Liputan6.com, Jakarta Pilpres 9 Juli mendatang akan diikuti 2 pasangan capres-cawapres, yakni Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Dalam acara Deklarasi Kampanye Berintegritas dan Damai, Ketua Bawaslu Muhammad mengimbau agar jangan sampai terjadi dualisme di Indonesia.
"Insyaallah dipastikan dua pasangan calon, jangan dilihat sebagai dualitas atau dualisme," kata Muhammad di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Muhammad mengatakan, Pilpres merupakan hajatan bersama. Tak hanya penyelenggara Pemilu seperti Bawaslu dan KPU saja yang punya tanggung jawab, melainkan peran serta rakyat.
Untuk menjaga keikutsertaan rakyat dalam Pilpres mendatang, kata Muhmmad, kedua pasangan capres-cawapres harus menjaga situasi aman dan terkendali. "Bawaslu mengajak pasangan capres-cawapres jangan saling cari-cari kesalahan atau kekurangan yang lain, jangan saling melaporkan ke Bawaslu."
Menurut Muhammad, Bawaslu mengharapkan kedua pasangan capres-cawapres saling melengkapi kelemahan yang lain. Hal itu merupakan pengejawantahan founding father Indonesia, Soekarno-Hatta.
"Ada 2 pasangan capres, tapi menuju satu pemimpin bangsa, yang diterima rakyat. Jangan ada dualisme," tegasnya.
Selain itu, lanjut Muhammad, Bawaslu juga tetap akan berkomitmen dalam aspek pencegahan pelanggaran Pemilu. Komitmen itu sudah diteruskan kepada setiap jajaran hingga ke daerah.
"Kalau ada yang tak mengindahkan Bawaslu, kami akan tindak tegas, tegas, dan tegas. Saya ingin ajak jajaran Bawaslu di seluruh Indonesia, saat Pilpres besok kita tunjukkan jati diri Pemilu yang bisa kawal integritas kita," tegas Muhammad.
Sebagai penutup, Muhammad memberikan pesan sebelum kedua pasang calon tersebut berkampanye mulai Rabu besok. "Kekalahan dengan cara jujur itu terhormat, menang dengan cara tak jujur itu terhina," pungkas Muhammad.
Pemilu 2014 ada dua pasangan capres, yakni pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta. Pasangan ini disokong 6 partai, yakni Partai Gerindra, PPP, PKS, PAN, PBB dan Partai Golkar.
Sementara pasangan nomor urut 2 yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Pasangan ini didukung 5 partai, yakni PDIP, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura dan PKPI.
Bawaslu: Pasangan Capres-Cawapres Jangan Jadi Dualisme
Bawaslu mengharapkan kedua pasangan capres-cawapres saling melengkapi kelemahan satu dengan yang lain.
diperbarui 04 Jun 2014, 00:09 WIBDiterbitkan 04 Jun 2014, 00:09 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
16 Font Nama Terbaik untuk Desain dan Media Sosial, Panduan Lengkap
Kementerian UMKM Akan Buat Aplikasi Sapa UMKM, Ini Alasannya
VIDEO: Kabar Buruk bagi Timnas! Kevin Diks Dipastikan Absen saat Lawan Arab Saudi
Venna Melinda Bakal Hadirkan Orang Tua Sebagai Saksi di Sidang Perceraiannya dengan Ferry Irawan
Hasil Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Marselino Ferdinan Cetak Gol, Garuda Unggul 1-0
Cara Print di Excel Agar Tidak Terpotong: Panduan Lengkap
7 Potret Ira Swara Ungkap Suaminya Jadi Tukang Ojek, Tak Gengsi Ngontrak
Penilaian Atep, Cristian Gonzales, dan Charis Yulianto tentang Perkembangan Timnas Indonesia Terkini
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
VIDEO: Arena Judi Berkedok Tempat Cuci Mobil di Pekanbaru Diserang Massa!
Usai Didukung Jokowi dan Prabowo di Pilkada Jakarta, Kini RK Harapkan Gibran
Kembali Digelar, Bazar UMKM BRILiaN Bantu Berdayakan dan Perluas Pasar Pelaku Usaha