Diperiksa Polisi, Setiyardi Mengaku Serius Garap Obor Rakyat

Setiyardi mengaku penerbitan perdana Obor Rakyat masih bersifat promosi dan dibagikan kepada segmen tertentu.

oleh Edward Panggabean diperbarui 23 Jun 2014, 12:29 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2014, 12:29 WIB
Ilustrasi Obor Rakyat
Ilustrasi Obor Rakyat

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setiyardi Budiono diperiksa polisi. Di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Jakarta, mantan wartawan Tempo yang dipecat itu mengungkapkan berbagai alasannya menerbitkan tabloid yang dituding memfitnah capres Joko Widodo.

Dia mengaku, penerbitan edisi perdana Obor Rakyat merupakan inisiatif pribadinya sebagai warga DKI yang merasa dibohongi janji-janji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Saya tidak apa-apa dikritik, itu negara beradab, opini di lawan opini. Ini akan berlanjut, kita serius. Kita harus tetap kritis, taglinenya Indonesia bebas bicara," ujar Setiyardi, Senin (23/6/2014).

Setiyardi menepis bahwa tabloid yang diterbitkannya berisi fitnah berbau SARA. Menurut asisten staf khusus presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otda Velix Wanggai itu, tudingan tersebut tidak tepat.

Dia balik menuding, bahwa mereka yang menuduhnya menyebar fitnah berbau SARA belum membaca isi tabloidnya. Padahal, kata dia, tabloid itu diterbitkan baru bersifat promosi. Karenanya, ia mengaku ingin menerbitkan secara serius.

"Mereka belum baca, ini baru promosi. Saya ingin terbitkan secara serius, saya bagikan pada segmen tertentu. Saya yakin yang menuding itu belum membaca. Nanti para ahli yang berdebat," ujarnya.

Selain itu, Setiyardi membantah awak redaksi di tabloid berisi 16 halaman itu menggunakan nama palsu. Namun dia mengaku, bila alamat kantor tabloidnya belum tersedianya. "Websitenya sudah alamat asli. Memang sempat di-hack tapi sudah bisa kembali," ungkap dia.

Adanya tudingan bahwa penerbitan tabloid dibiaya pihak lain, Setiyardi menegaskan penerbitan Obor Rakyat menggunakan uang pribadi. "Tidak mungkin ada dana pribadi, itu menghina saya, mengganggap saya tidak mampu biayai ini," tegas dia.

Sebelumnya Setiyardi dijadwalkan akan diperiksa 19 Juni 2014 lalu, namun dia tak dapat hadir karena surat pemanggilan pemeriksaan itu belum sampai ditangannya. Dia mengatakan, saat surat itu datang, dia sedang cuti.

Dalam kasus Obor Rakyat ini, polisi tidak hanya memeriksa Setiyardi, tapi juga Dharmawan Sepriyosa, penulis Obor Rakyat. Dharmawan yang juga bekerja di situs berita Inilah.com tersebut rencananya juga diperiksa hari ini. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya