Fadel Golkar: Kenapa Munas 2014? Mereka Mau Masuk Kabinet Jokowi

Menurut Fadel, sah-sah saja jika seandainya ada kader yang meminta agar pelaksanaan Munas Golkar dipercepat.

oleh Oscar Ferri diperbarui 10 Agu 2014, 19:25 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2014, 19:25 WIB
Fadel Muhammad
Politisi Partai Golkar Fadel Muhammad. (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kader Partai Golkar dicopot dari jabatannya oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie atau Ical. Salah satunya Agung Laksono yang dilengserkan dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang lain Fadel Muhammad mengungkapkan, pencopotan Agung dari jabatan partai lantaran membelot dari haluan partai yang mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.

Selain itu, Agung dan kader-kader lainnya yang dicopot itu juga mendesak agar pelaksanaan musyawarah nasional (munas) untuk mencari ketum yang baru dipercepat menjadi Oktober 2014, bukan 2015.

‎"Munas memang dilaksanakan 5 tahun sekali.‎ DPP Golkar ingin agar Munas berikutnya itu tahun 2015. DPD 1 konkret bahwa kami hadir pada rapat (munas) di Riau waktu itu, dan kami akan taat untuk melaksanakan munas pada tahun 2015," kata Fadel di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (10/8/2014).

Namun begitu, Fadel menduga, ada maksud lain dari pendesakan percepatan munas itu. Yakni, agar mereka itu, terutama Agung, dapat masuk dalam kabinet pemerintah ke depan. Dalam hal ini pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Pertanyaan yang ramai di beberapa media adalah kenapa di tahun 2014?‎ Karena mereka ingin supaya bisa ikut di kabinet," kata Fadel.

Meski demikian, menurut Fadel, sah-sah saja jika seandainya ada kader yang meminta agar pelaksanaan Munas Golkar dipercepat. Sebab, itu merupakan hak berpendapat dan hak politik yang bersangkutan.

"Sah-sah saja kalau orang minta dipercepat. Itu boleh. Tapi apakah itu merupakan suara dari DPD I yang memegang sesuai AD/ART? Cuma secara politik kan, mereka minta dipercepat supaya buru-buru agar masuk di kabinet (pemerintahan selanjutnya)," kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini.

Agung Laksono dikabarkan dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie. Kabar pencopotan Agung juga dibenarkan‎ oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Zainal Bintang.

"Betul (Agung Laksono) dicopot dari jabatan Wakil Ketua Umum sama bosnya Aburizal Bakrie," ujar Zainal hari ini.

Zainal membeberkan sedikitnya 2 alasan kenapa koleganya yang juga Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat itu dilengserkan dari kepengurusan Golkar. Pertama, lantaran Agung dinilai tidak sejalan dengan arah politik Golkar dalam Koalisi Merah Putih untuk mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa‎ pada Pilpres 2014 ini.

Alasan lain, kata Zainal, pencopotan juga lantaran Agung menginginkan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar dipercepat menjadi Oktober tahun ini. Munas itu sendiri dilaksanakan oleh partai beringin untuk mencari ketum yang baru.

Sebelum pencopotan Agung Laksono, Golkar juga telah memberi sanksi kepada anggotanya yang jelas-jelas membelot. Belum lama ini Golkar telah memecat 3 kadernya dari keanggotaan partai. Mereka adalah Poempida Hidayatullah, Nusron Wahid,‎ dan Agus Gumiwang. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya