Sokongan Suara NU-PKB Diprediksi Untungkan Jokowi

Namun, Jokowi harus pandai menjaga hubungan dan kondisi yang menguntungkan ini sampai Pilpres nanti. Jika tidak, akan disamber partai lain.

oleh Widji Ananta diperbarui 07 Mei 2014, 16:18 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2014, 16:18 WIB
Interupsi pada pimpinan sidang saat sidang pertama pembahasan tata tertib Muktamar NU ke 32 di Asrama Haji Sudiang Makassar, Selasa (23/3).(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin jelas sikap dukungannya kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), jelang Pilpres 9 Juli mendatang.

Dukungan masyarakat Nahdathul Ulama (NU) yang merupakan basis PKB, akan berpengaruh terhadap perolehan suara capres PDIP Joko Widodo alias Jokowi dalam memenangkan Pilpres.

"Saya rasa pada Pileg ini, suara NU dan PKB relatif lebih solid. Dan ini menguntungkan Jokowi. Dibandingkan ke Prabowo, NU cenderung memilih Jokowi, apalagi Jokowi sudah sowan ke kiai-kiai berpengaruh NU," kata pakar politik UIN Jakarta Andar Nubowo kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Dengan pengangkatan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa sebagai juru bicara PDIP, tentunya akan menambah kekuatan Jokowi. "Dengan mengangkat Ketum Muslimat Khofifah sebagai Jubir Jokowi, semakin menguntungkan Jokowi," lanjut Andar.

Namun yang terpenting, lanjut Andar, Jokowi harus selalu menjaga perwakilan suara NU dengan terus berkomunikasi dengan baik. Karena tentu saja, banyak parpol lain yang bisa saja mengambil suara masyarakat NU.

"Namun, Jokowi harus pandai menjaga hubungan dan kondisi yang menguntungkan ini sampai Pilpres nanti. Sebab jika tidak, maka warga NU bisa ditarik oleh yang lainnya," tegas Andar.

Pada kesempatan terpisah, peneliti Lingkaran Survei Indonesia Network Hanggoro Doso Pamungkas juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, dengan prediket ormas besar NU, jelas akan menguntungkan Jokowi dan PDIP.

"NU adalah ormas besar dan cukup solid ke PKB. Ketika partai basis NU sudah tak ada selain PKB, sehingga perolehan PKB cukup signifikan. Jokowi dan PDIP yang nasionalis wajib hukumnya menggandeng partai berbasis Islam," kata Hanggoro.

PKB telah menyatakan berkoalisi dengan PDIP. Ketua DPP PKB Marwan Jaffar sebelumnya mengatakan, dukungan PKB terhadap PDIP dan Jokowi sangat solid dalam Pilpres 9 Juli mendatang.

"PKB di bawah Ketum Muhaimin Iskandar solid, jelas dukung koalisi dengan PDIP," ujar Marwan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 3 Mei 2014 lalu.

Dalam safari politik ke Jawa Timur, capres PDIP Jokowi didampingi 2 politisi PKB, yakni Ketua DPP PKB Marwan Jafar dan Wasekjen PKB Fathan Subchi. Keduanya sengaja diutus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya