Liputan6.com, Jakarta - Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, yang disebut-sebut akan menjadi bandara untuk embarkasi haji, ternyata masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah soal asrama haji.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Ahda Barori mengatakan, Bandara Kertajati harus memiliki asrama haji dahulu untuk siap menjadi embarkasi keberangkatan haji.
"Itu tergantung asramanya. Kalau asrama (haji) siap, ya siaplah. Kalau tidak ada asramanya terus bagaimana, kebijakan keberangkatannya di mana? Itu sebenarnya bisa, tetapi terlalu bertele-tele," ujar Ahda kepada Media Center Haji (MCH), seperti dikutip dari laman www.haji.kemenag.go.id, Selasa (4/9/2018).
Advertisement
Menurut dia, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sudah melakukan pertemuan untuk membahas soal Bandara Kertajati.
"Pak Menteri sudah melakukan pertemuan untuk bahas itu. Jadi, memang persyaratannya tidak semudah yang kita dengar. Bandaranya harus internasional ya, runway-nya harus siap 3.200 meter, asrama hajinya, ada Kantor Kesehatan Pelabuhannya, ada imigrasinya. Kalau saat ini tidak siap intinya," ujar Ahda.
Meski demikian, Ahda menilai, Kementerian Agama optimistis Bandara Kertajati dapat merampungkan pekerjaan rumahnya demi menjadi embarkasi haji.
"Tergantung satu dua tahun, inilah yang dikejar," ucap Ahda.
Bandara Kertajati sendiri jika menjadi embarkasi haji akan meliputi Majalengka, Purwakarta, Cirebon, Indramayu, dan Subang. Lalu juga Kuningan, Karawang, Brebes, dan Tegal.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: