Liputan6.com, Jakarta Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, telah memicu banjir besar yang melanda sembilan kecamatan. Di sisi lain, tanah longsor yang terjadi di beberapa desa memperburuk situasi. Pemerintah Kabupaten Landak bersama relawan berupaya keras menangani dampak bencana dengan evakuasi dan distribusi bantuan ke wilayah yang sulit dijangkau.
Di tengah bencana yang melumpuhkan aktivitas warga, sebuah kisah unik datang dari seorang penjual gorengan yang tetap berjualan meski air sudah mencapai dada orang dewasa. Pembelinya pun rela antre menunggu gorengan dibikin.
Advertisement
Baca Juga
Banjir yang berlangsung sejak 21 Januari 2025 ini menyebabkan ribuan warga mengungsi. Namun, suasana tetap hidup dengan keberadaan gorengan hangat seperti pisang, tempe, dan sempol yang menjadi pelipur lara di tengah cuaca dingin.
Advertisement
Penjual Gorengan yang Bertahan di Tengah Banjir
Meskipun air telah mencapai setinggi dada orang dewasa, seorang penjual gorengan di Kabupaten Landak terus melayani pelanggannya. Gorengan seperti pisang, tempe, dan sempol menjadi makanan favorit, terutama di tengah cuaca dingin akibat banjir.
Mengutip video TikTok Aming Bangor, pembeli gorengannya antre, menunjukkan bagaimana warga tetap mencari kehangatan dalam bentuk sederhana. Video yang menunjukkan penjual gorengan tetap buka kedai ini pun ramai dikomentari warganet.
“Ini definisi buka setiap hari kecuali hari kiamat,” komentar pemilik TikTok bernama adz.
“Justru kalau lagi banjir terus jualan begitu malah bakal laris banget, karena orang-orang pada nyari makanan,” tulis pemilik akun TikTok bernama Aku siapa?
“Hai guys ini saya yang jualan. Terima kasih untuk semuanya. Minta doanya juga untuk kami di Kabupaten Landak. Semoga airnya segera surut dan kami semua tetap sehat,” tulis sang penjual gorengan melalui akun TikTok bernama Garasi Slow, Senin (27/1/2025).
Advertisement
Dampak Banjir di Kabupaten Landak
Berdasarkan laporan BPBD, sebanyak 36.030 jiwa di 9 kecamatan di Kabupaten Landak terdampak banjir. Wilayah seperti Ngabang dan Sebangki dilaporkan masih terendam, sedangkan daerah lain mulai surut.
Banjir memutus akses transportasi dan merendam rumah warga, memaksa ribuan kepala keluarga untuk mengungsi. Beberapa desa bahkan menghadapi tantangan tambahan berupa tanah longsor.
Bantuan Logistik yang Terus Mengalir
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (28/1/2025), berbagai pihak telah menyalurkan bantuan kepada korban banjir. PTPN IV Regional V, misalnya, mendistribusikan sembako seperti beras, minyak goreng, dan mie instan kepada masyarakat terdampak.
Pj. Bupati Landak, Gutmen Nainggolan, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Bantuan tersebut diakui sangat berarti untuk meringankan beban masyarakat.
Posko pengungsi didirikan di Kecamatan Ngabang, dan berbagai organisasi seperti TNI, Polri, serta relawan lokal dikerahkan untuk evakuasi warga.
Distribusi bantuan logistik terus dilakukan, termasuk makanan, pakaian, dan peralatan keselamatan. Namun, kebutuhan seperti perahu evakuasi dan baju pelampung masih sangat mendesak.
Advertisement
Semangat Bertahan di Tengah Bencana
Kisah penjual gorengan yang tetap berjualan menjadi simbol ketahanan masyarakat di tengah bencana. Di sisi lain, banjir ini juga menunjukkan pentingnya solidaritas antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Meskipun tantangan besar masih ada, harapan untuk pemulihan tetap terjaga.
Apa penyebab utama banjir di Kabupaten Landak?
Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi yang berlangsung lama serta meluapnya sungai di daerah tersebut.
Advertisement
Apa saja kebutuhan mendesak bagi korban banjir?
Kebutuhan mendesak meliputi makanan siap saji, air bersih, pakaian, perahu evakuasi, dan peralatan keselamatan seperti pelampung.