Anggota Tim: Tabu Bicara Posisi Menteri di Rumah Transisi

Rumah Transisi untuk mempersiapkan jalannya pemerintahan transisi dari pemerintahan SBY hingga pelantikan presiden terpilih 20 Oktober.

oleh Sugeng Triono diperbarui 09 Agu 2014, 10:19 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2014, 10:19 WIB
Ini Markas Penentuan Kabinet dan Penyusunan Kebijakan Jokowi-JK
Rumah transisi ini dipimpin Rini M. Soemarno dan empat orang deputi, Andi Widjajanto, Hasto Kristyanto, Anies Baswedan dan Akbar Faisal, Jakarta, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi membentuk Rumah Transisi.  Untuk menggodok dan memilih program yang akan dijalankan. Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Gotong Royong Rini Mariani Soemarno dipilih sebagai ketua Tim Transisi.

Salah satu tim Transisi Jokowi-JK, Andi Wijayanto menegaskan bahwa pembicaraan mengenai susunan kabinet pada pemerintahan mendatang tidak pernah dibicarakan di Rumah Transisi. Bahkan, hal tersebut merupakan tabu terdengar di sana.

Menurut Andi, di kantor yang terletak di Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Selatan tersebut, hanya merupakan tempat untuk mempersiapkan jalannya pemerintahan transisi dari pemerintahan SBY hingga pelantikan presiden terpilih 20 Oktober mendatang.

"Tim Transisi seperti namanya, mempersiapkan hal-hal agar Jokowi-JK lebih baik. Kerangka strategis yang bisa diterapkan," ujar Andi Wijayanto dalam sebuah diskusi di Kawasan Mahakam, Jakarta, Sabtu (9/8/2014).

"Jadi untuk posisi menteri tabu dibicarakan di Rumah Transisi. Kami tidak bisa memberikan mandat, membicarakan orang-orang yang akan mengisi kabinet," lanjutnya.

Andi kembali menjelaskan, Rumah Transisi ini dibentuk salah satunya adalah untuk mewujudkan semua program kerja dan janji pasangan Jokowi-JK yang pernah diucapkan di hadapan masyarakat pada masa kampanye lalu.

"Jokowi ingin semua janji-janji saat kampanye terpenuhi. Yakni ada 72 item janji, ada 9 program nyata yang dideklarasikan. Jokowi ingin program-program itu tidak hanya janji kampanye," tandasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya