Pro-Swasembada Pangan, Jokowi Inginkan Kesejahteraan Desa

Menurut Jokowi, kesejahteraan bangsa bisa dinilai dari majunya desa.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 10 Agu 2014, 13:32 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2014, 13:32 WIB
Ini Markas Penentuan Kabinet dan Penyusunan Kebijakan Jokowi-JK
Mantan Walikota Solo itu mengenalkan ruangan demi ruangan yang ada di rumah transisi yang mengusung gaya kolonial tersebut, Jakarta, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi mengaku telah membahas ketahanan pangan di Rumah Transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu kemarin 9 Agustus. Selama 5 jam, Jokowi dan tim berdialog membahas program swasembada agar bisa ‎terwujud.

Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto saat dihubungi mengungkapkan, kemarin mantan Walikota Solo tersebut lebih banyak mengutarakan keinginannya membangun desa.

"Pak Jokowi lebih bicara desa kemarin itu. Jadi bagaimana desa sejahtera. Produksi gula dan beras. Message (pesan) utamanya desa dan tani. Karena kita juga melihat gotong royong rakyat besar," kata Hasto di Jakarta, Minggu (10/8/2014).

Menurut Jokowi, sambung Hasto, kesejahteraan bangsa bisa dinilai dari majunya desa. Untuk itu, dalam pelaksanaan nantinya, yang menjadi skala prioritas di saat awal-awal masa kepemimpinannya adalah membangun desa.

"Kunci kemakmuran negeri ini kan kalau petani dan nelayan sejahtera. Gagasan Pak Jokowi lebih banyak ke situ. Penataan kampung nelayan dijalankan juga untuk tujuan itu," tambah Hasto.

Hasto menuturkan pula, dalam proses skala prioritas membangun desa memang dibutuhkan dana yang tidak sedikit dari APBN. Namun Jokowi optimistis banyak yang akan mendukungnya, baik dari swasta ataupun dukungan yang berasal dari kolektivitas masyarakat.

"Kita mencari kan kalau soal dana. Kalau di Jakarta ada partisipasi masyarakat dan swasta. Yang penting solidaritas," tutur Hasto.

Terakhir, Hasto mengkritisi pemerintahan yang sekarang kurang maksimal dalam membangun desa karena dinilai masih banyak pejabat yang terjebak korupsi. Hal tersebut dituding berpengaruh kuat dalam menghambat pembangunan desa.

Hasto memastikan kepemimpinan Jokowi yang jauh dari politik transaksional dinilai menjauhkan akar korupsi. "Karena sekarang banyak korupsi. Insya Allah kalau pemimpinnya tidak korupsi kan jadi lebih baik," tutup Hasto. (Mut)

Baca juga:

Jokowi Bahas Ketahanan Pangan di Rumah Transisi
Alasan Jokowi Tunjuk Tim Penasihat Transisi
5 Tokoh Akan Dijadikan Penasihat Tim Transisi Jokowi

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya