Liputan6.com, Jakarta - Asam urat, penyakit yang biasa dikaitkan dengan usia lanjut, kini juga menyerang usia muda. Penumpukan kristal asam urat dalam darah menyebabkan peradangan sendi, menimbulkan nyeri hebat dan mengganggu aktivitas.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Bahkan di usia 20-an, asam urat bisa muncul, mengingatkan kita betapa pentingnya deteksi dini dan penanganan tepat guna mencegah komplikasi serius. Lalu, bagaimana cara mengobati asam urat di usia muda dan mencegahnya agar tidak kambuh?
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Jumat (24/1/2024).
Cara Mengobati Asam Urat di Usia Muda
Pengobatan asam urat di usia muda berfokus pada meredakan gejala, mencegah serangan berulang, dan melindungi kesehatan ginjal. Berikut beberapa metode yang bisa dipertimbangkan:
1. Obat-obatan
Dokter mungkin meresepkan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) atau kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan nyeri. OAINS bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, senyawa yang memicu peradangan. Sementara itu, kortikosteroid merupakan obat yang lebih kuat dan digunakan untuk mengatasi peradangan akut yang parah. Penggunaan obat ini harus selalu sesuai anjuran dokter untuk menghindari efek samping.
Selain itu, obat penurun kadar asam urat seperti allopurinol atau febuxostat juga mungkin diresepkan. Allopurinol bekerja dengan menghambat enzim xanthine oxidase yang berperan dalam produksi asam urat. Febuxostat memiliki mekanisme kerja yang serupa, namun dengan efek samping yang sedikit berbeda. Pemilihan obat dan dosisnya sangat tergantung pada kondisi individu, jadi konsultasi dengan dokter sangat penting.
2. Kompres Dingin
Kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri. Caranya, letakkan kompres dingin pada sendi yang terkena selama 15-20 menit beberapa kali sehari. Suhu dingin membantu menyempitkan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke area yang meradang, dan mengurangi pembengkakan.
Pastikan untuk membungkus kompres dingin dengan handuk tipis agar tidak langsung mengenai kulit dan mencegah iritasi. Jangan pernah menggunakan es batu langsung pada kulit, karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
3. Istirahat
Istirahat yang cukup penting untuk membantu mempercepat penyembuhan. Hindari aktivitas yang membebani sendi yang terkena. Angkat kaki yang sakit dengan bantal saat beristirahat untuk mengurangi pembengkakan.
Istirahat bukan hanya berarti tidur atau berbaring. Istirahat juga berarti menghindari aktivitas yang dapat memperparah nyeri dan peradangan pada sendi. Cobalah untuk mengurangi aktivitas fisik yang berlebihan, dan prioritaskan istirahat yang cukup untuk memulihkan tubuh.
4. Gaya Hidup Sehat
Menjalani gaya hidup sehat sangat penting dalam pengelolaan asam urat jangka panjang. Hal ini termasuk menjaga berat badan ideal, olahraga teratur, dan mengonsumsi makanan sehat. Berat badan berlebih dapat meningkatkan kadar asam urat, sehingga menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi risiko.
Olahraga teratur juga penting untuk meningkatkan fungsi ginjal, yang berperan dalam membuang asam urat dari tubuh. Pilih olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik dan kemampuan Anda, seperti jalan kaki, berenang, atau bersepeda. Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru.
5. Konsultasi Dokter
Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana pengobatan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, memeriksa riwayat kesehatan, dan mungkin melakukan tes darah untuk mengukur kadar asam urat.
Jangan pernah melakukan pengobatan sendiri. Pengobatan sendiri dapat berbahaya dan bahkan memperburuk kondisi. Dokter akan memberikan panduan yang sesuai dengan kondisi Anda dan membantu Anda dalam membuat rencana pengobatan yang efektif dan aman.
Advertisement
Ciri-Ciri Asam Urat di Usia Muda
Meskipun gejala dapat bervariasi, berikut tujuh ciri umum asam urat yang perlu diwaspadai:
- Nyeri hebat pada sendi: Biasanya muncul tiba-tiba, sering di malam hari. Jempol kaki sering menjadi lokasi yang paling umum terkena, tetapi sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, tangan, dan siku juga bisa terpengaruh.
- Pembengkakan dan kemerahan pada sendi: Sendi yang terkena akan tampak bengkak, merah, dan terasa hangat saat disentuh. Hal ini disebabkan oleh peradangan yang terjadi di sekitar sendi.
- Nyeri yang datang dan pergi: Serangan asam urat dapat berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu, kemudian mereda sebelum kambuh lagi. Durasi dan frekuensi serangan dapat bervariasi pada setiap individu.
- Kaku sendi: Sendi yang terkena mungkin terasa kaku dan sulit digerakkan. Keadaan ini disebabkan oleh peradangan dan penumpukan kristal asam urat di sekitar sendi.
- Demam dan menggigil: Beberapa penderita mengalami demam ringan dan menggigil selama serangan asam urat. Ini merupakan respons tubuh terhadap peradangan.
- Benjolan (Tophi): Pada kasus yang parah dan kronis, benjolan keras berisi kristal asam urat dapat terbentuk di bawah kulit di sekitar sendi. Tophi merupakan tanda dari asam urat tahap lanjut.
- Gangguan ginjal: Penumpukan asam urat dalam jangka panjang dapat menyebabkan batu ginjal dan masalah ginjal lainnya. Ginjal berperan dalam membuang asam urat dari tubuh, sehingga penumpukan asam urat dapat membebani ginjal.
Tips Agar Asam Urat Tidak Kambuh
Mencegah kambuhnya asam urat membutuhkan komitmen pada gaya hidup sehat. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:
1. Diet Rendah Purin
Batasi konsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, seafood tertentu (seperti kerang dan sarden), dan minuman manis. Purin merupakan senyawa yang dimetabolisme tubuh menjadi asam urat. Mengurangi asupan purin dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Pilih sumber protein alternatif seperti unggas tanpa kulit, ikan berlemak rendah, dan kacang-kacangan. Konsumsi buah dan sayur juga penting untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
2. Minum Banyak Air Putih
Minum air putih yang cukup membantu membuang asam urat melalui urine. Dehidrasi dapat meningkatkan risiko pembentukan kristal asam urat dalam tubuh.
Cukupi kebutuhan cairan harian sesuai anjuran, yaitu sekitar 2 liter per hari. Anda juga bisa mendapatkan cairan dari sumber lain seperti buah dan sayur, tetapi air putih tetap merupakan pilihan terbaik.
3. Olahraga Teratur
Olahraga teratur membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan fungsi ginjal. Berat badan berlebih dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Pilih jenis olahraga yang Anda sukai dan sesuai dengan kondisi fisik Anda. Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
4. Hindari Alkohol
Alkohol dapat meningkatkan produksi asam urat dan mengganggu proses pengeluaran asam urat dari tubuh. Batasi atau hindari konsumsi minuman beralkohol.
Beberapa jenis minuman beralkohol mengandung purin yang tinggi, yang dapat memperburuk kondisi asam urat. Jika Anda memutuskan untuk minum alkohol, lakukanlah dengan bijak dan dalam jumlah yang terbatas.
5. Konsultasi Dokter dan Periksa Kadar Asam Urat
Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau kadar asam urat dalam darah. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Pemeriksaan rutin juga penting untuk mendeteksi komplikasi dini jika ada. Dengan deteksi dini, pengobatan dapat dilakukan lebih cepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi umum dan bukan sebagai pengganti konsultasi medis. Jika Anda mengalami gejala asam urat, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat. Pengobatan sendiri dapat berbahaya.
Advertisement