Jokowi `Gubernur Seluruh Indonesia`?

Tak cuma dielu-elukan di Solo dan Jakarta, kini dukungan untuk menjadi presiden mengalir dari pulau Borneo, Kalimantan Tengah.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 28 Jul 2013, 04:16 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2013, 04:16 WIB
jokowi-130719c.jpg
Siapa tak kenal Jokowi? Dari Solo, Jawa Tengah, pria bernama lengkap Joko Widodo ini hijrah ke Jakarta. Dia berhasil menduduki kursi orang nomor 1 di Jakarta.

Belum genap setahun menunjukkan kerjanya untuk Ibukota, Jokowi sudah digadang-gadang sebagai calon presiden potensial untuk Pilpres 2014 mendatang. Nama Gubernur DKI Jakarta ini kerap keluar sebagai capres dengan elektabilitas tertinggi pada beberapa survei.

Tak cuma dielu-elukan di Solo dan Jakarta, kini dukungan untuk menjadi presiden mengalir dari pulau Borneo, Kalimantan Tengah. Sebenarnya, warga ini menginginkan mantan Walikota Solo itu menjabat sebagai gubernur mereka. Namun karena di saat bersamaan Jokowi menduduki kursi gubernur di DKI dan tidak mungkin untuk memimpin Kalimantan Tengah, maka mereka pun merapat untuk mendukung pria berusia 52 tahun itu sebagai RI 1.

"Sebagai orang Kalteng, kami ingin juga Jokowi menjadi Gubernur Kalteng, pada saat bersamaan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun hal itu tidak mungkin, maka yang paling mungkin adalah menjadikan Jokowi sebagai ‘Gubernur seluruh Indonesia'," kata Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP) Kalimantan Tengah, Nuci Vera Candra Pamungkas dalam keterangan tertulisnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (27/7/2013).

Wanita yang akrab disapa Candra itu menuturkan, pihaknya telah melakukan survei lapangan untuk menilai ketertarikan warga Kalteng pada sosok Jokowi. Rumah demi rumah didatangi. Berbagai kalangan, tukang ojek, mahasiswa, anak sekolah, sopir truk, dan pedagang di pasar sangat antusias dengan figur Jokowi.

"Kami nonton berita dulu, pasti ada berita Jokowi. 'Kapan Pak Jokowi bisa datang ke pasar ini?'" katanya menirukan ucapan warga yang ditemuinya.

"Jika rakyat meminta, jangan dianggap sebagai tekanan. Publik meminta kepada partai, justru kemajuan demokrasi. Ini malah era baru, rakyat meminta," pungkas Candra. (Ndy)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya