Capres Militer `Reunian`, Pramono Edhie: Tentara Tetap Netral

TNI AD menggelar silaturahmi yang mempertemukan 4 bakal calon presiden berlatar belakang militer.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 20 Feb 2014, 10:42 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2014, 10:42 WIB
pramono-edhie-140218a.jpg

Liputan6.com, Jakarta - TNI AD menggelar silaturahmi yang mempertemukan 4 bakal calon presiden berlatar belakang militer. Meski tak bisa lepaskan dari nuansa politik, mereka menegaskan tak ada konflik kepentingan dalam acara 'reuni' itu.

Para capres yang dijadwalkan hadir adalah Jenderal TNI Purn Wiranto, mantan KSAD Jenderal TNI Purn Pramono Edhie Wibowo, Jenderal TNI Purn Endriartono Sutarto, dan mantan Danjen Kopassus Letjen TNI Purn Prabowo Subianto.

Pramono mengatakan, pertemuan itu hanya sekadar menjaga hubungan dan tak ada niat politik untuk menghilangkan netralitas TNI. "Tentara kapanpun tetap santun dan netral, saya yakin. Netralitas dong kalau kita dipanggil semua, kalau 1 saja ya nggak netral. Ini kan semua diberi kesempatan yang sama tidak mengarahkan pada siapapun. Ini juga bentuk netralitas TNI AD," katanya di Gedung AH Nasution, Mabes AD, Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Hal senada diutarakan pula oleh Endriartono. Mantan politisi Partai Nasdem itu menjelaskan pertemuan ini hanya sekadar reuni, bak temu kangen.

"Ini soal capres-capresan kita silaturahmi antara keluarga besar TNI AD. Saling berbagi informasi. Menurut saya juga silaturahmi itu penting, seperti reuni SMP-SMA," ungkap Endriartono.

Mantan Wakil Presiden era Soeharto dan juga mantan Jenderal TNI Try Sutrisno mengingatkan pula soal netralitas TNI AD, meski acara hari ini dihadiri oleh para capres dari militer. "Yang jadi ketua partai itu tentara pensiun. Perkara mempengaruhi jangan sampai TNI terpengaruh," tegasnya.

Tiga dari empat capres tersebut sudah hadir, hanya Prabowo yang belum terlihat. KSAD Jenderal TNI Budiman mengatakan acara ini merupakan kesempatan silahturahmi dengan 150 pati purnawirawan TNI AD. Budiman juga menuturkan pertemuan ini juga bertujuan untuk menciptakan kesamaan cara pandang dalam menghadapi Pemilu 2014 dengan menjunjung tinggi netralitas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya