Konsumsi BBM Tertinggi Bakal Terjadi di Jawa Tengah Saat Mudik

Pertamina memperkirakan pada H-15 dan H+15 Lebaran terjadi kenaikan konsumsi BBM.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Jun 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 16:00 WIB
20151008-Solar turun-Jakarta
Petugas mengisi BBM jenis solar di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Pemerintah menurunkan harga solar dari Rp 6.900/liter menjadi Rp.6.700/liter. Harga baru itu akan berlaku mulai Jumat, 9 Oktober mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) terbanyak akan terjadi di Jawa Tengah saat menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2016.
 
General Manager Marketing Operation Region (MOR) III Pertamina Jumali mengatakan, kenaikan konsumsi BBM untuk Jawa Tengah diperkirakan sebesar 62 persen selama arus mudik dan arus balik Lebaran.

‎"Kenaikan konsumsi BBM tertinggi diperkirakan terjadi di Jawa Tengah, naik 62 persen dari konsumsi normal. Normalnya 7.800 kilo liter (KL) per hari menjadi 12.600 KL," ujar dia di Jakarta, seperti ditulis Minggu (5/6/2016).

Jumali menuturkan, jika melihat dari pengalaman mudik tahun-tahun sebelumnya, Jawa Tengah menjadi tempat pengisian BBM bagi pemudik dari wilayah barat ke timur maupun sebaliknya.‎ Dengan demikian akan terjadi kenaikan konsumsi BBM di provinsi tersebut.


"Di Jawa bagian barat (seperti di DKI Jakarta) menjadi daerah paling sibuk yang memberangkatkan pemudik. Nah yang paling menerima para pemudik ini Jawa Tengah. Peningkatan memang tidak terlalu banyak secara over all, tapi ramainya paling besar saat keberangkatan. Pemudik berada di Jawa Tengah antara 1 minggu-10 hari," kata dia.

Selain Jawa Tengah, Sumatera Barat dan Lampung juga diprediksi menjadi negara dengan konsumsi BBM paling banyak. Salah satunya penyebabnya lantaran banyak penduduk asal kedua provinsi tersebut yang merantau ke daerah lain.Idul Fitri menjadi ‎momen tepat untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak saudara.

"Sumatera Barat dan Lampung juga tinggi. Di Sumatera Barat kalau konsumsi normalnya ‎1.850 KL, bisa naik menjadi 2.750‎ KL per hari. Sumatera Barat ada tradisi yang namanya mudik basamo. Jadi para perantau dari Padang kembali kampung halamannya. Itu jalannya pada macet, apalagi seperti di Bukit Tinggi, sehingga konsumsi BBM-nya tinggi," ungkap dia.

PT Pertamina (Persero) memperkirakan pada H-15 dan H+15 Lebaran  terjadi kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM). (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya