Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Rabu (5/2/2025).Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah.
Mengutip data RTI, IHSG terpangkas 0,70 persen ke posisi 7.024,22. Indeks LQ45 tersungkur 1,05 persen ke posisi 801,46. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Baca Juga
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.080,16 dan level terendah 7.002,52. Sebanyak 327 saham melemah sehingga bebani IHSG. 243 saham menguat dan 231 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.279.166 kali dengan volume perdagangan 26,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,6 triliun.
Advertisement
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham basic naik 0,64 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham properti mendaki 0,42 persen dan sektor saham teknologi mendaki 0,34 persen.
Sementara itu, sektor saham keuangan terpangkas 1,4 persen, dan catat penurunan terbesar. Sektor saham energi susut 0,05 persen, sektor saham industri melemah 0,08 persen, sektor saham consumer nonsiklikal merosot 0,66 persen.
Selain itu, sektor saham consumer siklikal terperosok 0,79 persen, sektor saham kesehatan melemah 1,13 persen, sektor saham infrastruktur menurun 0,90 persen dan sektor saham transportasi tersungkur 0,94 persen.
Gerak Saham
Pada perdagangan Rabu pekan ini, harga saham TPIA melonjak 0,88 persen ke posisi Rp 8.625 per saham. Harga saham TPIA dibuka stagnan di posisi Rp 8.550 per saham. Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 9.000 dan level terendah Rp 8.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.498 kali dengan volume perdagangan 394.686 saham. Nilai transaksi Rp 341 miliar.
Sementara itu, saham GOTO terpangkas 2,3 persen ke posisi Rp 85 per saham. Harga saham GOTO dibuka turun dua poin ke posisi Rp 85 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 87 dan level terendah Rp 81 per saham. Total frekuensi perdagangan 36.266 kali dengan volume perdagangan 140.413.808 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,1 triliun.
Saham BRMS melonjak 3,19 persen ke posisi Rp 388 per saham. Harga saham BRMS dibuka naik enam poin ke posisi Rp 382 per saham. Harga saham BRMS berada di level tertinggi Rp 406 dan terendah Rp 380 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.910 kali dengan volume perdagangan 8.094.130 saham. Nilai transaksi Rp 317,7 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, dari sisi ekonomi, investor mengantisipasi laporan penggajian swasta Automatic Data Processing (ADP) terbaru, data perdagangan internasional dan indeks layanan ISM.
"Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh 5,03 persen year on year (yoy) secara kumulatif sepanjang 2024,” demikian seperti dikutip dari Antara.
Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) secara kumulatif pada 2024 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp22.138,96 triliun.
Dari mancanegara, sebelumnya, pada Senin, 5 Februari 2025, Amerika Serikat (AS) telah setuju untuk menghentikan pungutan yang lebih agresif atas Kanada dan Meksiko.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham SONA melambung 24,93 persen
- Saham SAFE melambung 24,79 persen
- Saham OBAT melambung 24,74 persen
- Saham AIMS melambung 24,67 persen
- Saham SMDM melambung 24,59 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham BTEK merosot 16,67 persen
- Saham LION merosot 16,03 persen
- Saham DNAR merosot 15 persen
- Saham POLU merosot 14,47 persen
- Saham TAXI merosot 14,29 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham GOTO senilai Rp 1,1 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 1 triliun
- Saham BBCA senilai Rp 896,4 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 874,7 miliar
- Saham RATU senilai Rp 450,5 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham PSAB tercatat 93.564 kali
- Saham AWAN tercatat 88.811 kali
- Saham RATU tercatat 45.583 kali
- Saham BBRI tercatat 43.941 kali
- Saham GOTO tercatat 35.896 kali
Bursa Saham Asia Pasifik Menguat
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada Rabu, 5 Februari 2025 setelah wall street menguat. Pelaku pasar mengabaikan tarif impor Donald Trump dan tindakan balasan China.
Mengutip CNBC, semua mata tertuju pada China yang melanjutkan perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek dan saat pemerintah China mengumumkan tarif impor Amerika Serikat sebagai balasan atas bea masuk atas ekspornya.
Analis Asia Morningstar, Kai Wang menuturkan, tarif China terhadap AS sebagian besar bersifat simbolis mengingat hanya sekitar 12 persen dari total impor dari AS yang akan dikenakan tarif.
“Hal utama yang dapat diambil dari perkembangan ini, setidaknya untuk saat ini adalah pada dasarnya ada lebih sedikit risiko yang tersiat daripada yang diharapkan sebelumnya,” ujar Kai Wang.
Ia menambahkan, eskalasi perang dagang tetap menjadi risiko mengingat sejarah perilaku Donald Trump yang tidak dapat diprediksi. “Oleh karena itu, risiko volatilitas tetap ada setidaknya selama empat tahun ke depan,” kata dia.
Indeks CSI 300 di China menguat pada awal perdagangan, tetapi berbalik arah melemah. Indeks CSI 300 melemah 0,58 persen dan ditutup ke level 3.795,08.
Advertisement
Indeks Hang Seng
PMI Jasa Caixin China berada di posisi 51 pada Januari dibandingkan 52,2 pada Desember yang menunjukkan perlambatan aktivitas jasa di China.
Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,97 persen pada jam terakhir perdagangannya. Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,09 persen dan ditutup ke level 38.831,48. Indeks Topix bertambah 0,27 persen dan ditutup ke level 2.745,41.
Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 1,11 persen dan ditutup ke level 2.509,27. Indeks Kosdaq melesat 1,54 persen dan ditutup ke posisi 730,98.
Indeks harga konsumen Korea Selatan naik 0,7 persen pada Januari bulan ke bulan dan 2,2 persen secara tahunan, lebih tinggi dari estimasi Reuters sebesar 1,97 persen.
Di India, indeks Nifty 50 mendatar dan indeks BSE Sensex melemah 0,22 persen. Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,51 persen ke posisi 8.416,90.