Tak Puas, Anggota DPD Malut Pilih Walk Out

Basri Salama mengaku walk out karena menganggap pimpinan DPD membawa proses pemilihan ke arah status quo.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Okt 2014, 21:39 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2014, 21:39 WIB
Pelantikan anggota DPR, MPR dan DPD
Sejumlah anggota DPR, MPR dan DPD periode 2014-2019 mengikuti Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10) (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ‎dari Provinsi Maluku Utara Basri Salama memilih untuk walk out setelah melalui dua kali proses pemilihan pimpinan DPD melalui voting. Basri mengaku walk out karena menganggap pimpinan DPD membawa proses pemilihan ke arah status quo.

"Berdasarkan hasil pemilihan ini, Saya melihat pemilihan di bawah ke arah status quo. Atas dasar ini saya menyatakan untuk walk out," ujar Basri Ruang Nusantara V, Gedung DPR/DPD/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, (2/9/2014).

Pernyataan Basri itu pun membuat para anggota DPD kaget. Mereka pun mempertanyakan maksud Basri memilih keluar dari ruang sidang. Mereka pun kemudian bertepuk tangan dan mempersilahkan Basri untuk keluar. Basri yang bergelar sarjana pendidikan itu kemudian langsung keluar ruang sidang.

Saat ditemui wartawan, Basri menganggap pimpinan sementara DPD, Aidil Fikri Syah dan Riri Damayanti tidak jelas dan membawa proses persidangan kearah yang tidak jelas. ‎"Pimpinan DPD mau dibawa ke mana? Kita kehilangan kepercayaan di daerah. Tidak ada pemahaman tugas DPD yang bertanggung jawab," kata dia.

Basri yang pertama menjabat sebagai anggota DPD ini awalnya berharap ada angin perubahan dalam tubuh DPD. Namun, sejak proses pemilhan berlangsung, ia melihat hal itu tidak terjadi dan tidak jauh berbeda dengan DPD seblumnya. ‎
‎
"Saya berharap ketika anggota baru masuk ada perubahan, kita semua punya keinginan yang sama. Suara DPD ini dimiliki rakyat di daerah. Selama ini rakyat merasa tidak memilik DPD," ucap dia.

Sebanyak delapan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) maju sebagai calon pimpinan DPD RI. Sistem pemilihan calon pimpinan DPD tersebut dilakukan melalui perwakilan wilayah. Dengan sistem tersebut, setiap anggota memiliki hak untuk memilih satu nama di setiap wilayah. Nantinya, pemenang akan mengisi tiga kursi pimpinan. Ketua akan ditunjuk dalam pemilihan berikutnya.‎‎

Kedelapan calon ketua DPD yang terbagi ke dalam tiga wilayah, yaitu wilayah Barat, Tengah dan Timur. Untuk wilayah Barat, dua calon yang maju yaitu Irman Gusman dan Intsiawati Ayus bersaing. Kursi pimpinan wilayah tengah yaitu Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Oesman Sapta. Dan untuk wilayah Timur terdiri dari empat orang kandidat, yaitu Nono Sampono, Farouq Muhammad, I Gede Pasek Suardika dan Bahar Ngitung.‎
‎

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya