Liputan6.com, Jakarta Zakat mal adalah salah satu kewajiban penting dalam Islam yang berkaitan dengan harta kekayaan seorang muslim. Setiap individu yang memiliki harta harus memahami ketentuan dan cara menghitung zakat mal untuk memastikan bahwa mereka memenuhi kewajiban ini dengan tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang syarat wajib zakat mal dan langkah-langkah menghitungnya.
Secara umum, zakat mal dikenakan atas harta kekayaan yang telah mencapai nisab dan haul. Nisab adalah batas minimum harta yang wajib dizakatkan, sedangkan haul adalah jangka waktu kepemilikan harta tersebut selama satu tahun. Jadi, jika Anda memiliki harta yang memenuhi syarat ini, maka Anda wajib menunaikan zakat mal.
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (5/3/2025), berikut ketentuan dan cara menghitung zakat mal yang wajib Anda ketahui.
Advertisement
Jenis Harta yang Wajib Dizakati
Tidak semua harta wajib dikenakan zakat. Islam menetapkan syarat tertentu agar suatu harta terkena kewajiban zakat. Menurut Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan lembaga zakat lainnya, berikut beberapa jenis harta yang wajib dizakati:
- Uang tunai, tabungan, dan deposito
- Emas, perak, dan barang berharga lainnya
- Aset perdagangan dan usaha
- Hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan
- Hasil pertambangan dan sumber daya alam
- Hasil investasi seperti saham dan obligasi
- Pendapatan dari jasa profesi atau penghasilan tetap
Harta tersebut harus memenuhi syarat zakat mal, termasuk mencapai nisab dan kepemilikan penuh oleh pemiliknya.
Syarat Harta yang Wajib Dizakati
Sebelum membayar zakat mal, pastikan harta yang dimiliki memenuhi syarat wajib zakat berikut ini:
- Kepemilikan penuh → Harta tersebut benar-benar dimiliki dan bisa dikelola oleh pemiliknya.
- Diperoleh dari sumber yang halal → Harta yang berasal dari sumber haram tidak sah untuk dizakati.
- Mencapai nisab → Nilai harta mencapai batas minimal yang ditentukan.
- Bebas dari utang → Jika seseorang memiliki utang yang harus segera dibayar, maka nilai harta yang tersisa setelah membayar utang yang dihitung untuk zakat.
- Telah mencapai haul (satu tahun kepemilikan) → Kecuali untuk zakat pertanian yang dibayarkan setiap kali panen.
Jika semua syarat ini terpenuhi, maka seorang Muslim wajib menunaikan zakat mal sesuai dengan perhitungannya.
Advertisement
Cara Menghitung Zakat Mal
Setelah memenuhi semua syarat di atas, perhitungan zakat mal relatif sederhana. Besarnya zakat mal adalah 2,5% dari total nilai harta bersih yang telah mencapai nisab dan haul. Berikut langkah-langkah untuk menghitung zakat mal:
- Identifikasi Harta: Identifikasi semua jenis harta yang termasuk dalam kategori zakat mal, seperti uang tunai, tabungan, emas, perak, surat berharga, hasil perdagangan, dan aset lainnya.
- Hitung Nilai Harta Bersih: Jumlahkan nilai semua harta dan kurangi dengan total utang yang dimiliki.
- Tentukan Nisab: Bandingkan nilai harta bersih dengan nisab yang berlaku (nilai 85 gram emas saat ini). Jika nilai harta bersih melebihi nisab, maka wajib membayar zakat.
- Hitung Zakat: Kalikan nilai harta bersih dengan 2,5%. Hasilnya adalah jumlah zakat yang harus dibayarkan.
Contoh perhitungan: Misalnya, seseorang memiliki uang tunai Rp150.000.000 dan tidak memiliki utang. Anggaplah nilai nisab saat ini adalah Rp85.000.000. Dikarenakan hartanya melebihi nisab, maka zakat yang harus dibayarkan adalah: 2,5% x Rp 150.000.000 = Rp 3.750.000.
Catatan Penting
Nilai nisab emas dan perak dapat berubah setiap hari sesuai dengan harga pasar. Sebaiknya, konsultasikan dengan lembaga zakat resmi atau ulama untuk mendapatkan informasi terkini mengenai nilai nisab. Perhitungan zakat mal sebaiknya dilakukan setiap tahun setelah haul tercapai. Pembayaran zakat dapat dilakukan melalui lembaga amil zakat (LAZ) yang terpercaya.
Agar mendapatkan perhitungan yang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi masing-masing, disarankan untuk berkonsultasi dengan lembaga zakat resmi atau ulama yang berkompeten. Peraturan dan ketentuan zakat dapat berbeda-beda tergantung pada mazhab dan fatwa yang digunakan.
Advertisement
Perbedaan Zakat Mal dan Zakat Fitrah
Meskipun sama-sama termasuk dalam kategori zakat, zakat mal dan zakat fitrah memiliki beberapa perbedaan mendasar. Memahami perbedaan ini penting agar umat Islam dapat menunaikan kedua jenis zakat tersebut dengan tepat. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara zakat mal dan zakat fitrah:
- Objek Zakat: Zakat Mal dikenakan atas harta kekayaan seperti emas, perak, uang, hasil perdagangan, dan pertanian. Zakat Fitrah dikenakan atas diri setiap muslim.
- Waktu Pelaksanaan: Zakat Mal dapat dikeluarkan kapan saja setelah memenuhi syarat haul dan nisab, sedangkan Zakat Fitrah dikeluarkan khusus di bulan Ramadhan.
- Penerima Zakat: Zakat Mal dapat disalurkan kepada 8 golongan penerima zakat, sedangkan Zakat Fitrah diprioritaskan untuk fakir miskin.
- Besaran Zakat: Zakat Mal umumnya 2,5% dari total harta yang memenuhi syarat, sedangkan Zakat Fitrah besarnya tetap, yaitu 2,5 kg beras per jiwa.
Pertanyaan Umum Seputar Zakat Mal
Apa itu zakat mal?
Zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta atau kekayaan tertentu yang telah memenuhi syarat haul dan nisab sesuai ketentuan syariat Islam.
Kapan zakat mal harus dikeluarkan?
Zakat mal dapat dikeluarkan kapan saja setelah memenuhi syarat haul dan nisab, tanpa batasan waktu tertentu.
Bagaimana cara mengetahui nisab zakat mal?
Nisab zakat mal dapat diketahui dengan merujuk pada harga emas atau perak terkini, biasanya setara dengan 85 gram emas untuk zakat mal.
Apakah utang mempengaruhi perhitungan zakat mal?
Ya, utang harus dikurangi dari total harta sebelum menghitung zakat mal, sehingga hanya harta bersih yang dihitung.
Advertisement
