi iseng untuk konten Instagram. Ia berharap video pernikahan tersebut akan meningkatkan jumlah pengikutnya. Wanita itu awalnya ragu namun akhirnya memutuskan untuk ikut berperan.
Dalam video yang ditampilkan di Pengadilan, wanita itu terlihat berusaha seolah menjadi pengantin sungguhan. Ia bahkan mengucapkan janji pernikahan dan berciuman dengan pria tersebut di depan kamera. "Saya pikir ini hanya untuk seru-seruan, saya tidak tahu kalau ini sungguhan," katanya.
Namun, semua berubah ketika dua bulan kemudian pria itu meminta wanita tersebut menambahkannya sebagai tanggungan untuk mendapatkan status penduduk tetap. Saat itulah, kebohongan besar ini mulai terkuak.
Kejutan Pahit di Balik Pernikahan
Pria tersebut ternyata telah mengajukan pemberitahuan niat pernikahan dengan tanda tangan palsu wanita itu. Pengajuan tersebut dilakukan sebulan sebelum perjalanan mereka ke Sydney. Dokumen itu membuat acara yang mereka sebut "main nikah-nikahan" menjadi sah secara hukum.
Wanita itu merasa ditipu dan marah atas tindakan suaminya. "Dia tidak pernah memberi tahu saya kalau dokumen itu nyata," ujarnya kepada hakim. Kebohongan tersebut membuatnya merasa terjebak dalam pernikahan yang tidak ia inginkan.
Hakim dalam kasus ini menyatakan bahwa wanita tersebut memang hanya berperan sebagai "pengantin" demi konten. Namun, secara hukum, pernikahan itu tetap sah sehingga pembatalan perlu dilakukan.
Advertisement
Akhirnya Lajang Lagi
Hakim akhirnya membatalkan pernikahan tersebut pada Oktober 2024. Ia menekankan bahwa pernikahan memerlukan persetujuan tulus dari kedua belah pihak. Aksi iseng atau main-main seperti ini tidak boleh dilakukan karena dapat berujung serius.
Wanita tersebut kini merasa lega setelah bebas dari pernikahan palsu tersebut. Namun, ia juga mengingatkan orang lain untuk selalu berhati-hati. "Saya tidak pernah menyangka ini akan terjadi, saya berharap orang lain tidak mengalami hal yang sama," katanya.
Kisah unik ini menjadi pengingat bahwa main-main berujung serius bisa membawa konsekuensi hukum dan emosional yang berat.Â