Populasi Anjlok dan Krisis Generasi Muda, 49 Sekolah di Korea Selatan Tutup

Penutupan 49 sekolah di Korea Selatan akibat penurunan drastis populasi usia sekolah. Ini fakta selengkapnya.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 25 Feb 2025, 11:15 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 11:15 WIB
FOTO: Ujian Masuk Perguruan Tinggi di Korea Selatan
Siswa mengikuti ujian masuk perguruan tinggi tahunan di sebuah sekolah di Seoul, Korea Selatan, Kamis (18/11/2021). Bagi warga negara Korea Selatan, ujian masuk perguruan tinggi dianggap sebagai hal yang sangat penting. (JUNG YEON-JE/POOL/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Tahun ini, Korea Selatan menghadapi masalah serius dalam sektor pendidikan dengan penutupan 49 sekolah. Penutupan ini melibatkan berbagai jenis sekolah, termasuk sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas, yang tersebar di 17 kota dan provinsi. Hal ini disebabkan oleh penurunan angka kelahiran dan populasi usia sekolah yang terus merosot.

Sebagian besar sekolah yang ditutup adalah sekolah dasar, dengan rincian 38 sekolah dasar, 8 sekolah menengah pertama, dan 3 sekolah menengah atas. Sebanyak 88% dari sekolah yang ditutup berada di daerah pedesaan, menunjukkan tantangan yang dihadapi daerah tersebut dalam mempertahankan populasi dan layanan pendidikan.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (25/2/2025), berikut fakta-fakta mengenai penutupan 49 sekolah di Korea Selatan.

Penyebab Penutupan Sekolah

Provinsi Jeolla Selatan menjadi yang paling parah terkena dampak, dengan 10 sekolah ditutup. Diikuti oleh Provinsi Chungcheong Selatan yang mencatat 9 penutupan, Jeolla Utara dengan 8, dan Gangwon yang memiliki 7 sekolah yang terpaksa ditutup. Sementara itu, ibukota Seoul dan Provinsi Gyeonggi, yang merupakan provinsi terpadat di sekitar Seoul, hanya mengalami penutupan 6 sekolah. 

Penyebab utama dari penutupan ini adalah penurunan angka kelahiran yang drastis. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kelahiran di Korea Selatan terus menurun, sehingga mengakibatkan berkurangnya jumlah siswa baru yang mendaftar di sekolah-sekolah. Banyak sekolah dasar di daerah pedesaan menghadapi kesulitan dalam mempertahankan jumlah siswa yang diperlukan untuk tetap beroperasi.

Tren penutupan sekolah juga meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa jumlah sekolah yang ditutup meningkat dari 22 pada tahun 2023 menjadi 33 pada tahun 2024, dan kini mencapai 49 pada tahun 2025. Hal ini mencerminkan krisis populasi yang semakin mendalam dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah.

Dampak Penutupan Sekolah

Penutupan sekolah ini memiliki implikasi yang luas. Di satu sisi, hal ini menunjukkan krisis generasi muda yang dihadapi Korea Selatan. Di sisi lain, ini menimbulkan tantangan bagi akses pendidikan di daerah pedesaan yang akan semakin susah dijangkau anak perdesaan karena jumlahnya semakin minim. 

Selain itu, situasi ini juga menunjukkan perlunya kebijakan pemerintah untuk mengatasi penurunan populasi dan mendorong peningkatan angka kelahiran. Tanpa adanya langkah-langkah yang efektif, krisis ini akan terus berlanjut dan berpotensi memperburuk kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Langkah Selanjutnya

FOTO: Siswa Korea Selatan Ikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi
Para siswa menunggu dimulainya ujian masuk perguruan tinggi di Seoul, Korea Selatan, Kamis (3/12/2020). Di tengah pandemi COVID-19, pejabat Korea Selatan mendesak orang untuk tetap di rumah karena sekitar setengah juta siswa mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi. (Kim Hong-Ji/Pool Photo via AP)... Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan terus memantau situasi ini dan berencana untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut jika diperlukan. Penutupan sekolah-sekolah ini tidak hanya menjadi masalah bagi siswa dan orang tua, tetapi juga bagi pemerintah dalam merencanakan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan merata.

Dengan 88 persen dari sekolah yang ditutup terletak di daerah pedesaan, pemerintah perlu mempertimbangkan strategi untuk mengatasi kesenjangan pendidikan yang ada. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua anak di Korea Selatan, terlepas dari lokasi geografis mereka, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.

Pertanyaan Seputar Topik

Kenapa 49 sekolah di Korea Selatan ditutup?

Penutupan ini disebabkan oleh penurunan drastis populasi usia sekolah, yang mengakibatkan kekurangan siswa baru di banyak sekolah.

Di mana saja sekolah-sekolah yang ditutup berada?

Sebagian besar sekolah yang ditutup berada di daerah pedesaan, dengan Provinsi Jeolla Selatan menjadi yang paling banyak mengalami penutupan.

Apa dampak dari penutupan sekolah ini?

Penutupan sekolah ini dapat mengurangi akses pendidikan di daerah pedesaan dan menimbulkan tantangan bagi pemerintah dalam merencanakan infrastruktur pendidikan di masa depan.

Langkah apa yang akan diambil pemerintah untuk mengatasi masalah ini?

Pemerintah terus memantau situasi dan akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk mengatasi penurunan populasi dan mendorong peningkatan angka kelahiran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya