Liputan6.com, Jakarta - Puluhan pemuda Yogyakarta yang tergabung dalam Angkatan Muda Senopati (AMS) mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan capres-cawapres Jokowi-JK. Deklarasi digelar di Pelataran Makam Kotagede yang merupakan makam para raja Mataram.
Koordinator aksi Supriyadi mengatakan, puluhan pemuda dari Rejowinangun, Kota Gede, Yogyakarta itu telah berikrar untuk mendukung penuh dengan deklarasi di pelataram makam Kotagede. Supri menyebut, makam Kotagede ini dipilih karena tempat terakhir para pemimpin kerajaan Mataram seperti Sultan Hadiwijaya, dan Panembahan Senopati.
"Kami deklarasi di makam ini karena makam kota gede adalah sumber budaya kita dan cikal bakal Islam Mataram. Perkembangan Islam dan peradaban Jawa itu dimulai dari sini. Ini juga bentuk mencintai dan memberikan informasi kepada generasi muda bahwa di sini ada makam para raja Mataram. Ini untuk sejarah kita," ujar Supriyadi di pelataran Makam Kotagede, Minggu (1/6/2014).
Supri menjelaskan, pemuda Rejowinangun mmempunyai tanggungjawab dalam membangun negeri ini melalui partisipasi pemilu. Untuk itu dalam deklarasi di Makam Kotagede seluruh pemuda sepakat untuk mendukung Jokowi-JK.
"Secara moral dan emosional kami punya tanggung jawab dalam pilpres mendatang. Dua capres adalah putra terbaik bangsa namun kita menjatuhkan hati pada pasangan Jokowi-JK. Kita akan kampanye baik media cetak ataupun elektronik," kata Supri.
Puluhan pemuda yang deklarasi di pelataran makam Kotagede ini menggunakan pakaian adat Jawa lurik coklat dan mengenakan ikat kepala. Sebelum deklarasi mereka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Garuda Pancasila dan pembacaan teks Pancasila.
Terlihat beberapa pemuda menangis haru saat menyanyikan Indonesia Raya. Menurut Supriyadi dukungan kepada Jokowi-JK hasil kesepakatan dan murni dari mereka.
"Kita ini tanpa ada sokongan dana dari pihak tertentu atau dari perusahaan tertentu. Kita beli seragam saja patungan," pungkas Supri.
Di Makam Raja Mataram, Pemuda Yogya Deklarasi Dukung Jokowi-JK
Puluhan pemuda yang deklarasi di pelataran makam Kotagede ini menggunakan pakaian adat Jawa lurik coklat dan mengenakan ikat kepala.
Diperbarui 01 Jun 2014, 11:22 WIBDiterbitkan 01 Jun 2014, 11:22 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bolehkah Ibadah karena Niat Ingin Kaya? Begini Pandangan Buya Yahya
Apa Boleh Niat Puasa Ramadhan Dibaca Siang Hari?
Serba-serbi Suku Togutil di Halmahera, dari Suku Primitif hingga Tradisi Unik Pemakaman Jenazah
2 Mahasiswa UMTS Diduga Gelapkan Uang Kuliah Rekan-rekannya, Kerugian Kampus Rp1,2 Miliar
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 23 Februari 2025
Wamendagri: Retret di Magelang Memperkuat Sinergi Antarkepala Daerah
Damkar Sigap Bantu Kiky Saputri Lepaskan Cincin Jelang Melahirkan Anak Pertama
Perbedaan Waktu Imsak dan Subuh, Berikut yang Harus Diikuti untuk Mengetahui Batas Waktu Sahur
Sudah Sholat Tarawih dan Witir, Apakah Boleh Sholat Tahajud? Begini Penjelasan UAH
Pasutri di Bandar Lampung Tewas Tertimpa Longsor Saat Makan Malam
Apakah Makan Sahur Sudah Termasuk Niat Puasa Ramadhan? Biar Tak Salah Paham, Baca Penjelasan Ini
Cerita Petani Transmigrasi 5 Desa Tuntut Keadalian Agraria sampai Menginap di ATR/BPN Jambi