Kandungan Parfum Bayi yang Aman dan yang Perlu Diwaspadai

Ketahui kandungan parfum bayi yang aman dan yang perlu diwaspadai. Beberapa bahan kimia dalam produk parfum bayi bisa menyebabkan alergi, iritasi, bahkan gangguan pernapasan.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 10 Apr 2025, 16:47 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 16:47 WIB
Hari Kesehatan Sedunia 7 April 2025, Gencarkan Kampanye Soal Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
Kandungan Parfum Bayi yang Aman dan yang Perlu Diwaspadai/Foto dibuat oleh AI.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bayi memiliki aroma tubuh alami yang lembut dan khas. Meski begitu, beberapa orangtua memilih untuk menambahkannya dengan parfum bayi agar tubuh si kecil tetap harum. Namun, meskipun niatnya untuk memberi wangi segar, penting bagi orangtua untuk mengetahui apakah parfum bayi benar-benar aman digunakan pada kulit bayi yang masih sangat sensitif.

Penggunaan parfum bayi ini, yang sering kali dicampur dengan produk lain seperti sabun atau lotion, membutuhkan perhatian khusus. Beberapa bahan kimia dalam parfum bayi dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya jika digunakan dalam jangka panjang. Banyak orangtua mungkin tidak menyadari bahwa beberapa kandungan parfum dapat memengaruhi kesehatan kulit dan sistem tubuh bayi.

Sebagai upaya untuk melindungi kesehatan si kecil, orangtua disarankan untuk memilih produk dengan kandungan yang lebih aman dan menghindari bahan kimia yang berisiko. Apa saja bahan dalam parfum bayi yang sebaiknya dihindari? Berikut adalah ulasan lengkap mengenai kandungan parfum bayi yang aman dan yang perlu diwaspadai.

 

1. Kandungan Utama dalam Parfum Bayi

Parfum bayi, umumnya, terdiri dari beberapa bahan utama yang memiliki fungsi untuk mengharumkan tubuh bayi sepanjang hari. Produk ini sering dipadukan dengan sabun, sampo, atau lotion. Berdasarkan penelitian, bahan utama parfum bayi mencakup air, pewangi, bahan pengawet, dan bahan kimia lainnya seperti propylene glycol, natrium benzoat, serta senyawa yang memudahkan produk lebih tahan lama di kulit.

Namun, sebagian produk parfum bayi juga mengandung bahan alami seperti minyak jarak dan ekstrak bunga atau buah untuk menambah aroma. Para produsen parfum bayi biasanya melakukan uji coba untuk memastikan bahwa produk ini aman digunakan oleh bayi. Tetapi, beberapa bahan kimia ini bisa berisiko bagi bayi yang memiliki kulit sensitif.

Beberapa bahan seperti polysorbate 20 dan phenoxyethanol sering kali digunakan dalam parfum bayi untuk menjaga stabilitas produk dan meningkatkan efek pewangi. Namun, jika tidak digunakan dengan benar, bahan-bahan ini bisa masuk ke dalam kulit bayi dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.

 

2. Bahan Kimia Berbahaya dalam Parfum Bayi

Meskipun parfum bayi dapat memberikan efek wangi, tidak semua bahan yang digunakan dalam pembuatan produk ini aman. Salah satu bahan kimia yang perlu diperhatikan adalah propylene glycol, yang berfungsi untuk membuka pori-pori kulit agar senyawa kimia lainnya dapat meresap dengan lebih cepat. Penggunaan jangka panjang dari bahan ini berisiko meningkatkan peluang terkena kanker.

Selain itu, banyak parfum bayi mengandung zat pengharum yang sering kali terbuat dari produk turunan minyak bumi. Zat pengharum ini bisa menyebabkan alergi pada kulit dan saluran pernapasan bayi. Bahkan, beberapa produk parfum bayi mengandung ftalat yang dapat merusak hati, paru-paru, ginjal, dan sistem reproduksi bayi jika terpapar dalam jangka panjang.

Menurut Houlihan dari Environmental Working Group (EWG), banyak produk dengan pewangi mengandung senyawa kimia yang berbahaya seperti formalin dan methanol yang bisa menimbulkan efek samping serius.

 

3. Dampak Alergi dan Iritasi Kulit pada Bayi

Salah satu risiko utama dalam penggunaan parfum bayi adalah kemungkinan timbulnya reaksi alergi. Gejala yang dapat muncul sangat bervariasi, mulai dari bersin, batuk, hingga iritasi kulit. Kulit bayi yang masih sangat sensitif dapat bereaksi terhadap senyawa kimia dalam parfum, yang bisa menyebabkan kulit kemerahan atau gatal.

Parfum dengan bahan kimia tertentu juga bisa menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk dan asma. Gejala tersebut dapat bertahan selama berjam-jam dan menyebabkan bayi merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, jika orangtua melihat adanya reaksi alergi pada bayi, sebaiknya segera menghentikan penggunaan parfum dan berkonsultasi dengan dokter.

 

4. Alternatif Pengharum yang Aman untuk Bayi

Untuk menjaga kulit bayi tetap harum tanpa risiko bahan kimia, orangtua dapat mempertimbangkan penggunaan produk perawatan kulit bayi yang terbuat dari bahan alami. Beberapa produk perawatan bayi kini hadir tanpa tambahan pewangi buatan, hanya menggunakan ekstrak tumbuhan atau minyak alami yang lebih aman bagi kulit sensitif.

Penggunaan produk berbahan dasar alami seperti minyak kelapa, lidah buaya, atau ekstrak chamomile bisa menjadi alternatif yang baik. Produk-produk ini tidak hanya memberikan kelembapan, tetapi juga menenangkan kulit bayi tanpa menimbulkan reaksi alergi. Penting untuk selalu memilih produk dengan label bebas bahan kimia berbahaya.

 

5. Mengapa Sebaiknya Hindari Parfum Bayi Berbahaya

Produk dengan parfum berbahaya tidak hanya berisiko menimbulkan alergi dan iritasi kulit, tetapi juga dapat merusak sistem saraf dan pernapasan bayi. Menurut penelitian, penggunaan produk berpewangi yang mengandung bahan kimia dapat mengganggu perkembangan saraf bayi, menyebabkan hiperaktif, atau bahkan masalah pernapasan jangka panjang.

Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan orangtua untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk perawatan bayi, terutama yang mengandung pewangi atau parfum. Pastikan produk yang digunakan aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya yang dapat memengaruhi kesehatan bayi.

 

Tanya Jawab Seputar Parfum Bayi:

Apakah parfum bayi aman digunakan setiap hari?

Penggunaan parfum bayi sebaiknya dibatasi. Terlalu sering menggunakan parfum bayi dapat menyebabkan iritasi kulit dan alergi pada bayi yang memiliki kulit sensitif.

Apa dampak jika bayi terpapar parfum berbahaya?

Dampaknya bisa bervariasi, mulai dari alergi kulit, gangguan pernapasan, hingga kerusakan sistem saraf jika terus menerus terpapar bahan kimia berbahaya.

Apa alternatif terbaik untuk menjaga bayi tetap wangi?

Menggunakan produk berbahan alami tanpa tambahan pewangi buatan seperti minyak kelapa atau ekstrak chamomile lebih disarankan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya