Doa Berbuka Puasa Dzahaba Dzoma'u Arab, Latin dan Artinya: Bacaan serta Keutamaannya

Liputan6.com, Jakarta Pada bulan Ramadhan, memahami doa berbuka puasa dzahaba dzoma'u arab menjadi penting bagi setiap muslim untuk menyempurnakan ibadah puasanya. Doa ini merupakan salah satu versi yang paling populer dan sering diamalkan oleh umat Islam ketika berbuka puasa.

Doa berbuka puasa dzahaba dzoma'u arab memiliki landasan hadits yang kuat dan mengandung makna mendalam tentang kondisi seorang muslim setelah menunaikan ibadah puasa. Doa ini menggambarkan hilangnya rasa dahaga dan harapan akan ditetapkannya pahala dari Allah SWT.

Para ulama menganjurkan untuk senantiasa membaca doa berbuka puasa dzahaba dzoma'u arab sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Waktu berbuka puasa merupakan salah satu momen mustajab untuk berdoa, sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, bacaan doa berbuka puasa dzahaba dzoma'u dalam Arab. latin dan artinya, pada Jumat (24/1).

Doa berbuka puasa dzahaba merupakan salah satu doa yang sering diamalkan dan memiliki landasan hadits yang kuat. Doa ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan mengandung makna yang mendalam tentang kondisi seorang muslim setelah menyelesaikan ibadah puasanya.

Doa ini menggambarkan tiga kondisi utama yang dialami seseorang ketika berbuka puasa. Pertama, hilangnya rasa dahaga yang telah ditahan selama berpuasa. Kedua, kondisi fisik yang telah terbasahi setelah berbuka. Ketiga, pengharapan akan pahala dari Allah SWT atas ibadah puasa yang telah dilakukan.

Berikut adalah bacaan lengkapnya:

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

Latin: "Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah"

Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki." (HR. Abu Daud)

Doa ini mengandung tiga pernyataan penting:

• Pengakuan akan hilangnya rasa dahaga
• Kesadaran akan kondisi fisik yang telah terbasahi
• Harapan akan ketetapan pahala dari Allah SWT

Waktu yang Tepat Membaca Doa Berbuka

Para ulama, termasuk Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitab Hasyiyah I'anatut-thalibin, menjelaskan bahwa waktu membaca doa berbuka puasa yang tepat adalah setelah selesai berbuka, bukan sebelum atau saat berbuka. Penjelasan ini didasarkan pada makna doa yang menggambarkan kondisi setelah berbuka.

Meski demikian, waktu menjelang berbuka puasa tetap merupakan momen mustajab untuk berdoa. Seseorang dapat memanjatkan doa-doa lain sesuai hajatnya sebelum berbuka, seperti memohon ampunan, meminta surga, atau berlindung dari neraka.

Membaca doa saat berbuka puasa memiliki beberapa keutamaan berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

• Doa orang yang berpuasa ketika berbuka termasuk salah satu dari tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak, sebagaimana diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban.
• Doa berbuka puasa menjadi sarana mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan selama berpuasa.

Versi Lengkap Doa Berbuka Puasa

Selain doa dzahaba dzoma'u, terdapat versi doa berbuka yang lebih lengkap yang diriwayatkan dalam kitab Hasyiyah Iqna karya Sulaiman Bujairimi:

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Latin: "Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu"

Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku berbuka. Kepada-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."

Dalam berbuka puasa, terdapat beberapa adab dan tips yang dianjurkan sesuai sunnah Rasulullah SAW:

• Menyegerakan berbuka ketika adzan Maghrib berkumandang merupakan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW. Menunda-nunda berbuka tanpa alasan yang jelas tidak dianjurkan dalam Islam.
• Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-A'raf ayat 31 tentang larangan berlebihan dalam makan dan minum. Saat berbuka, hendaknya memperhatikan porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi.
• Rasulullah SAW mengajarkan untuk berbuka dengan makanan yang ringan terlebih dahulu, seperti kurma dan air putih. Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan menu berbuka utama yang mengandung gizi seimbang.

Anjuran Setelah Berbuka Puasa

Setelah berbuka puasa, dianjurkan untuk:

• Melaksanakan salat Maghrib dengan khusyuk
• Menjaga adab makan sesuai sunnah
• Tidak berlebihan dalam makan dan minum
• Tetap menjaga ibadah hingga waktu Isya

Dengan menerapkan adab dan anjuran ini, diharapkan ibadah puasa kita dapat lebih sempurna dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.