Cara Sholat Subuh: Panduan Lengkap Niat, Bacaan, dan Gerakan

Pelajari tata cara sholat Subuh lengkap, mulai dari niat, bacaan, gerakan, hingga tips agar tidak kesiangan, serta keutamaannya.

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 11 Mar 2025, 04:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 04:00 WIB
cara sholat subuh
cara sholat subuh ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Sholat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Di antara lima waktu sholat wajib, sholat subuh memiliki keistimewaan tersendiri karena dilaksanakan di awal hari sebelum matahari terbit. Memahami cara sholat subuh dengan benar menjadi penting bagi setiap muslim agar ibadah yang dilaksanakan sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dengan mempelajari cara sholat subuh yang baik dan benar, umat Islam dapat menjalankan kewajiban ini dengan lebih khusyuk dan sempurna.

Banyak muslim, terutama yang baru mempelajari agama, masih bingung tentang cara sholat subuh yang benar. Mulai dari niat, gerakan, hingga bacaan yang harus dibaca saat melaksanakan sholat subuh. Berbeda dengan sholat wajib lainnya yang terdiri dari tiga atau empat rakaat, sholat subuh hanya terdiri dari dua rakaat. Selain itu, dalam cara sholat subuh terdapat keunikan yaitu disunahkannya membaca doa qunut pada rakaat kedua setelah i'tidal, yang menjadikan tata cara pelaksanaannya sedikit berbeda dengan sholat wajib lainnya.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara sholat subuh yang benar sesuai dengan tuntunan agama Islam. Mulai dari waktu pelaksanaan, niat, gerakan, hingga bacaan yang dibaca saat sholat subuh. Dengan memahami cara sholat subuh yang benar, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan mendapatkan keutamaan dari sholat subuh yang dilaksanakan di awal hari. 

Mari kita simak penjelasan lengkap tentang cara sholat subuh berikut ini, yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, pada Senin (10/3).

Promosi 1

Pengertian dan Keutamaan Sholat Subuh

Keutamaan Sholat Subuh
Ilustrasi Membaca Doa Credit: shutterstock.com... Selengkapnya

Sholat subuh adalah salah satu dari lima sholat wajib yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada umat Islam. Secara bahasa, subuh berarti fajar atau waktu pagi ketika langit mulai terang. Sedangkan secara istilah, sholat subuh adalah sholat wajib yang dikerjakan sebanyak dua rakaat pada waktu fajar hingga terbitnya matahari. Sholat subuh memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk menjaga semua sholat, termasuk sholat subuh, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 238:

حَٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ

Artinya: "Peliharalah semua sholat(mu), dan (peliharalah) sholat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan kusyu." (QS. Al-Baqarah: 238)

Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga seluruh sholat, termasuk sholat subuh, dan mengerjakannya dengan khusyuk sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Khusyuk dalam sholat dapat dicapai dengan memahami arti dari setiap gerakan dan bacaan, serta konsentrasi penuh dalam melaksanakannya.

Sholat subuh memiliki banyak keutamaan yang menjadikannya istimewa dibandingkan dengan sholat wajib lainnya. Salah satu keutamaannya adalah waktu pelaksanaannya yang berada di awal pagi ketika badan dan pikiran masih segar, sehingga memungkinkan pelakunya untuk mencapai kekhusyukan yang lebih tinggi. Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk melaksanakan sholat sunnah fajar (qobliyah subuh) dua rakaat sebelum sholat subuh, yang memiliki keutamaan tersendiri.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjanjikan bahwa orang yang menjaga sholat subuh akan mendapatkan jaminan keamanan dari Allah SWT. Beliau bersabda: "Barangsiapa yang sholat subuh, maka dia berada dalam jaminan Allah" (HR. Muslim). Hadits ini menegaskan keistimewaan sholat subuh dan mendorong umat Islam untuk menjaganya dengan baik, meskipun harus melawan rasa kantuk dan malas di pagi hari.

 

Waktu Pelaksanaan Sholat Subuh

Mengetahui waktu yang tepat untuk sholat subuh adalah hal yang sangat penting agar ibadah yang dilakukan sah menurut syariat Islam. Waktu sholat subuh dimulai sejak munculnya fajar shiddiq hingga terbitnya matahari. Fajar shiddiq adalah cahaya putih yang menyebar secara horizontal di ufuk timur, yang menandai dimulainya waktu subuh dan berakhirnya waktu sholat isya' serta waktu sahur bagi yang berpuasa.

Mengenai batas waktu sholat subuh, Rasulullah SAW telah menjelaskannya dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

"Waktu sholat subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari." (HR. Muslim)

Hadits ini menegaskan bahwa waktu sholat subuh dimulai sejak fajar terbit (fajar shiddiq) dan berakhir ketika matahari mulai terbit. Jika sholat subuh dilakukan sebelum masuk waktunya (sebelum fajar shiddiq), maka sholat tersebut tidak sah dan harus diulang. Begitu juga jika sholat subuh dilakukan setelah matahari terbit, maka dianggap sebagai qadha' (mengganti sholat yang terlewat).

Dalam prakteknya, untuk mengetahui waktu fajar shiddiq di zaman modern ini, umat Islam dapat merujuk pada jadwal waktu sholat yang dikeluarkan oleh lembaga keagamaan resmi atau menggunakan aplikasi jadwal sholat yang sudah banyak tersedia. Jadwal ini biasanya sudah memperhitungkan waktu ihtiyath (kehati-hatian) beberapa menit sebelum waktu sebenarnya untuk menghindari kesalahan.

Dianjurkan untuk melaksanakan sholat subuh di awal waktu karena memiliki keutamaan yang lebih besar. Rasulullah SAW bersabda: "Sholatlah kalian di waktu subuh, karena pahalanya lebih besar" (HR. Tirmidzi). Hadits ini mengindikasikan besarnya pahala sholat subuh yang dilaksanakan di awal waktu, meskipun tantangannya adalah melawan rasa kantuk dan dinginnya udara pagi.

Bagi umat Islam yang tinggal di daerah dengan musim ekstrem dimana malam atau siang bisa sangat panjang, seperti di daerah kutub, para ulama telah memberikan fatwa bahwa mereka dapat mengikuti jadwal waktu sholat dari daerah normal terdekat atau mengikuti jadwal Mekah dan Madinah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan umat Islam dalam melaksanakan ibadah sholat, termasuk sholat subuh, sesuai dengan prinsip kemudahan dalam agama Islam.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Subuh

Sholat subuh terdiri dari dua rakaat yang dilaksanakan dengan tata cara yang hampir sama dengan sholat wajib lainnya, namun dengan keunikan tersendiri. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang tata cara pelaksanaan sholat subuh dari awal hingga akhir.

1. Persiapan Sebelum Sholat

Sebelum memulai sholat subuh, pastikan untuk melakukan persiapan yang baik, meliputi:

  • Berwudhu dengan sempurna untuk menyucikan diri dari hadats kecil.
  • Mengenakan pakaian yang bersih dan menutup aurat.
  • Memastikan tempat sholat suci dari najis.
  • Menghadap ke arah kiblat (Ka'bah di Mekah).
  • Menenangkan hati dan pikiran untuk mencapai kekhusyukan dalam sholat.

2. Niat Sholat Subuh

Niat merupakan syarat sah sholat yang dilakukan dalam hati ketika takbiratul ihram. Niat sholat subuh adalah sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushollii Fardhosh Shubhi Rok'ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-An Lillaahi Ta'aala

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

Jika sholat dilakukan secara berjamaah, maka niatnya disesuaikan:

Sebagai imam: ditambahkan kata "imaaman" setelah "mustaqbilal qiblati"

Sebagai makmum: ditambahkan kata "ma'muuman" setelah "mustaqbilal qiblati"

3. Rakaat Pertama

Setelah niat, langkah-langkah dalam rakaat pertama sholat subuh adalah sebagai berikut:

a. Takbiratul Ihram

Mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) atau sejajar dada (untuk perempuan), dengan telapak tangan menghadap ke arah kiblat sambil mengucapkan:

الله أكبر

"Allahu Akbar"

Artinya: "Allah Maha Besar"

b. Bersedekap

Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di antara dada dan pusar, dan membaca doa iftitah:

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا ا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ

Bacaan latin: Allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilla a'udzu billahi minasy syaithooni min nafkhihi, wa naftshihi, wa hamzih.

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan, dan godaan setan."

c. Membaca Ta'awudz, Basmalah, dan Surat Al-Fatihah

Setelah doa iftitah, membaca ta'awudz (أعوذ بالله من الشيطان الرجيم) dan basmalah (بسم الله الرحمن الرحيم) kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١﴾ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ ﴿٢﴾ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٣﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٤﴾ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٥﴾ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿٦﴾

Setelah membaca Al-Fatihah, diucapkan "aamiin" (آمين).

d. Membaca Surat atau Ayat Al-Qur'an

Setelah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat atau ayat Al-Qur'an. Untuk sholat subuh, disunahkan untuk membaca surat-surat yang panjang dari juz 'amma. Misalnya, dapat membaca surat Al-A'la, At-Takwir, atau surat lainnya yang dihafal.

e. Rukuk

Setelah membaca surat, mengangkat kedua tangan seperti takbiratul ihram sambil mengucapkan "Allahu Akbar", lalu membungkukkan badan dengan punggung sejajar lantai dan kedua tangan memegang lutut. Dalam posisi rukuk, membaca:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih (3x)

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya."

f. I'tidal

Bangkit dari rukuk sambil mengangkat kedua tangan seperti takbiratul ihram dan mengucapkan:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami Allahu liman hamidah.

Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."

Kemudian saat berdiri tegak, mengucapkan:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbana lakal-hamdu mil'us-samaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil'u maa syi'ta min sya'in ba'du.

Artinya: "Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu."

g. Sujud Pertama

Turun untuk sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dengan meletakkan kedua lutut terlebih dahulu, lalu kedua tangan, kemudian dahi dan hidung menyentuh lantai. Dalam posisi sujud, membaca:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhanaa Robiyal A'laa Wa Bi Hamdih (3x)

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan segala puji bagi-Nya."

h. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan duduk di antara dua sujud (duduk iftirasy), yaitu duduk di atas kaki kiri dengan telapak kaki kanan ditegakkan. Dalam posisi ini, membaca:

رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku, berilah kesehatan untukku dan maafkanlah aku."

i. Sujud Kedua

Kembali sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dengan posisi dan bacaan yang sama seperti sujud pertama.

 

4. Rakaat Kedua

Setelah sujud kedua pada rakaat pertama, bangkit untuk melaksanakan rakaat kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Tata cara rakaat kedua hampir sama dengan rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah dan surat/ayat Al-Qur'an, lalu rukuk, i'tidal, dan sujud. Perbedaannya adalah setelah i'tidal pada rakaat kedua, disunahkan untuk membaca doa qunut.

a. Qunut Nazilah

Setelah i'tidal pada rakaat kedua, disunahkan untuk membaca doa qunut dengan mengangkat kedua tangan sejajar dada dan menghadapkan telapak tangan ke atas. Bacaan doa qunut adalah sebagai berikut:

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّ مَاقَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bacaan latin: Allahummah dini fii man hadait, wa 'afini fiman 'afait, wa tawallani fi man tawallait, wa barik li fi ma a'thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha 'alaik, wa innahu la yazillu man wa lait, wa la ya'izzu man 'adait, tabarakta rabbana wa ta'alait, fa lakal hamdu a'la ma qadhait, wa astagfiruka wa atubu ilaik, wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya: "Ya Allah tunjukkanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berikanlah keberkahan kepadaku pada apa yang telah Engkau berikan. Selamatkanlah aku dari bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan. Engkaulah yang menghukum dan bukan dihukum. Tidak hina orang yang Engkau jadikan pemimpin. Tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Bagi-Mu segala pujian di atas apa yang Engkau tentukan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-MU. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunia atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya."

b. Sujud dan Duduk Tasyahud Akhir

Setelah membaca doa qunut, dilanjutkan dengan sujud kedua pada rakaat kedua, lalu duduk tasyahud akhir (tawarruk), yaitu duduk dengan kaki kiri dilipat ke bawah kaki kanan, dan kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari menghadap kiblat. Dalam posisi ini, membaca tahiyat:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Bacaan latin: At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. as salaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasulullah.

allaahumma shalli'alaa muhammad, wa'alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. wabaarik'alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Segala penghormatan yang berkah, shalawat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tercurah kepadamu wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

c. Salam

Mengakhiri sholat dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan terlebih dahulu, lalu ke kiri:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalamu'alaikum warahmatullah.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepada kalian."

 

Kesimpulan

Mempelajari cara sholat Subuh dengan benar dan berusaha menunaikannya tepat waktu merupakan kewajiban dan sekaligus kesempatan bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga panduan ini bermanfaat dan membantu Anda dalam menjalankan ibadah sholat Subuh dengan lebih khusyuk dan mendapatkan keberkahan-Nya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya