Ngabuburit Cantik ala Muda Mudi Mojokerto di Jembatan Apung

Untuk warga miskin bisa datang kapan pun ke Jembatan Apung Mojokerto tanpa dikenai biaya.

oleh Ramdania El Hida diperbarui 14 Jun 2018, 12:01 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2018, 12:01 WIB
Ngabuburit di Jembatan Apung Penghubung Mojokerto-Sidoarjo
Jembatan Apung Penghubung Mojokerto-Sidoarjo. (Suarasurabaya.net/Istimewa)

Mojokerto - Muda mudi di Mojokerto kini punya tempat favorit baru untuk ngabuburit selama bulan suci Ramadan.

Berdasarkan informasi yang diterima Suarasurabaya.net dari Radio Maja pada Selasa (12/6/2018), para warga yang tengah ngabuburit terlihat asyik berswafoto di jembatan yang mengapung di atas Sungai Brantas tersebut.

Warga sekitar menamai jembatan itu Jembatan Apung. Jembatan ini menghubungkan Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Mojokerto dengan Desa Tambak Rejo, Kecamatan Krembung, Sidoarjo.

Jembatan sepanjang 170 meter dan terbuat dari dari kayu Mahoni ini dibangun oleh pihak swasta dengan anggaran Rp250 juta. Di bagian bawahnya ada 180 drum yang dipasang berjajar. Agar masyarakat bisa melintas dengan aman, di kanan kirinya juga dipasang pagar pengaman.

Wasjid, warga sekitar yang mengelola jembatan apung mengatakan jembatan ini baru dibuka untuk umum awal bulan Juni atau saat Ramadan sehingga jadi lokasi yang langsung diminati untuk ngabuburit.

"Dulu kalau mau menyeberang harus memakai perahu atau memutar sangat jauh. Dengan adanya jembatan apung masyarakat bisa langsung melintasi dengan mudah dan dekat," kata dia.

Setiap warga yang melintas dikenai tarif Rp4 ribu. "Bagi warga miskin semua gratis dan boleh melintas kapan pun. Jembatan ini buka 24 jam," ujar Wasjid.

 

Baca berita menarik lainnya dari Suarasurabaya.net di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya