MUI: Kalender Islam Mutlak Diperlukan Tentukan Awal Lebaran

Menurut MUI, banyak manfaat yang bisa didapat jika sistem kalender Islam dilaksanakan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 16 Jul 2015, 23:31 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2015, 23:31 WIB
20150716-Ketua MUI Din Syamsuddin
Ketua MUI Din Syamsuddin bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sidang isbat penentuan awal 1 Syawal 1436 H. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meyambut baik perayaan Idulfitri 1436 Hijriah yang berlangsung secara bersamaan. Dia mengungkapkan kondisi ini bisa terjadi pada tahun-tahun depan jika sistem kalender Islam diterapkan.

"Ke depan mutlak perlu sistem kalender Islam. 1 Muharam sampai akhir tahun jadi tidak perlu penetapan eceran," sebut Din di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (16/7/2015).

Dia menjelaskan banyak manfaat yang bisa didapat jika sistem kalender Islam dilaksanakan. "Ini dampak ekonomis luar biasa. Tidak ada sistem kalender Islami bisa merugikan bisnis," ucap dia.

"Ini disepakati di forum internasional. Ditentukan titik pusat Mekah. Dalam 1 tahun bisa dilakukan pemerintah," tukas Din.

Menteri Agama Dukung

Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mendukung pengadaan kalender Islam. Menurut dia, kalander Islam sangat penting diluncurkan. Sebab hal tersebut merupakan suara dari umat Islam di Tanah Air.

"Kebutuhan kalender memang jadi aspirasi. Kami sangat sejalan kita dukung," kata Lukman di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (16/7/2015).

"Memang menghendaki kita memiliki kalender yang menyatukan kita semua, hijriah. Sehingga menjelang ramadan, syawal, enggak diwarnai hiruk-pikuk kita bersama atau tidak," sambung dia.

Meski belum dapat memastikan kapan kalendar itu dapat diluncurkan, Lukman berharap hal itu bisa terwujud tahun depan. Untuk itu, diharapkan ada pertemuan rutin para pemangku kepentingan agar aspirasi umat Islam ini bisa terwujud.

"Perlu ada pertemuan lebih intensif untuk mempertemukan pandangan yang beragam terkait kriteria, kita mau pakai kriteria apa," ujar dia.

"Kita sudah sama dalam menggunakan hisab dan rukyat, tinggal kriteria itu apa. Kita berharap semakin cepat makin baik," pungkas Lukman. (Ali/Rmn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya