Kronologi Uya Kuya Dapat Teguran Pemilik Rumah Karena Bikin Konten di Depan Puing Bekas Kebakaran LA

Liputan6.com, Jakarta Uya Kuya, seorang presenter sekaligus anggota DPR RI, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat setelah aksinya membuat konten di depan puing kebakaran di Los Angeles menuai teguran dari pemilik rumah.

Video tersebut viral setelah pemilik rumah, Carolina Ramirez, mengunggah reaksinya di TikTok. Carolina merasa tindakan Uya dan keluarganya kurang empati karena tidak meminta izin terlebih dahulu.

Menurut unggahan yang beredar, Uya mengaku ingin meluruskan informasi yang salah tentang kebakaran kepada masyarakat Indonesia. Uya juga menyebut jika video yang ia buat, tidak bertujuan untuk mencari kepentingan pribadi. Berikut adalah kronologi insiden tersebut, dirangkum Liputan6, Minggu (19/1).

Dalam unggahan TikTok Carolina yang diunggah ulang oleh akun Instagram @verandhut, Uya Kuya bersama istri, Astrid Kuya, dan anaknya, Cinta Kuya, terlihat ditegur usai merekam video di depan sebuah rumah yang menjadi korban kebakaran di Altadena, Los Angeles. Video tersebut memperlihatkan Uya dan keluarganya berdiri di depan puing-puing sambil menjelaskan situasi di lokasi kejadian. Aksi ini mereka lakukan tanpa pemberitahuan langsung kepada pemilik rumah.

Sang pemilik rumah, Carolina Ramirez, merasa terganggu karena keluarga Uya merekam tanpa izin. Ia menyebut tindakan itu tidak sensitif terhadap penderitaan korban kebakaran.

"They people try the monetize our pain and they don't understand it (sangat menyedihkan, orang-orang itu mencoba memonetisasi rasa sakit kami dan mereka tidak mengerti)," kata warga lokal yang merupakan pemilik rumah di video yang viral, dilansir dari Instagram @verandhut, Minggu (19/1).

Carolina Ramirez, melalui akun TikTok-nya, mengkritik keras tindakan Uya Kuya dan keluarga. Ia menyebut mereka tidak memikirkan perasaan korban kebakaran. Carolina juga menyoroti kurangnya empati yang diperlihatkan dalam aksi tersebut.

"This is very ridiculous it really is (ini sangat konyol di tengah situasi sekarang)," tambahnya.

Video protes Carolina menjadi viral dan memicu reaksi di kalangan warganet. Mereka mempertanyakan niat Uya Kuya saat membuat konten dan tidak memiliki rasa prihatin atas kondisi yang terjadi.

"Malu-maluin," tulis seorang warganet

"Heyyyy mas Uya.... Bikin malu aza bilang lagi dari Indonesia!!!! Jangan bawa2 Indonesia dech karena nggacsenua orang seperti anda dan temen anda yang ngga punya empati dan etika!!!," timpal warganet lain

"Kalo baca balasan komen dari anaknya itu, gedek banget. Kita yg liat video itu gemesnya kenapa begitu ditegur yg punya rumah tidak minta maaf langsung dan sampaikan rasa simpatinya, cuma pada mlengos gitu aja," tambah warganet

Menanggapi reaksi negatif, Uya Kuya pun telah memberikan klarifikasi bahwa pembuatan video tersebut tidak bertujuan untuk mencari keuntungan pribadi. Ia menyebutkan bahwa tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat Indonesia terkait kebakaran di Los Angeles.

Uya juga menjelaskan bahwa sebelum melakukan pengambilan gambar, ia telah meminta izin kepada pihak kepolisian setempat dan FBI. Namun, ia mengakui bahwa ia tidak sempat berkomunikasi langsung dengan pemilik rumah, yang menyebabkan kesalahpahaman.

Setelah mendapat teguran, Uya Kuya segera menghapus video tersebut dari akun media sosialnya. Ia juga meminta maaf secara langsung kepada Carolina Ramirez. Dalam pernyataannya, Uya menegaskan bahwa ia memahami alasan Carolina merasa keberatan dan tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan siapa pun.

Uya berharap kejadian ini menjadi pelajaran, baik bagi dirinya maupun kreator konten lainnya, untuk lebih berhati-hati dan sensitif terhadap situasi yang melibatkan pihak lain.

A: Pemilik rumah menegur Uya Kuya karena ia merasa tindakan merekam konten di lokasi kebakaran tanpa izin dianggap tidak sopan dan kurang empati.

A: Uya Kuya menyatakan bahwa video tersebut dibuat untuk memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia tentang situasi kebakaran di Los Angeles.

A: Uya Kuya telah meminta maaf kepada pemilik rumah dan menghapus video tersebut dari media sosialnya.

A: Insiden ini mengingatkan pentingnya etika dan empati bagi kreator konten, terutama saat berurusan dengan situasi sensitif.