Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 126 jemaah haji Indonesia wafat dalam tragedi di Mina, Arab Saudi pada 24 September 2015 lalu. Para korban pun dimakamkan di Tanah Suci.
Namun keluarga korban tragedi Mina yang berada di Tanah Suci dapat berziarah ke makam para jemaah haji yang wafat. Pemerintah memfasilitasi identitas tiap korban dengan membekali nomor makam masing-masing jenazah.
"Kami memiliki catatan yang lengkap dari pihak Al Muashim (pemulasaran mayat), tidak hanya nomor jenazah, tapi juga nomor makam," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah, Arsyad Hidayat di Jeddah, Arab Saudi, Selasa 13 Oktober 2015 waktu setempat.
Keluarga bisa langsung mendatangi makam di sisi kanan pemulasaran mayat Al Muashim, Mekah.
"Jika ada kesempatan keluarga berhaji atau umrah dan ingin ziarah, mereka bisa catat nomor makamnya, agar mereka tidak putus ikatan terhadap keluarga yang jadi korban Mina," kata Arsyad.
Sampai Selasa pukul 02.00 Waktu Arab Saudi (WAS), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berhasil mengidentifikasi 126 jemaah Indonesia yang menjadi korban peristiwa Mina.
Mereka terdiri dari 121 jemaah yang berangkat dari Tanah Air dan 5 jemaah yang merupakan WNI mukimin di Arab Saudi. "Masih ada dua jemaah yang dilaporkan hilang belum kami temukan. Besar harapan kami mereka masih hidup," ujar Arsyad.
Pencarian 2 Jemaah
Baca Juga
Arsyad menuturkan, tim perlindungan jemaah Daker Mekah sebenarnya telah menemukan dua jenazah yang memiliki kemiripan dengan jemaah Indonesia yang dicari. Namun setelah ditelusuri melalui dokumen yang ada di Al Muashim, ternyata keduanya merupakan warga negara China.
"Kami harus yakin betul sebelum informasi (kematian jemaah) disampaikan, agar valid dan bernilai," tutur Arsyad.
Dia mengatakan pencarian dan pengidentifikasian jenazah korban Mina merupakan tugas yang berat. Namun berkat kerja sama PPIH dengan tim Kesehatan, dan KJRI, serta kemudian datang bantuan dari Tim DVI, maka tugas tersebut dapat dikerjakan dengan baik.
"Kami berharap dalam jangka waktu yang ada bisa teridentifikasi semua (jemaah yang hilang), mengingat pada 16 Oktober PPIH Arab Saudi Daker Mekah akan berhenti operasi," ucap Arsyad.
Namun Konjen RI di Jeddah, Dharmakirty Syailendra Putra mengatakan, jajarannya akan melanjutkan pencarian meskipun Daker Mekah berhenti operasi dan jemaah yang dikabarkan belum ditemukan.
"Itu menjadi bagian dari tugas kami melakukan perlindungan terhadap warga negara Indonesia," ujar Dharmakirty.
"Seluruh korban Mina yang wafat baik dari ONH dan WNI, mereka sudah dikuburkan dan semua sudah teridentifikasi (oleh otoritas Arab Saudi)," katanya.
Dharmakirty juga mengatakan pada musim haji mendatang akan dibentuk tim khusus menangani situasi krisis seperti tragedi Mina itu. (Ant/Ndy/Tnt)
Advertisement