Puasa Terbukti Bermanfaat Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Para peneliti dari University of Southern California berhasil meneliti manfaat puasa bagi individu yang sistem kekebalan tubuhnya rusak.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 19 Jun 2016, 06:23 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2016, 06:23 WIB
Puasa 3 Hari Bikin Sehat, Apalagi Sebulan
Seseorang yang puasa minimal tiga hari bisa membantu regenerasi sistem kekebalan tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Banyak literatur mengungkap manfaat puasa bagi kesehatan. Dan belum lama ini para ilmuwan kembali membuktikan bahwa puasa mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Para peneliti dari University of Southern California berhasil meneliti manfaat puasa bagi individu yang sistem kekebalan tubuhnya rusak seperti misalnya pasien kanker yang tengah menjalani kemoterapi.

Alasannya sederhana, kelaparan akan memicu sel induk memproduksi sel darah putih baru yang berfungsi melawan infeksi, mengutip laman The Telegraph.

Profesor Gerontology and Biological Sciences dari University of Southern California, Valter Longo, mengatakan, tak masalah jika sel induk terus berkembang biak dan membangun kembali sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu, selama puasa tubuh akan menyingkirkan bagian-bagian dari sistem yang mungkin rusak atau tua.

"Sekarang, jika sistem Anda tua atau rusak berat akibat kemoterapi atau penuaan, puasa lah yang memberikan sistem kekebalan tubuh baru," ujarnya.

Dalam uji coba studi, peneliti meminta sejumlah pasien untuk berpuasa secara teratur dua dan empat hari selama enam bulan. Mereka menemukan, puasa bisa mengurangi enzim PKA, yang terkait penuaan dan hormon yang meningkatkan risiko kanker dan pertumbuhan tumor.

"Ketika lapar, sistem tubuh mencoba menghemat energi, dan salah satu hal yang dapat dilakukan adalah mendaur ulang banyak sel kekebalan tubuh yang tidak diperlukan. Ini sebabnya puasa selama 72 jam juga akan melindungi pasien kanker terhadap dampak racun dari kemoterapi," jelas Longo.

Asisten profesor kesehatan klinis dari Pusat Kanker USC Norris Comprehensive, Tanya Dorff memperkuat penjelasan Longo. "Hasil penelitian ini juga menunjukkn, puasa bisa mengurangi efek samping berbahaya dari kemoterapi," ujarnya.

Kendati demikian, Dorff menambahkan, puasa yang dijalani pasien kanker sebaiknya hanya dilakukan di bawah bimbingan dokter.  

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya