Jemaah Haji Indonesia Tinggalkan Makkah, Bus Salawat Setop Beroperasi

Beberapa armada bus salawat masih akan ditempatkan di Terminal Bab Ali, Jiyat, dan Syib Amir.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 17 Sep 2018, 09:01 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2018, 09:01 WIB
Bus Salawat
Layanan bus salawat jemaah haji Indonesia segera berakhir. (Dream/Maulana Kautsar)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring perpindahan jemaah haji gelombang kedua dari Makkah ke Madinah, layanan bus salat lima waktu (salawat) direncanakan berakhir pada Minggu 16 September 2018.

Kepala Bidang Transpotasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, pelayanan terakhir bus salawat berlangsung hingga pukul 16.00 waktu Arab Saudi (WAS). Selanjutnya, kata Subhan, operasional bus salawat akan berhenti.

"Setelah kita pastikan jemaah sudah meninggalkan Madinah, baru bus-bus akan ditarik keseluruhan," ujar Subhan.

Menurutnya, beberapa armada bus salawat masih akan ditempatkan di Terminal Bab Ali, Jiyat, dan Syib Amir. Jelang berakhirnya operasional pelayanan haji 2018, Subhan akan mengevaluasi kinerja transportasi selama di Makkah.

Seperti diketahui, bus salawat pertama kali mulai diperkenalkan pada 2008. Operasional bus salawat itu dilakukan beriringan dengan pembongkaran hotel sekitar Masjidil Haram.

Saat itu, pemondokan jemaah haji Indonesia yang terdekat berjarak 2 kilometer dan terjauh sekitar 15 kilometer. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) lalu menyewa 600 bus dari perusahaan Ummul Qurra, yang dijadikan sebagai bus salawat ini, namun belum ada sistem kontrol.

 

Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya