KPU: Pemilu di Luar Negeri Banyak Alami Terobosan Baru

Saat ini pemilu di luar negeri sudah banyak mengalami terobosan baru. Misalnya jadwal pemungutan suara, hingga lokasi.

oleh Tia Fitriyyah diperbarui 02 Apr 2014, 16:12 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2014, 16:12 WIB
kpu pemilu 4
(Antara Foto/Zabur Karuru)

Liputan6.com, Jakarta - Euforia pesta demokrasi 5 tahunan bukan hanya dirasakan di dalam negeri saja, tapi juga di luar negeri. Apalagi saat ini pemilu di luar negeri sudah banyak terobosan. Misalnya di Hongkong, saat ini pemungutan suara sudah bisa diselenggarakan di lapangan victoria park.

"Di pemilu sebelumnya KPU hanya membuat TPS di kantor perwakilan kita, tapi sekarang sudah diizinkan untuk di luar kantor perwakilan kita. Di Hongkong, pemilu diberikan izin untuk diselenggarakan di Victoria Park," ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Menurut  Arief, pada Pemilu 2009, proses pemungutan di luar negeri dilakukan serempak yang jatuh pada hari Rabu. Alhasil, hanya sedikit pemilih yang bisa pergunakan waktunya untuk menggunakan hak suaranya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Maka itu, kata Arief, pada Pemilu 2014 ini, KPU memberikan kelonggaran pemilu dapat dilaksanakan pada hari Minggu. "Sebetulnya Pemilu 2014 sudah banyak terobosan yang dilakukan KPU, pertama terkait hari pemungutan suara. Di pemilu sebelumnya itu hari kerja karena harus sama dengan pelaksanaan pemilu di dalam negeri," kata Arief.

Terkait Mirgant Care yang menyatakan masih banyak pemilih luar negeri yang tidak terdaftar di DPT, Arief menepisnya. Menurutnya, bukannya tidak terdaftar, tapi belum terdaftar. Karena kemungkinan mereka TKI baru, sehingga sebagian dari mereka belum menggunakan hak pilihnya.

"Bukan, karena saya kebetulan kemarin sempat memantau pemungutan suara di Hongkong. Saya temui puluhan ribu orang berkumpul di Victoria Park, mereka tahu ada pemungutan suara. Tapi sebagian dari mereka itu belum mengunakan hak pilihnya," kata dia.

Antusias Tinggi

Menurut Arief, antusiasme pemilih luar negeri saat ini juga cuku tinggi. "Bahkan, sebagaian yang lain juga bersemangat, mereka yang belum terdaftar dalam DPT pun itu bersemangat untuk menggunakan hak pilihnya."

"Nah berdasarkan tuntutan undang-undang WNI yang demikian ini tetep kita fasilitasi untuk mengunakan hak pilihnya," sambung Arief.

Kendati begitu, Arief berharap antusiasme pemilih di luar negeri perlu ditingkatkan. "Walaupun sebagaian besar mereka tahu, bahwa pada tanggal yang ditentukan yang di luar negeri adalah pemungutan suara. Tapi mereka nampaknya sebagain masih kurang berminat," ujarnya.

Sementara terkait pengamanan surat suara yang diketahui akan dihitung berbarengan dengan Pileg di tanah air yakni 9 April 2014, Arief mengatakan seluruh surat suara akan disimpan di kantor perwakilan.

"Kita ditaruh ke dalam satu tempat, seluruh surat suara yang ditaruh akan di monitoring oleh CCTV selama 24 jam," ujar Arief.

Arief menambahkan, negara yang telah menggelar Pileg 2014 yakni Brasil, Denmark, Tiongkok, Cili, Makau dan Hongkong. "Esok harinya pada 31 Maret 2014, pemilu juga telah dilakukan di Kabul dan Quito."

"Hal ini merupakan terobosan teranyar yang dilakukan KPU agar TKI yang berada di luar negeri juga bisa ikut berpartisipasi menggunakan hak pilihnya," pungkas Arief. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Listrik Mati di Malam Pemilu, Menteri Turki: Ini Salah Kucing

Sulitnya Gelar Pemilu di Luar Negeri

50% Pemilih Luar Negeri di Malaysia, KPU Gencar Koordinasi

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya